Pertumbuhan Ekonomi Kuartal IV-2017 Capai 5,19 Persen, IHSG Berbalik Menguat
BPS mencatat sepanjang 2017 ekonomi Indonesia tumbuh 5,07 persen
BPS mencatat sepanjang 2017 ekonomi Indonesia tumbuh 5,07 persen
Bareksa.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berbalik arah dari zona merah pada pembukaan pagi ini Senin 5 Februari 2018, terdorong sentimen pertumbuhan ekonomi di tiga bulan terakhir 2017 yang lebih baik daripada konsensus.
Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan bahwa pertumbuhan produk domestik bruto (PDB atau GDP) Indonesia di kuartal IV-2017 tumbuh 5,19 persen, lebih tinggi dari konsensus 5,12 persen. Data pertumbuhan kuartalan ini menjadikan pertumbuhan ekonomi sepanjang 2017 mencapai 5,07 persen.
BPS mencatat perekonomian Indonesia tahun 2017 yang diukur berdasarkan PDB atas dasar harga berlaku mencapai Rp13.588,8 triliun dan PDB perkapita mencapai Rp51,89 juta atau US$3.876,8. (Baca juga The Economist Pesimistis dengan Ekonomi Indonesia 2018, Kenapa?)
Promo Terbaru di Bareksa
Grafik: Pertumbuhan PDB Indonesia Kuartalan
Sumber: Bareksa.com
Ekonomi Indonesia tahun 2017 tumbuh 5,07 persen lebih tinggi dibanding capaian tahun 2016 sebesar 5,03 persen. Dari sisi produksi, pertumbuhan tertinggi dicapai oleh Lapangan Usaha Informasi dan Komunikasi sebesar 9,81 persen. Dari sisi pengeluaran pertumbuhan tertinggi dicapai oleh Komponen Ekspor Barang dan Jasa sebesar 9,09 persen.
Merespon data pertumbuhan ekonomi tersebut, pasar saham Indonesia langsung bergairah setelah pada pembukaan sempat tertekan pasar global akibat indeks Dow Jones melemah 4,07 persen dalam sepekan. Hingga pukul 11:38 WIB hari ini, IHSG langsung menguat 47 poin ke 6.603,24 dari level pembukaan di 6.556,68, meskipun masih berada di bawah level penutupan pekan lalu 6.628,82.
Sejumlah saham dari sektor keuangan dan tambang menopang pergerakan IHSG hari ini. Dari sektor keuangan, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) mencatat peningkatan harga sebesar 0,8 persen ke Rp3.770 dibandingkan penutupan sebelumnya. Selain itu, dari sektor tambang, saham PT Adaro Energy Tbk (ADRO) terpantau menguat 2,83 persen ke Rp2.540 dan saham PT Bukit Asam Tbk (PTBA) naik 0,3 persen ke RP3.310.
Meskipun demikian, investor asing masih mencatatkan jual bersih (net sell) dari pasar modal Indonesia senilai Rp253,73 miliar hingga saat ini.
Sekedar mengingatkan, laju pertumbuhan ekonomi Indonesia di tiga kuartal sebelumnya cenderung di bawah ekspektasi 5,1 persen. Di kuartal pertama 2017, Indonesia hanya mencatatkan pertumbuhan ekonomi 5,01 persen. Kemudian, di kuartal II dan III, laju pertumbuhan ekonomi masing-masing hanya naik 5,01 dan 5,06 persen.
Padahal, sebelumnya Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani Indrawati, mengungkapkan perkiraan perekonomian Indonesia di 2017 tumbuh di 5,05 persen terutama disumbangkan oleh konsumsi dalam negeri, investasi, dan kinerja ekspor.
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.385,82 | 0,23% | 4,09% | 7,79% | 8,03% | 19,38% | 38,35% |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.095,66 | 0,21% | 4,11% | 7,21% | 7,45% | 2,88% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.085,69 | 0,58% | 3,99% | 7,68% | 7,82% | - | - |
Capital Fixed Income Fund autodebet | 1.854,91 | 0,57% | 3,86% | 7,26% | 7,40% | 17,49% | 40,87% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.289,21 | 0,83% | 4,10% | 7,42% | 7,55% | 19,87% | 35,83% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.