Bareksa Flash : Surplus Neraca Dagang RI di Atas Estimasi, Reksadana Mana Bakal Cuan?
Surplus neraca dagang RI pada November 2022 mencapai US$5,16 miliar atau jauh di atas estimasi US$4,24 - 4,23 miliar
Surplus neraca dagang RI pada November 2022 mencapai US$5,16 miliar atau jauh di atas estimasi US$4,24 - 4,23 miliar
Bareksa.com - Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan (15/12/2022), neraca perdagangan Indonesia pada November 2022 mencatatkan surplus US$5,16 miliar. Surplus itu diperoleh dari transaksi perdagangan sektor nonmigas sebenarnya lebih tinggi, yakni US$6,83 miliar, namun tereduksi oleh defisit perdagangan sektor migas US$1,67 miliar.
Selama periode Januari - November 2022, meskipun sektor migas mengalami defisit US$22,65 miliar, namun masih terjadi surplus pada sektor nonmigas US$73,24 miliar, sehingga secara total mengalami surplus US$50,59 miliar.
Dengan catatan surplus neraca perdagangan pada November 2022, maka neraca perdagangan RI sudah membukukan surplus selama 31 bulan terakhir secara berturut-turut.
Promo Terbaru di Bareksa
Sumber : BPS
Menurut Tim Analis Bareksa, nilai surplus neraca dagang RI pada November 2022 di atas estimasi US$4,2 miliar hingga US$4,3 miliar. Hal ini disebabkan masih solidnya pertumbuhan ekspor non migas Indonesia pada bulan November di tengah penurunan harga komoditas unggulan Indonesia.
Di sisi lain, import konsumsi kembali turun 16,2% secara tahunan dan secara bulanan turun 4,21%. Peningkatan nilai ekspor non migas didorong oleh kembali dibukanya ekonomi China pada awal kuartal keempat ini. Pada November 2022, ekspor non migas ke China mencatatkan kenaikan terbesar senilai US$700 juta.
Rencanakan Investasimu di Reksadana, Klik di Sini
Prospek Pasar Modal dan Reksadana
Surplus neraca dagang RI, menurut Tim Analis Bareksa, berpeluang akan berlanjut hingga semester I 2023. Apalagi seiring pembukaan kembali ekonomi China, pasca pelonggaran kebijakan Zero Covid Policy yang sebelumnya sempat diimplementasi dengan penguncian di beberapa wilayah (lockdown), maka hal itu berpotensi meningkatkan permintaan bahan baku industri dari Indonesia untuk diekspor ke Negara Panda.
Tim Analis Bareksa menilai solidnya kinerja neraca perdagangan Indonesia akan membuat ekonomi nasional semakin solid ke depannya. Hal ini akan membantu menopang stabilitas pasar obligasi dan saham Tanah Air jadi semakin atraktif di masa mendatang. Reksadana saham berbasis sektor komoditas unggulan Indonesia, perbankan dan konsumer akan menikmati efek reopening ekonomi China tersebut.
Smart Investor disarakan untuk wait and see terlebih dahulu, jika ingin masuk berinvestasi di reksadana pendapatan tetap berbasis Obligasi Negara, menunggu saat imbal hasil (yield) acuan Surat Berharga Negara (SBN) terkoreksi ke level 7,2-7.3%.
Pasar saham Tanah Air yang tercermin dari kinerja Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada 14 Desember 2022 turun 0,13% ke level 6.801,75. Berdasarkan data cnbcindonesia.com, yield SBN 10 tahun (15/12/2022) pukul 09.56 WIB di level 6,893%.
Ingin Raih Cuan dari Investasi di Reksadana, Klik di Sini
Beberapa produk reksadana pendapatan tetap, reksadana saham dan reksadana indeks yang bisa dipertimbangkan Smart Investor dengan profil risiko moderat dan agresif ialah sebagai berikut :
Imbal Hasil Sepanjang Tahun Berjalan (YTD per 14 Desember 2022)
Reksadana Pendapatan Tetap
Syailendra Pendapatan Tetap Premium : 7,32%
Sucorinvest Sharia Sukuk Fund : 6,21%
Reksadana Indeks
BNP Paribas IDXGrowth30 : 9,36%
Allianz Sri Kehati Index Fund : 14,72%
Imbal Hasil 3 Tahun ( per 14 Desember 2022)
Reksadana Saham
Sucorinvest Equity Fund : 31,14%
Avrist Equity Cross Sectoral : 14,07%
Raih Financial Freedom dengan Investasi di Reksadana, Klik di Sini
Untuk diketahui, reksadana adalah wadah untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal (investor). Dana yang telah terkumpul tersebut nantinya akan diinvestasikan oleh manajer investasi ke dalam beberapa instrumen investasi seperti saham, obligasi, atau deposito.
Reksadana juga diartikan sebagai salah satu alternatif investasi bagi masyarakat pemodal, khususnya pemodal kecil dan pemodal yang tidak memiliki banyak waktu dan keahlian untuk menghitung risiko atas investasi mereka.
Segera Investasi di Reksadana Sekarang, Klik di Sini
(Ariyanto Dipo Sucahyo/AM)
***
Ingin berinvestasi aman di emas dan reksadana secara online yang diawasi OJK?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Beli emas, klik tautan ini
- Download aplikasi reksadana Bareksa di App Store
- Download aplikasi reksadana Bareksa di Google Playstore
- Belajar reksadana, klik untuk gabung Komunitas Bareksa di Facebook. GRATIS
DISCLAIMER
Kinerja masa lalu tidak mencerminkan kinerja di masa mendatang. Investasi reksadana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus dan fund fact sheet dalam berinvestasi reksadana.
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.384,88 | 0,21% | 4,05% | 7,72% | 8,08% | 19,46% | 38,34% |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.095,38 | 0,14% | 4,09% | 7,18% | 7,47% | 3,23% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.084,98 | 0,55% | 4,00% | 7,61% | 7,79% | - | - |
Capital Fixed Income Fund autodebet | 1.853,59 | 0,53% | 3,86% | 7,19% | 7,36% | 17,82% | 41,07% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.287,69 | 0,82% | 4,11% | 7,35% | 7,53% | 19,98% | 35,83% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.