Setelah Ganti Nama, Ini Rencana Bisnis Indonesia AirAsia (IAA) Tahun 2018
Salah satunya ialah menaikkan capaian load factor yang per 2016 berada di level 87 persen
Salah satunya ialah menaikkan capaian load factor yang per 2016 berada di level 87 persen
Bareksa.com - PT Rimau Multi Putra Prima Tbk (CMPP) pada hari ini resmi mengubah namanya menjadi PT AirAsia Indonesia Tbk. Tidak hanya berubah nama saja, dari sisi lini bisnis juga perusahaan ini berubah dari sebelumnya fokus di batu bara menjadi bisnis penerbangan komersial.
Mengutip keterbukaan informasi bursa, pada hari ini (3/1/2018), Bursa Efek Indonesia (BEI) juga mengumumkan persetujuan penggatian nama dan lini usaha. Hal ini setelah BEI mendapatkan surat dari perusahaan tertanggal 29 Desember 2017 mengenai perubahan nama dan lini usaha CMPP. (Lihat juga : Indonesia AirAsia akan Backdoor Listing, Ini Perbandingannya dengan Garuda)
Saham CMPP telah menguat 25 persen (auto reject) menjadi Rp310 per lembar kemarin (3/1/2018) hanya dalam jangka waktu 35 menit sejak perdagangan di buka pukul 09.00 wib. (Baca Juga : Saham CMPP Ganti Nama Jadi AirAsia Indonesia, Begini Proses Backdoor Listingnya)
Promo Terbaru di Bareksa
Rencana Bisnis PT Indonesia AirAsia (IAA) Tahun 2018
Mengutip keterbukaan informasi perusahaan, pada tahun 2018, PT IAA akan melakukan ekspansi untuk menunjang kinerjanya lebih jauh dengan melakukan hal-hal sebagai berikut :
Sumber : Presentasi Perusahaan
1. Melakukan penambahan armada sebanyak lima (5) unit pesawat jenis Airbus A320.
2. Meningkatkan pangsa pasar PT IAA dengan penambahan destinasi maupun frekuensi penerbangan baik untuk rute domestik dan internasional, yang secara langsung akan menambah jumlah kapasitas dan jumlah penumpang yang diangkut.
3. Menaikkan capaian load factor dan keuntungan dari penjualan tiket dan jasa penerbangan lain.
Sekedar tambahan informasi, load factor adalah parameter tingkat keterisian penumpang dibanding dengan kapasitasnya. Semakin besar presentasenya, semakin padat jumlah penumpang di setiap penerbangannya. (Baca : Bermodal Kinerja Positif di 2016, Raline Shah Siap Bawa Indonesia AirAsia IPO?)
Sebelumnya, laba bersih entitas induk AirAsia Berhad bertumbuh hingga 278 persen menjadi 2 miliar ringgit pada 2016. (Lihat : Raline Shah Komisaris dan Akan IPO, Ini Analisa Keuangan PT Indonesia AirAsia)
Hal tersebut didorong oleh beberapa faktor seperti berhasilnya manajemen dalam melakukan efisiensi dengan memangkas beberapa rute yang dianggap sebagai “jalur kurus” dan menambah kapasitas di penerbangan dengan rute “jalur gemuk” sehingga berdampak pada kenaikan load factor atau perbandingan antara jumlah penumpang terhadap kapasitas yang nyaris menyentuh 90 persen. (AM) (Baca : Saham CMPP Lepas Landas Jelang Backdoor Listing Indonesia AirAsia)
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.384,88 | 0,21% | 4,05% | 7,72% | 8,08% | 19,46% | 38,34% |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.095,38 | 0,14% | 4,09% | 7,18% | 7,47% | 3,23% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.084,98 | 0,55% | 4,00% | 7,61% | 7,79% | - | - |
Capital Fixed Income Fund autodebet | 1.853,59 | 0,53% | 3,86% | 7,19% | 7,36% | 17,82% | 41,07% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.287,69 | 0,82% | 4,11% | 7,35% | 7,53% | 19,98% | 35,83% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.