Saham AirAsia Indonesia Meroket 140% Sejak Ganti Nama, Kini Tertekan Aksi Jual
Setelah terbang tinggi 4 hari, saham AirAsia Indonesia alami lonjakan transaksi
Setelah terbang tinggi 4 hari, saham AirAsia Indonesia alami lonjakan transaksi
Bareksa.com - Usai resmi terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI), saham PT AirAsia Indonesia Tbk (CMPP) terus terbang tinggi. Sejak resmi berganti nama pada 3 Januari 2018, saham maskapai berbiaya rendah ini mengalami auto rejection dengan kenaikan harian hampir 25 persen selama empat hari berturut-turut hingga perdagangan kemarin 8 Januari dari Rp310 menjadi Rp600 per lembar.
Pada hari ini (9/1) saham AirAsia Indonesia sempat dibuka menguat 25 persen menjadi Rp750 per saham. Namun seiring tingginya harga saham CMPP yang telah meroket 140 persen sejak resmi berganti nama, aksi ambil untungpun tak terhindarkan. (Baca : Setelah Ganti Nama, Ini Rencana Bisnis Indonesia AirAsia (IAA) Tahun 2018)
Hingga Selasa, pukul 15.49 WIB saham CMPP diperdagangkan di level Rp645 per saham.
Promo Terbaru di Bareksa
Historikal Harga Saham AirAsia Indonesia (Rp per Lembar)
*9 Jan Hingga Pukul 14.40 wib
Sumber : Bareksa.com
Menariknya, daya minat para investor terhadap saham ini terbilang sangat tinggi. Hal itu dapat dilihat ketika saham CMPP pada hari ini dapat di transaksikan ketika tidak mengalami autoreject langsung mencatatkan lonjakan volume transaksi. (Lihat : Saham CMPP Ganti Nama Jadi AirAsia Indonesia, Begini Proses Backdoor Listingnya)
Hingga pukul 14.40 wib, saham AirAsia Indonesia ditransaksikan dengan keseluruhan nilai mencapai Rp21 miliar dengan total volume mencapai 323.727 lot.
Grafik : Volume Transaksi Saham CMPP Sejak 2 Januari 2018 (dalam Satuan Lot)
Sumber : Bareksa.com
Sebelumnya pada 14 Desember 2017, perusahaan mengumumkan akan menerbitkan hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) atau rights issue sebanyak-banyaknya 13,64 miliar saham dengan harga pelaksanaan Rp250 per saham. (Baca : Saham CMPP Lepas Landas Jelang Backdoor Listing Indonesia AirAsia)
Sekedar tambahan informasi, jumlah saham HMETD yang berhasil terserap pada aksi korporasi ini berjumlah 10,46 miliar atau lebih rendah dibanding rencana sebelumnya yang di perkirakan akan mencapai 13,64 miliar saham. (Lihat : Indonesia AirAsia akan Backdoor Listing, Bagaimana Kontribusi ke AirAsia Berhad?)
Dengan rincian 10,4 miliar lembar dibeli oleh pembeli siaga dalam hal ini PT Fersindo Nusaperkasa sejumlah 5,3 miliar saham dan AirAsia Investment Ltd sejumlah 5,1 miliar saham. Dengan begitu, kepemilikan publik yang tidak membeli rights issue dan dibeli oleh pembeli siaga membuat kepemilikan saham CMPP di masyarakat kini hanya 1,09 persen dari sebelumnya 23,76 persen. (AM) (Baca : Soal Backdoor Listing di Bursa Efek Indonesia, Ini Kata Dirut Indonesia AirAsia)
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.384,88 | 0,21% | 4,05% | 7,72% | 8,08% | 19,46% | 38,34% |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.095,38 | 0,14% | 4,09% | 7,18% | 7,47% | 3,23% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.084,98 | 0,55% | 4,00% | 7,61% | 7,79% | - | - |
Capital Fixed Income Fund autodebet | 1.853,59 | 0,53% | 3,86% | 7,19% | 7,36% | 17,82% | 41,07% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.287,69 | 0,82% | 4,11% | 7,35% | 7,53% | 19,98% | 35,83% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.