RUU Energi Terbarukan Disiapkan DPR, Saham Tambang Kompak Meroket
Sektor saham tambang di Bursa Efek Indonesia menguat 2,43 persen saat IHSG bergerak flat
Sektor saham tambang di Bursa Efek Indonesia menguat 2,43 persen saat IHSG bergerak flat
Bareksa.com – Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) mulai menampung usulan dalam penyusunan Rancangan Undang-Undang Energi Baru dan Terbarukan (RUU EBT). Seiring dengan langkah yang bisa memberikan kekuatan hukum dalam penyediaan energi terbarukan, sejumlah saham sektor tambang di Bursa Efek Indonesia mendapat sentimen positif.
DPR berinisiatif menyusun RUU ini karena UU No 30/2007 tentang Energi dan UU No 21/2014 tentang Panas Bumi belum bisa memberikan kekuatan hukum dalam penyediaan energi terbarukan.
Mengutip Kontan, Wakil Ketua DPR Bidang Industri dan Pembangunan Agus Hermanto mengatakan, di Indonesia kontribusi pengembangan EBT masih minim. Tahun 2016, sektor EBT hanya menyumbang 7,70 persen dari jumlah realisasi bauran energi (energy mix) nasional.
Promo Terbaru di Bareksa
Oleh karena itu, kata Agus, perlu penataan melalui undang-undang agar potensi energi terbarukan di Indonesia bisa dioptimalkan. "Indonesia mempunyai potensi besar yang belum tergali karena payung UU-nya belum mampu melindungi dan memberikan keberpihakan terhadap pengembangan energi baru dan terbarukan di Indonesia," katanya, Rabu (24 Januari 2018).
Menurut Agus, kini DPR tengah menyusun rancangan akademis dan menampung masukan dari sejumlah pihak. Misalnya dari Kamar Dagang Indonesia (Kadin) dan para praktisi.
Saham-saham Sektor Tambang Kompak Meroket 25 Januari 2018
*Hingga pukul 15.30 WIB
Sumber : Bareksa.com
Merespon kabar tersebut, saham-saham sektor tambang kompak menguat pada hari ini (25 Januari 2018). Sektor tambang menguat 2,43 persen, penguatan sektoral tertinggi hari ini di saat pasar modal bergerak mendatar. IHSG terpantau bergerak flat dan ditutup turun tipis 0,01 persen ke level 6.615.
Saham produsen batu bara PT Harum Energy Tbk (HRUM) mencatat kenaikan hingga 10 persen, diikuti saham tambang mineral PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) yang menguat 9,6 persen. Selain itu, saham terkait migas dan batu bara PT Indika Energy Tbk (INDY) naik 7 persen, saham batu bara PT Bumi Resources Tbk (BUMI) naik 6,8 persen, saham tambang nikel PT Vale Indonesia Tbk (INCO) naik 6,7 persen dan saham migas PT Medco Energi Tbk (MEDC) menguat 5,1 persen.
DPR menargetkan RUU EBT bisa tuntas tahun ini. Oleh karena itu, kini Panitia Kerja (Panja) Komisi VII DPR bersama Badan Keahlian DPR tengah mengebut penyelesaian draf RUU EBT agar bisa masuk dalam program legislasi nasional (Prolegnas) 2018. (hm)
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.385,6 | 0,21% | 4,12% | 7,77% | 8,02% | 19,27% | 38,33% |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.095,56 | 0,20% | 4,14% | 7,20% | 7,44% | 2,99% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.085,51 | 0,57% | 4,03% | 7,67% | 7,80% | - | - |
Capital Fixed Income Fund autodebet | 1.854,58 | 0,55% | 3,90% | 7,24% | 7,38% | 17,49% | 40,84% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.288,82 | 0,81% | 4,14% | 7,41% | 7,53% | 19,89% | 35,81% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.