Pemerintah AS Shutdown jadi Sentimen Positif Bagi Reksa Dana Pendapatan Tetap
US government shutdown membuat dolar AS harus berjuang di level terendahnya dalam tiga tahun
US government shutdown membuat dolar AS harus berjuang di level terendahnya dalam tiga tahun
Bareksa.com – Berhentinya operasi Pemerintahan Amerika Serikat (US government shutdown) yang mulai sejak 20 Januari 2018 kemarin membuat nilai tukar dolar AS harus berjuang di level terendahnya dalam tiga tahun.
Penutupan pemerintahan (government shutdown) dalam politik Amerika Serikat adalah situasi ketika Kongres gagal menyepakati anggaran yang diperlukan untuk operasi pemerintahan. (Baca : Investasi Bebas Riba, Ini Top 3 Reksa Dana Syariah Return Tertinggi 1 Tahun)
Biasanya pemerintah berhenti menyediakan semua layanan selain yang "penting" saja. Namun, karena Kongres harus mengesahkan semua pengeluaran pemerintah, tidak ada hukum yang melindungi layanan pemerintah apapun dari penutupan ini.
Promo Terbaru di Bareksa
Adapun latar belakang US government shutdown sejak 20 Januari 2018 kemarin, di mana Partai Demokrat ingin dana Deferred Action for Childhood Arrivals (DACA) dipertahankan. (Lihat : Target IHSG 7.200, Kresna Asset Management Fokus Saham Bank dan Consumer)
Namun Partai Republik berusaha bernegosiasi dengan memasukkannya dalam Children's Health Insurance Program (CHIP), namun hal ini ditolak. Sehingga negosiasi buntu dan penutupan masih berlangsung hingga saat ini.
Dalam sepekan terakhir, dolar AS terus melemah, tercermin dari pergerakan dollar index yang turun 0,44 persen (periode 12-19 Januari 2018) ke posisi 90,57. (Baca : Avrist Asset Management Target AUM 2018 Capai Rp4,3 Triliun)
Sumber : Bloomberg.com
Selain pelemahan utama yang berawal dari kecenderungan tren arah normalisasi kebijakan moneter di seluruh dunia, adanya US government shutdown membuat dolar AS harus berjuang di level terendahnya dalam tiga tahun. (Lihat : Kejar Investor Ritel, Bahana TCW Target Dana Kelolaan Jadi Rp55 Triliun)
Pelemahan dolar AS ini mendorong penguatan nilai tukar rupiah, di mana dalam sepekan lalu di pasar spot, rupiah terapresiasi 0,28 persen ke level Rp13.316 per dolar AS.
Menguatnya rupiah terhadap dolar AS turut pula memberi sentimen positif pada fluktuasi di pasar obligasi. Dalam sepekan, indeks obligasi konvensional, Indonesia Composite Bond Index (ICBI) tercatat tumbuh 0,4 persen (per 19 Januari 2018). (Baca : Dolar Terus Melemah, Reksa Dana di Aplikasi DOKU Terdampak Positif)
Pertumbuhan di pasar obligasi turut menopang pertumbuhan return reksa dana berbasis obligasi seperti reksa dana pendapatan tetap. Garis indeks reksa dana pendapatan tetap bergerak naik 0,21 persen dalam sepekan (per 19 Januari 2018).
Pada marketplace Bareksa, lima besar reksa dana pendapatan tetap bahkan meraih pertumbuhan return tertinggi di kisaran 0,28 - 0,42 persen dalam sepekan perdagangan (per 19 Januari 2018). (Lihat : Top 5 Reksa Dana Pasar Uang dengan Imbal Hasil Tertinggi 1 Tahun)
Daftar 5 Reksa Dana Pendapatan Tetap Return Tertinggi Sepekan
Sumber : Bareksa.com
Reksa dana pendapatan tetap memiliki tingkat fluktuasi return dan risiko yang moderat (sedang). Jenis reksa dana ini cocok untuk investor tipe konservatif dengan jangka waktu investasi 1-3 tahun. (Baca : Kelolaan Rp1,9 Triliun, Ashmore Dana Obligasi Nusantara Kini Ada di BukaReksa)
**
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksa dana, klik tautan ini
- Pilih reksa dana, klik tautan ini
- Belajar reksa dana, klik Bareksa Fund Academy. GRATIS
DISCLAIMER
Semua data return dan kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini tidak dapat digunakan sebagai jaminan dasar perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data-data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui reksa dana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus sebelum memutuskan untuk berinvestasi melalui reksa dana..
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.385,6 | 0,21% | 4,12% | 7,77% | 8,02% | 19,27% | 38,33% |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.095,56 | 0,20% | 4,14% | 7,20% | 7,44% | 2,99% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.085,51 | 0,57% | 4,03% | 7,67% | 7,80% | - | - |
Capital Fixed Income Fund autodebet | 1.854,58 | 0,55% | 3,90% | 7,24% | 7,38% | 17,49% | 40,84% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.288,82 | 0,81% | 4,14% | 7,41% | 7,53% | 19,89% | 35,81% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.