Saham PGAS Kembali Naik 6 Persen, Tapi Asing Catat Net Sell Hingga Rp86 Miliar
Harga saham PGAS naik menjadi Rp2.340 dari sebelumnya Rp2.200
Harga saham PGAS naik menjadi Rp2.340 dari sebelumnya Rp2.200
Bareksa.com - Harga saham PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) kembali naik untuk hari ketiga seiring dengan semakin jelasnya kelanjutan pemerintah membentuk entitas holding badan usaha milik negara di bidang minyak dan gas (holding BUMN migas). Meskipun demikian, investor asing justru banyak keluar dari saham distributor gas nasional ini.
Hingga pukul 15:30 WIB perdagangan hari ini Jumat, 19 Januari 2018, harga saham PGAS kembali naik 6 persen menjadi Rp2.340 dari penutupan sebelumnya Rp2.200. Penguatan harga saham hari ini menyusul reli dua hari lalu saat saham PGAS mencatat kenaikan paling tinggi selama tiga tahun terakhir.
Seiring dengan peningkatan harga, nilai transaksi saham PGAS di pasar reguler Bursa Efek Indonesia pun sangat ramai. Nilai transaksi saham PGAS menjuarai transaksi perdagangan hari ini Rp600 miliar, sekitar 11 persen dari total transaksi di Bursa Efek Indonesia yang hingga saat ini mencapai Rp5,42 triliun.
Promo Terbaru di Bareksa
Namun, investor asing tercatat melakukan penjualan saham PGAS senilai hingga Rp86 miliar. (Baca juga Mengapa Saham PGAS Bisa Naik Melebihi Batas Auto Rejection 25 Persen?)
Grafik: Pergerakan Harga Saham PGAS Intraday
Sumber: Bareksa.com
Adapun investor asing keluar dari PGAS paling banyak melalui broker Macquarie Seckuritas (RX). Broker ini menjual saham sebanyak 384.000 lot saham PGAS pada harga rata-rata Rp2.272,2 per saham senilai Rp87,7 miliar.
Investor asing juga paling banyak keluar melalui Valbury Asia Sekuritas (CP) yang melepas 64.000 lot saham pada harga rata-rata Rp2.259,6 per saham senilai Rp14,5 miliar. UBS Sekuritas (AK) juga menjual saham PGAS sebanyak 48.000 lot saham senilai Rp11,6 miliar
Harga saham PGAS telah meroket sejak dua hari lalu. Bahkan, saham ini sempat meroket hingga menyentuh batas persentase maksimum harian di pasar reguler Bursa Efek Indonesia. Salah satu sentimen yang mendorong lonjakan harga saham distributor gas ini adalah pembentukan holding BUMN yang akan menggabungkan Pertagas ke tubuh PGAS. (Baca juga Pasca Holding BUMN Migas Terbentuk, Bagaimana Keuangannya?) (hm)
DISCLAIMER
Publikasi ini hanya menampilkan dinamika perdagangan saham dan tidak dimaksudkan untuk menjadi dasar keputusan investasi apapun. Investor harus menetapkan sendiri keputusan investasi sesuai dengan strategi dan tujuan investasi. Investasi melalui saham mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami kinerja keuangan saham tersebut.
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.385,6 | 0,21% | 4,12% | 7,77% | 8,02% | 19,27% | 38,33% |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.095,56 | 0,20% | 4,14% | 7,20% | 7,44% | 2,99% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.085,51 | 0,57% | 4,03% | 7,67% | 7,80% | - | - |
Capital Fixed Income Fund autodebet | 1.854,58 | 0,53% | 3,86% | 7,19% | 7,36% | 17,82% | 41,07% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.288,82 | 0,82% | 4,11% | 7,35% | 7,53% | 19,98% | 35,83% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.