Benarkan Ada Proses Pembentukan Holding, Saham PGAS Melemah 6,7 Persen
Pembentukan holding dalam rangka integrasi kegiatan hilir gas bumi
Pembentukan holding dalam rangka integrasi kegiatan hilir gas bumi
Bareksa.com - Rencana pembentukan holding badan usaha milik negara (BUMN) terus bergulir. Setelah holding BUMN tambang, kali ini yang akan dibentuk adalah holding BUMN Migas.
Salah satu skema yang dibahas adalah peleburan PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) dengan PT Pertamina Gas (Pertagas) yang merupakan anak usaha PT Pertamina (Persero). Hasil peleburan usaha tersebut kemudian akan menjadi anak usaha Pertamina. (Baca : Mengapa Saham PGAS Bisa Naik Melebihi Batas Auto Rejection 25 Persen?)
Saat ini, selain PGN, BUMN energi yang ada di Indonesia adalah Pertamina. Rencananya, Kementerian BUMN memproyeksikan Pertamina sebagai induk usaha holding BUMN migas.
Promo Terbaru di Bareksa
Meroketnya saham PGAS pada Rabu, 17 Januari 2018 kemarin bukan tanpa suatu alasan. Aksi korporasi yang akan segera dilakukan oleh PGAS dan juga rencana pembentukan holding BUMN migas oleh pemerintah membuat saham PGAS menjadi incaran investor. (Lihat : Kena Auto Reject Pertama Kali, Saham PGAS Jadi Incaran Investor Asing)
Menyusul rencana pemerintah untuk membentuk holding BUMN migas, PGAS rencananya akan segera melakukan akuisisi terhadap Pertagas dan memonopoli penjualan gas di seluruh Indonesia.
Perbandingan Penyaluran Gas dan Jumlah Pelanggan
Sumber : Perusahaan
Mengutip keterbukaan informasi (17 Januari 2018), Rachmat Hutama, Sekretaris Perusahaan PGAS, mengatakan jika proses pembentukan holding BUMN migas sedang berjalan sampai dengan saat ini. (Baca : Harga Minyak Naik, Saham PGAS Melonjak 7 Persen)
Atas permintaan Kementerian BUMN selaku pemegang saham seri B sebesar 56,6 persen, PGN merencanakan untuk menyelenggarakan RUPSLB pada 25 Januari 2018, yang salah satu agendanya adalah perubahan anggaran dasar.
Sehingga status PT Perusahaan Gas Negara Tbk akan berubah dari semula BUMN menjadi perseroan terbatas yang disebabkan adanya pengalihan seluruh saham seri B milik Negara Republik Indonesia ke Pertamina. (Baca : Kementerian BUMN : Pasca Holding Migas Terbentuk, PGAS dan Pertagas akan Dilebur)
Pemerintah tetap memiliki kontrol baik secara langsung maupun tidak langsung di PGN, melalui kepemilikan atas saham seri A Dwiwarna dan kepemilikan 100 persen saham pada Pertamina, yang nantinya menjadi pemegang saham mayoritas PGN.
Pembentukan holding BUMN migas merupakan pengambilalihan Pertagas oleh PGN dalam rangka integrasi kegiatan hilir gas bumi. PGN telah melakukan diskusi dan koordinasi dengan Pertamina sehubungan dengan transaksi tersebut. (Lihat : Segera Terbentuk, Ini Ilustrasi Keuangan Holding BUMN Migas Secara Konsolidasi)
Meski begitu, sebagai perusahaan milik negara sekaligus perusahaan publik yang tunduk terhadap peraturan OJK dan juga harus bertanggung jawab kepada pemegang saham minoritas, PGN menunggu proses yang masih berlangsung di pemerintah.
Saham PGAS Justru Melemah
Di saat perusahaan telah mengkonfirmasi akan adanya rencana aksi korporasi tersebut, saham PGAS justru berbalik melemah pada hari ini, Kamis, 18 Januari 2017. Sempat dibuka melonjak 21 persen di level Rp2.860, saham PGAS hingga penutupan perdagangan ditransaksikan di level Rp2.200 per saham atau melemah 6,7 persen dibanding penutupan perdagangan kemarin. (Baca : Pembentukan Holding Migas Ditargetkan Tuntas Kuartal I 2018)
Pergerakan Intraday Saham PGAS
Sumber : Bareksa.com
(AM)
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.385,6 | 0,21% | 4,12% | 7,77% | 8,02% | 19,27% | 38,33% |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.095,56 | 0,20% | 4,14% | 7,20% | 7,44% | 2,99% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.085,51 | 0,57% | 4,03% | 7,67% | 7,80% | - | - |
Capital Fixed Income Fund autodebet | 1.854,58 | 0,55% | 3,90% | 7,24% | 7,38% | 17,49% | 40,84% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.288,82 | 0,81% | 4,14% | 7,41% | 7,53% | 19,89% | 35,81% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.