Pangsa Pasar Keuangan Syariah Naik Jadi 8,12 Persen, Ini Penyebabnya
Industri pasar modal syariah mencatat pangsa pasar terbesar di angka 14,75 persen atau senilai Rp584,53 triliun
Industri pasar modal syariah mencatat pangsa pasar terbesar di angka 14,75 persen atau senilai Rp584,53 triliun
Bareksa.com - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat total aset industri keuangan syariah hingga Oktober 2017 sebesar Rp1.086,98 triliun. Nilai tersebut memiliki pangsa pasar 8,12 persen dibandingkan total aset keuangan nasional yang mencapai Rp13.384,25 triliun. Pangsa pasar itu naik dibandingkan akhir 2016 lalu yang hanya 5,3 persen.
Kepala Departemen Perbankan Syariah OJK, Ahmad Soekro Tratmono, mengungkapkan industri pasar modal syariah mencatat pangsa pasar terbesar di angka 14,75 persen atau senilai Rp584,53 triliun.
"Penopang pertumbuhan aset pasar modal syariah berasal dari sukuk negara yang mencapai Rp547,76 triliun," kata dia di Jakarta, akhir pekan lalu. (Baca : BTPN Syariah Persiapkan IPO Saham Tahun Depan)
Promo Terbaru di Bareksa
Sementara untuk industri keuangan lainnya, yakni industri perbankan syariah dan industri keuangan non bank (IKNB) syariah mencatat pangsa pasar lebih kecil. Dia menyebutkan, untuk industri perbankan syariah, pangsa pasarnya hanya 5,55 persen atau senilai Rp 406,23 triliun. Sementara IKNB syariah, pangsa pasarnya baru 4,57 persen atau Rp 96,23 triliun.
Ke depan, Ahmad berharap bisa meningkatkan pangsa pasar keuangan syariah. Kendati tidak menyebut target secara khusus, namun pihaknya akan mendorong pertumbuhan industri perbankan syariah agar bisa menopang pertumbuhan pangsa pasar tersebut. (Lihat : OJK Rilis Aturan Relaksasi Penerbitan Sukuk Tahun Depan)
Kepala Departemen Pengawasan Pasar Modal IB OJK, Sugianto, mengungkapkan reksadana syariah menjadi salah satu sektor yang perlu ditingkatkan kontribusinya. "Kami ingin pangsa pasarnya bisa di atas 5 persen, karena sekarang baru di bawah 5 persen," ucap dia.
Senada Kepala Departemen Pengawasan IKNB 2 OJK, Bambang W. Budiawan, juga ingin meningkatkan pangsa pasar IKNB syariah jadi di atas 5 persen pada 2018. Adapun penopang dari peningkatan pangsa pasar tersebut adalah industri asuransi dan multifinance syariah. (Baca : Ditopang Sektor Tambang, Segmen Syariah Pimpin Kinerja Reksa Dana Saham)
Secara keseluruhan, Soekro melanjutkan, pihaknya memiliki tujuh program strategis untuk bisa mengembangkan keuangan syariah di tanah air. Ketujuh program tersebut adalah penguatan kapasitas kelembagaan industri jasa keuangan syariah, peningkatan ketersediaan dan keragaman produk keuangan syariah, pemanfaatan fintech, perluasan jaringan, optimalisasi promosi keuangan syariah, peningkatan kapasitas sumber daya manusia dan peningkatan koordinasi antar pemangku kepentingan. (K09/AM) (Lihat : Dirut BRISyariah, Hadi Santoso : Rencana IPO Dukung Target Jadi Bank BUKU 3)
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.384,88 | 0,21% | 4,05% | 7,72% | 8,08% | 19,46% | 38,34% |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.095,38 | 0,14% | 4,09% | 7,18% | 7,47% | 3,23% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.084,98 | 0,55% | 4,00% | 7,61% | 7,79% | - | - |
Capital Fixed Income Fund autodebet | 1.853,59 | 0,53% | 3,86% | 7,19% | 7,36% | 17,82% | 41,07% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.287,69 | 0,82% | 4,11% | 7,35% | 7,53% | 19,98% | 35,83% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.