Bareksa.com - Kita yang terbiasa dengan rutinitas harian seperti bekerja dan bersekolah tentu butuh waktu istirahat dan mengalihkan perhatian dengan kegiatan lain, seperti berlibur. Untuk menyegarkan pikiran, liburan sebaiknya diisi dengan kegiatan yang berbeda dengan rutinitas harian atau mengunjungi tempat yang benar-benar baru.

Salah satu aktivitas yang terbilang unik adalah menyaksikan fenomena alam yang bernama Aurora Borealis. Selain namanya yang bagus, fenomena alam tersebut juga unik karena tidak bisa dilihat di sembarang tempat, melainkan hanya di daerah kutub utara dan selatan planet ini.

Bayangkanlah kita bisa menikmati sinar alami berwarna-warni -- kadang hijau, pink atau biru yang terjadi akibat pertemuan partikel-partikel di kisaran magnet bumi dengan molekul gas oksigen, nitrogen dan elemen lain -- di langit dalam fenomena tersebut. Kemudian, kita juga bisa merasakan bagaimana berjalan-jalan di kota-kota di belahan utara bumi ini.

Pengalaman tersebut tentu butuh waktu dan biaya tidak sedikit. Dan, saking jauhnya, sebagian dari kita pasti berpikir liburan untuk melihat Aurora cuma sekedar khayalan saja.

Namun, liburan melihat Aurora bisa kita wujudkan dengan merencanakan perjalanan sekaligus biayanya. Mari kita coba menyusun rencana untuk pergi ke Norwegia dari Indonesia demi melihat Aurora tersebut.

Menurut penelusuran Bareksa, waktu terbaik untuk melihat Aurora adalah di musim dingin antara Oktober hingga April, karena langit cenderung lebih jernih. Kita pilih awal April sehingga musim dingin sudah tidak terlalu ekstrim bila dibandingkan dengan cuaca Indonesia.

Lalu, fenomena tersebut bisa dilihat di kota Tromso, Norwegia. Bila berangkat dari Jakarta, tidak ada penerbangan langsung ke Tromso melainkan harus ke Trondheim dahulu. Kemudian, kita bisa lanjut mengambil penerbangan ke Tromso.

Adapun budget-nya, mari kita ambil yang termudah, yakni dengan membeli paket tur Aurora di Tromso. Paket melihat Aurora di Tromso melalui yuktravel.com harganya mulai Rp14 juta per orang untuk empat hari tiga malam.

Kemudian tiket pesawatnya ada dua, yakni ke Trondheim dan lanjut ke Tromso. Berdasarkan harga di tiket.com untuk bulan April, kita butuh sekitar Rp20 juta untuk tiket pesawat pergi pulang dari Jakarta ke Trondheim. Kemudian, dari Trondheim ke Tromso membutuhkan lagi Rp5 juta pergi pulang.

Maka, berdasarkan hitungan tersebut, kita butuh total Rp39 juta. Lantas bagaimana cara mengumpulkan uang sebanyak itu?

Tentu saja dengan cara menabung. Akan tetapi, menabungnya bukan di bank melainkan di reksa dana yang menawarkan imbal hasil lebih tinggi daripada tabungan dan deposito.

Sekarang, mari kita simulasikan bila kita menabung di reksa dana saham selama lima tahun dengan nilai investasi per bulan sebesar Rp500.000 saja. Dana tersebut kita tanamkan pada reksa dana Sucorinvest Equity Fund, yang berperforma bagus dan tersedia di Marketplace Reksa Dana Bareksa.

Berdasarkan simulasi, bila kita rutin menabung Rp500.000 per bulan selama lima tahun di reksa dana saham, kini kita bisa mendapatkan total investasi dan keuntungannya sebesar Rp46,45 juta.

Angka tersebut didapat dari imbal hasil (return) hingga 54,85 persen atau sebesar Rp16,45 juta ditambah dengan uang pokok kita yang hanya Rp30 juta. Lebih jelasnya terlihat dalam grafik simulasi berikut ini.

Total investasi dan keuntungannya ini tentu cukup untuk membawa kita pergi ke Norwegia dan melihat cantiknya Aurora Borealis. Bahkan, masih ada sisa lebihnya untuk kebutuhan dan uang saku kita di sana.

Jadi, liburan dan mendapatkan pengalaman baru di utara bumi ini bukanlah sekedar khayalan. Mari kita menabung reksa dana untuk mencapai tujuan keuangan kita.

***

- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksa dana, klik tautan ini
- Pilih reksa dana, klik tautan ini
- Belajar reksa dana, klik Bareksa Fund Academy. GRATIS

DISCLAIMER

Semua data return dan kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini tidak dapat digunakan sebagai jaminan dasar perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data-data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui reksa dana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus sebelum memutuskan untuk berinvestasi melalui reksa dana.