BeritaArrow iconBerita Ekonomi TerkiniArrow iconArtikel

Saham Pendatang Baru PSSI Dibuka Melonjak 32 Persen

Bareksa05 Desember 2017
Tags:
Saham Pendatang Baru PSSI Dibuka Melonjak 32 Persen
Seorang karyawan melihat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta. ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan

Dari segi nilai transaksi, saham PSSI dapat dibilang cukup ramai jika dibandingkan saham-saham sebelumnya yang IPO

Bareksa.com- PT Pelita Samudera Shipping Tbk (PSSI) resmi mencatatkan sahamnya melalui skema Initial Public Offering (IPO) di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada perdagangan hari ini, Selasa 5 Desember 2017. Hingga pukul 10.20 WIB, harga saham melompat 32 persen ke level Rp178 dari harga IPO hanya Rp135 per saham.

Bahkan, saham PSSI sempat melompat 68,9 persen ke level Rp228 per saham pada enam menit pertama perdagangan sesi I hari ini. Angka tersebut merupakan level tertinggi yang diperbolehkan bagi saham yang baru diperdagangkan di Bursa pertama kalinya.

Grafik: Pergerakan Harga Saham PSSI Intraday

Promo Terbaru di Bareksa

Illustration

Sumber: Bareksa.com

Berdasarkan volume dan nilainya, saham PSSI dapat dibilang cukup ramai jika dibandingkan saham-saham sebelumnya yang juga melangsungkan IPO.

Dari pantauan Bareksa, saham PSSI telah ditransaksikan sebanyak 842.000 lot saham pada harga rata-rata Rp195, dengan nilai transaksi mencapai Rp16,5 miliar.

Indopremier Sekuritas (PD) tercatat sebagai pembeli bersih terbesar dengan memborong 70.000 lot saham pada harga rata-rata Rp190,3 per saham senilai Rp1,3 miliar. Mandiri Sekuritas (CC) juga tercatat membeli saham sebanyak Rp203,6 per saham senilai Rp981 juta.

Dalam aksi korporasinya ini, Pelita Samudera melepas sebanyak 10 juta lot saham baru atau setara dengan 20 persen modal ditempatkan dan disetor penuh setelah aksi korporasi IPO. Dengan perolehan dana segar yang diraih PSSI yaitu Rp135 miliar.

Perusahaan yang bergerak dalam jasa angkutan laut ini akan menggunakan 60 persen dana IPO untuk belanja modal perusahaan, dan 20 persen untuk membayar utang kepada Bank UOB Singapura. Sedangkan sisanya 20 persen akan digunakan untuk membiayai modal kerja, seperti pembelian bahan bakar, suku cadang, dan pemeliharaan.

Saham PSSI yang baru melantai di Bursa ini terbilang cukup ramai, tidak seperti sejumlah saham IPO sebelumnya yang mengalami peningkatan harga saham yang sangat signifikan tetapi tidak diiringi jumlah volume saham besar.

Contohnya, saham PT Kioson Komersial Indonesia Tbk (KIOS) yang melakukan pencatatan saham perdana di Bursa Efek Indonesia (BEI), 5 Oktober 2017. Harga saham emiten perdagangan digital ini meroket 50 persen tetapi volume transaksi saham yang tercatat hanya 234 lot dengan nilai hanya Rp10,5 juta.

Kondisi itu juga terjadi pada tiga saham yang telah IPO sebelumnya, yaitu Saham PT Forza Land Indonesia Tbk (FORZ), PT Sariguna Primatirta Tbk (CLEO), PT Sanurhasta Mitra Tbk (MINA) dan PT PT First Indo American Leasing Tbk (FINN).

Saham FORZ yang melantai pada 28 April 2017, berhasil naik 50 persen di saat pertama kali melantai di BEI. Padahal, saham FORZ hanya ditransaksikan sebanyak 5.000 lot dengan nilai hanya Rp215 juta.

Tidak berbeda, saham MINA yang juga IPO pada 28 April 2017 mengalami kenaikan 69,52 persen menjadi Rp178 per saham dari sebelumnya Rp105 per saham. Saham MINA hanya ditransaksikan sebanyak 10.000 lot saham senilai Rp180 juta.

Adapun saham CLEO yang IPO pada 5 Mei 2017, langsung naik hingga ke harga Rp195 per saham dari harga perdana Rp115 per saham. Artinya dalam sehari harga saham CLEO melonjak 69,75 persen. Sama halnya dengan FINN, FORZ dan MINA, volume transaksi saham CLEO pun hanya mencapai 969 lot dengan nilai hanya Rp18,8 juta.

Tingginya kenaikan harga saham tidak diiringi dengan volume menandakan bahwa fluktuasi (naik-turun) saham tersebut sangat tinggi. Apalagi saham-saham yang beredar dari emiten tersebut terbilang sedikit, sehingga saham menjadi tidak likuid. (hm)

Pilihan Investasi di Bareksa

Klik produk untuk lihat lebih detail.

Produk EksklusifHarga/Unit1 Bulan6 BulanYTD1 Tahun3 Tahun5 Tahun

Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A

1.384,88

Up0,21%
Up4,05%
Up7,72%
Up8,08%
Up19,46%
Up38,34%

Trimegah Dana Obligasi Nusantara

1.095,38

Up0,14%
Up4,09%
Up7,18%
Up7,47%
Up3,23%
-

STAR Stable Amanah Sukuk

autodebet

1.084,98

Up0,55%
Up4,00%
Up7,61%
Up7,79%
--

Capital Fixed Income Fund

autodebet

1.853,59

Up0,53%
Up3,86%
Up7,19%
Up7,36%
Up17,82%
Up41,07%

Insight Renewable Energy Fund

2.287,69

Up0,82%
Up4,11%
Up7,35%
Up7,53%
Up19,98%
Up35,83%
Tags:

Video Pilihan

Lihat Semua

Artikel Lainnya

Lihat Semua