Hanya Butuh 136 Lot, Saham Emiten Terakhir di 2017 Melesat 69,33 Persen
Emiten ini adalah PT Prima Cakrawala Abadi Tbk yang mendapat kode saham PCAR
Emiten ini adalah PT Prima Cakrawala Abadi Tbk yang mendapat kode saham PCAR
Bareksa.com – PT Prima Cakrawala Abadi Tbk resmi menjadi emiten baru terakhir pada tahun 2017 yang mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI). Perusahaan pengolahan distribusi hasil perikanan (rajungan) ini menjadi emiten ke 37 tahun ini dan mendapat kode saham PCAR.
Dalam pencatatannya, saham PCAR pun tidak butuh banyak transaksi untuk bisa langsung melesat ke batas atas kenaikan harga. Tercatat, volume perdagangan saham PCAR hanya sebanyak 136 lot dengan frekuensi 6 kali bernilai Rp3.454.000.
Perseroan sendiri melepas 466,66 juta saham ke publik dengan harga perdana Rp150. Artinya, saham PCAR pada hari pertamanya ini langsung melesat 69,33 persen ke level Rp254.
Promo Terbaru di Bareksa
Melalui aksi pelepasan saham ini, Prima Cakrawala meraup dana Rp70 miliar. Dari hasil itu, sebagian besar dana yang diraup perseroan diperuntukkan bagi kebutuhan modal kerja. Sementara sekitar 28,1 persen menjadi senjata perseroan sebagai anggaran belanja modal alias capital expenditure (capex).
Adapun dalam aksi IPO ini, Prima Cakrawala mendapat bantuan dari PT Artha Sekuritas Indonesia dan PT Lotus Andalan Sekuritas sebagai penjamin pelaksana emisi efek.
Sebelum IPO, Prima Cakrawala dimiliki oleh PT Marindo Pasifik Indonesia (79,59 persen), PT Bahari Istana Alkausar (13,27 persen) dan PT Cakrawala Kharisma Mulia (7,14 persen).
Tabel: Susunan Pemegang Saham Prima Cakrawala Sebelum dan Sesudah IPO
Sumber: Prospektus perseroan
Aksi IPO Prima Cakrawala ini berlangsung setelah catatan keuangan perseroan terus mengalami perbaikan. Terutama hingga 31 Agustus 2017 dibandingkan dengan periode sama tahun lalu.
Dalam prospektus perseroan, tercatat perolehan penjualan hingga delapan bulan tahun ini mencapai Rp95,49 miliar atau naik 318,45 persen dari periode sama tahun 2016 Rp22,82 miliar. Meski begitu, beban pokok perseroan juga ikut naik dari Rp23,65 miliar menjadi rp87,33 miliar.
Alhasil, perseroan masih menderita kerugian. Untungnya, kerugian perseroan per 31 Agustus 2017 mengalami perbaikan dari rugi Rp6,47 miliar menjadi rugi Rp3,55 miliar.
Tabel: Ikhtisar Laporan Laba Rugi Prima Cakrawala
Sumber: Prospektus perseroan
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.384,88 | 0,21% | 4,05% | 7,72% | 8,08% | 19,46% | 38,34% |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.095,38 | 0,14% | 4,09% | 7,18% | 7,47% | 3,23% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.084,98 | 0,55% | 4,00% | 7,61% | 7,79% | - | - |
Capital Fixed Income Fund autodebet | 1.853,59 | 0,53% | 3,86% | 7,19% | 7,36% | 17,82% | 41,07% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.287,69 | 0,82% | 4,11% | 7,35% | 7,53% | 19,98% | 35,83% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.