Harga Batu Bara Bukit Asam ke PLN Naik, Saham PTBA Meroket 9,3 Persen
Penjualan batu bara kepada PLN berkontribusi 35 persen terhadap total penjualan PTBA dalam 2 tahun terakhir
Penjualan batu bara kepada PLN berkontribusi 35 persen terhadap total penjualan PTBA dalam 2 tahun terakhir
Bareksa.com – Harga saham PT Bukit Asam (Persero) Tbk (PTBA), perusahaan tambang batu bara milik pemerintah, pada sesi II perdagangan hari ini, Selasa, 19 Desember 2017 melonjak signifikan. Hingga pukul 15.20 WIB, saham PTBA telah melonjak 9,3 persen dari Rp2.260 menjadi Rp2.470 per lembar.
Hal ini merupakan dampak positif setelah PTBA mengumumkan harga jual kontrak batu bara dengan PLN sepanjang 2017. Untuk periode Januari – Juni, PTBA mengumumkan jika penjualan batu bara kepada PLN di harga US$56,4 per ton. Sedangkan untuk periode Juli – September, kontrak harga batu bara PTBA US$64,1 per ton, serta kontrak Oktober – Desember harganya naik jadi US$61,3 per ton. (Baca : PTBA Resmi Stock Split Setelah 15 Tahun Melantai di Bursa)
Harga tersebut lebih baik jika dibandingkan dengan nilai kontrak penjualan batu bara domestik yang pada semester I hanya US$49,2 per ton. Kemudian kontrak harga jual batu bara domestik di kuartal III 2017 sebesar US$59,2 per ton, serta di kuartal IV malah turun jadi US$52,9 per ton.
Promo Terbaru di Bareksa
Sehingga rata-rata margin yang didapat antara harga batu bara yang dijual kepada PLN dengan harga pasaran batu bara domestik saat ini berkisar 8 -16 persen. (Lihat : PTBA, TPIA, Pertamina dan Pupuk Indonesia Bangun Pabrik Gasifikasi US$1 Miliar)
Jika diasumsikan dengan kurs rupiah saat ini yang berada di kisaran Rp13.500 per dolar AS, berarti nilai kontrak penjualan batu bara kepada PLN menjadi Rp761 ribu per ton di semester I 2017, Rp865 ribu per ton di kuartal III, dan Rp828 ribu per ton di kuartal IV 2017.
Kontribusi Penjualan Batu Bara kepada PLN terhadap Total Penjualan PTBA (Rp Triliun)
Sumber : Laporan keuangan, diolah Bareksa
Menurut analisis Bareksa, di tengah total pendapatan PTBA yang terus meningkat, penjualan batu bara kepada PLN juga terbilang besar kontribusinya terhadap pendapatan. Dalam dua tahun terakhir bahkan PLN mampu menyumbang 35 persen terhadap keseluruhan pendapatan PTBA. (Baca : Pasca Anjlok 3 Hari Berturut, Saham PTBA Menguat Jelang Stock Split)
Transaksi ini terbilang terafiliasi karena pemerintah merupakan pemilik mayoritas dari kedua perusahaan. Namun dengan kontribusi penjualan kepada PLN mencapai 35 persen terhadap pendapatan PTBA disertai dengan selisih margin 8–16 persen nilai kontrak batu bara terbaru jika dibanding dengan harga batu bara domestik, maka kedua faktor tersebut membuat para investor pada hari ini merespons positif atas kabar ini. Sehingga investor cenderung melakukan aksi beli terhadap saham perusahaan batu bara ini meroket hingga 10 persen. (Lihat : Saham BUMN Tambang Kompak Menguat, Asing Borong PTBA Rp2,44 Miliar)
Sekedar informasi, manajemen PTBA dan PLN mempunyai perjanjian penjualan batu bara ke PLTU Bukit Asam sejak periode 1 Januari 2014 hingga 31 Desember 2023 berdasarkan laporan keuangan PTBA per September 2017. (Baca : Rencana Stock Split 1:5, Saham PTBA Direspons Positif oleh Investor)
Pergerakan Intraday Saham PTBA
Sumber : Bareksa.com
(AM)
DISCLAIMER
Semua data return dan kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini tidak dapat digunakan sebagai jaminan dasar perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data-data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui saham mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami kinerja keuangan saham tersebut.
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.384,88 | 0,21% | 4,05% | 7,72% | 8,08% | 19,46% | 38,34% |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.095,38 | 0,14% | 4,09% | 7,18% | 7,47% | 3,23% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.084,98 | 0,55% | 4,00% | 7,61% | 7,79% | - | - |
Capital Fixed Income Fund autodebet | 1.853,59 | 0,53% | 3,86% | 7,19% | 7,36% | 17,82% | 41,07% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.287,69 | 0,82% | 4,11% | 7,35% | 7,53% | 19,98% | 35,83% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.