BNI Terima Laba Rp3,75 T Dari Bisnis Tresuri, Internasional, dan DPLK
Angka itu berkontribusi 30,7 persen terhadap laba BNI yang mencapai Rp12,21 triliun
Angka itu berkontribusi 30,7 persen terhadap laba BNI yang mencapai Rp12,21 triliun
Bareksa.com – PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI) benar-benar memanfaatkan dengan baik berbagai macam bisnisnya. Artinya, perseroan tidak hanya bergantung pada penyaluran kredit semata terlebih, saat pertumbuhan pendapatan bunga BNI sedang melambat.
Bisnis pendukung BNI tersebut adalah treasuri, internasional, dan dana pensiun lembaga keuangan (DPLK). Dari perolehan laba Rp12,21 triliun per September 2017, ketiga bisnis BNI tersebut menyumbang kontribusi 30,7 persen atau setara dengan Rp3,75 triliun.
“Realisasi kontribusi laba bisnis tresuri, internasional, dan DPLK 109 persen dari target proporsional,” ujar Direktur Tresuri & Internasional BNI Panji Irawan di Jakarta, Kamis, 16 November 2017.
Promo Terbaru di Bareksa
Panji memaparkan, produk treasuri BNI mencatat total volume bisnis hingga US$276 miliar atau mencapai US$1,54 miliar per hari. Bisnis tresuri BNI ini terdiri dari forex, bank notes, fix income, dan money market.
Khusus untuk bisnis tresuri, realisasi laba per 30 September 2017 mencapai Rp1,79 triliun atau meningkat tipis 0,84 persen dari periode sama tahun 2016.
Sementara dari bisnis internasional, Panji menjelaskan, rata-rata pertumbuhan revenue-nya tumbuh 41,1 persen dalam tiga tahun terakhir. “Atau Rp340 miliar per tahun. Internasional juga mencatat rata-rata pertumbuhan volume trade periode 2014-2016 sebesar 2,6 persen atau US$700 juta per tahun,” imbuh Panji.
Grafik: Pertumbuhan Laba Kantor Cabang Luar Negeri BNI
Sumber: Materi presentasi perseroan
Internasional BNI juga punya bisnis slip remittance yang pada periode 2014-2016 tumbuh 11 persen atau 270.000 slip per tahun. Adapun total aset kantor cabang luar negeri BNI per kuartal III 2017 mencapai US$4,9 miliar atau naik 65 persen dari US$2,7 miliar.
“Dan laba kantor cabang luar negeri tumbuh 20,7 persen dari US$33,8 juta menjadi US$40,7 juta,” ungkap Panji.
Di sisi lain, DPLK BNI hingga September 2017 punya pangsa pasar 25,45 persen. Panji menuturkan, DPLK BNI telah menjadi DPLK terbesar berdasarkan dana kelolaan atau asset under management (AUM) sejak 2001. (hm)
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.382,65 | 0,56% | 4,26% | 7,54% | 8,69% | 19,21% | - |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.093,4 | 0,43% | 4,43% | 6,99% | 7,44% | 2,54% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.079,4 | 0,60% | 3,98% | 7,06% | 7,74% | - | - |
Capital Fixed Income Fund | 1.844,45 | 0,53% | 3,89% | 6,66% | 7,38% | 17,02% | 40,39% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.270,42 | 0,81% | 3,88% | 6,54% | 7,20% | 20,19% | 35,64% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.