Pasca Anjlok 3 Hari Berturut, Saham PTBA Menguat Jelang Stock Split
Bukit Asam akan melakukan pemecahan nilai nominal saham (stock split) dengan rasio 1:5
Bukit Asam akan melakukan pemecahan nilai nominal saham (stock split) dengan rasio 1:5
Bareksa.com – Manajemen PT Bukit Asam Tbk (PTBA) telah memastikan rencana pelaksanaan pemecahan nilai nominal saham (stock split). Apalagi, rencana tersebut telah mendapat persetujuan melalui Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada 29 November 2017 lalu.
Melalui keterbukaan informasi kepada Bursa Efek Indonesia (BEI) hari ini (Jumat, 8 Desember 2017), manajemen PTBA menyampaikan, stock split saham seri A dwiwarna dan saham seri B ditetapkan dari Rp500 menjadi Rp100. Artinya, rasio stock split PTBA 1:5 atau setiap pemegang 1 saham PTBA akan memiliki 5 saham dengan nominal Rp100.
Adapun secara rinci, perseroan menyampaikan pelaksanaan dengan jadwal dan tata cara stock split sebagai berikut:
Promo Terbaru di Bareksa
1. Akhir perdagangan saham dengan nilai nominal lama (Rp500 per saham ) di pasar regular dan pasar negosiasi adalah 13 Desember 2017
2. Awal perdagangan saham dengan nilai nominal baru (Rp100 per saham) di pasar regular dan pasar negosiasi adalah 14 Desember 2017
3. Awal perdagangan saham dengan nilai nominal baru di pasar tunai mulai 19 Desember 2017
Bersamaan dengan pengumuman ini, saham perusahaan yang baru saja dialihkan kepemilikannya pada PT Indonesia Asahan Alumunium (Persero) atau Inalum ini menguat 1,14 persen. Hingga pukul 10:34 WIB, posisi harga saham PTBA adalah Rp11.075 dari penutupan hari sebelumnya Rp10.950.
Grafik: Pergerakan Intraday Saham PTBA Hingga 10:24 WIB Perdagangan Jumat, 8 Desember 2017
Sumber: Bareksa.com
Penguatan saham PTBA kali ini terjadi setelah tiga hari secara beruntun mengalami penurunan. Pada 4 Desember 2017, saham PTBA masih berada pada level Rp11.475, dan terus berangsur turun dalam periode perdagangan 5, 6, dan 7 Desember 2017 sehingga menjadi Rp10.950.
Adapun secara year to date hingga 7 Desember 2017, saham PTBA mengalami penurunan 12,4 persen dari posisi akhir Desember 2016 Rp12.500. (hm)
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.384,88 | 0,21% | 4,05% | 7,72% | 8,08% | 19,46% | 38,34% |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.095,38 | 0,14% | 4,09% | 7,18% | 7,47% | 3,23% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.084,98 | 0,55% | 4,00% | 7,61% | 7,79% | - | - |
Capital Fixed Income Fund autodebet | 1.853,59 | 0,53% | 3,86% | 7,19% | 7,36% | 17,82% | 41,07% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.287,69 | 0,82% | 4,11% | 7,35% | 7,53% | 19,98% | 35,83% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.