Saham BUMN Tambang Kompak Menguat, Asing Borong PTBA Rp2,44 Miliar
Hari ini, ketiga BUMN tambang itu menggelar RUPSLB dengan agenda perubahan menjadi non persero
Hari ini, ketiga BUMN tambang itu menggelar RUPSLB dengan agenda perubahan menjadi non persero
Bareksa.com – Setelah kompak berguguran pada perdagangan Selasa, 28 November 2017, saham-saham perusahaan tambang berbalik arah hari ini (Rabu, 29 November 2017). Hal itu terlihat dari pergerakkan indeks sektor tambang yang hingga pukul 11:27 WIB naik 1,15 persen menjadi 1.577,19.
Yang menarik dari pergerakkan saham-saham tambang hari ini adalah saham perusahaan tambang milik negara (BUMN). Tiga saham perusahaan tambang yang hari ini menggelar rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) kompak menguat.
Di antaranya, saham PT Tambang Batubara Bukit Asam (Persero) Tbk (PTBA) naik 4,61 persen dari penutupan kemarin Rp10.850 menjadi Rp11.350. Kemudian saham PT Aneka Tambang (Persero) Tbk (ANTM) naik 3,08 persen dari Rp650 menjadi Rp670. (Baca : Harga Minyak Turun, Saham Emiten Tambang Berguguran)
Promo Terbaru di Bareksa
Tidak berbeda, saham PT Timah (Persero) Tbk (TINS) yang kemarin pada level Rp835, hari ini jelang penutupan sesi I perdagangan di Rp860 atau naik 2,99 persen.
Grafik: Intraday Indeks Sektor Tambang Hingga Pukul 11:30 WIB Perdagangan Rabu, 29 November 2017
Sumber: Bareksa.com
Berdasarkan kalkulasi Bareksa, total transaksi saham tiga BUMN tambang itu sudah mencapai Rp65,41 miliar, yang terdiri dari nilai transaksi saham PTBA Rp41,23 miliar, ANTM Rp14,16 miliar dan TINS Rp10,02 miliar. (Baca :Holding BUMN Industri Pertambangan Resmi Terbentuk)
Adapun frekuensi tiga saham itu sudah lebih dari 1.000 kali dengan rincian PTBA 1.799 kali, ANTM 1.146 kali dan TINS 1.309 kali.
Dari sisi volume, saham ANTM memimpin dengan catatan 210.964 lot, disusul TINS 116.637 lot, dan PTBA 36.517 lot.
Namun ada sedikit perbedaan dari sisi minat investor asing dalam tiga saham itu. Saham PTBA mencatatkan net buy asing Rp2,44 miliar. Sementara saham ANTM dan TINS mencatat net sell asing masing-masing Rp56,81 juta dan Rp52,23 juta.
Untuk diketahui, PTBA, ANTM dan TINS hari ini menggelar RUPSLB dengan agenda utama perubahan status dari persero menjadi non persero.
Agenda RUPSLB tersebut tentu saja erat kaitannya dengan pembentukan holding BUMN tambang yang pada Senin, 27 November 2017 lalu telah resmi terbentuk dengan penandatanganan akta pengalihan saham seri B pemerintah. (Lihat : BEI : Pembentukan Holding BUMN Bakal Berimbas Positif ke Tiga Emiten Tambang)
Artinya, 65 persen saham pemerintah di ANTM, 65,02 persen di PTBA, dan 65 persen di TINS akan menjadi milik PT Indonesia Asahan Alumunium (Persero) atau Inalum. (AM)
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.384,88 | 0,21% | 4,05% | 7,72% | 8,08% | 19,46% | 38,34% |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.095,38 | 0,14% | 4,09% | 7,18% | 7,47% | 3,23% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.084,98 | 0,55% | 4,00% | 7,61% | 7,79% | - | - |
Capital Fixed Income Fund autodebet | 1.853,59 | 0,53% | 3,86% | 7,19% | 7,36% | 17,82% | 41,07% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.287,69 | 0,82% | 4,11% | 7,35% | 7,53% | 19,98% | 35,83% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.