PDB Indonesia di Bawah Ekspektasi Meski Investasi Tumbuh Tinggi
Ekonomi Indonesia perlu tumbuh 5,3 persen pada kuartal empat tahun ini jika ingin pertumbuhan PDB 5,1 persen
Ekonomi Indonesia perlu tumbuh 5,3 persen pada kuartal empat tahun ini jika ingin pertumbuhan PDB 5,1 persen
Bareksa.com – Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan capaian pertumbuhan ekonomi Indonesia hingga kuartal III-2017 yakni sebesar 5,06 persen dibandingkan periode sama tahun lalu (year on year/yoy). Adapun capaian ini cukup menggembirakan karena lebih tinggi dibandingkan dengan kuartal I dan II di tahun ini yang hanya tumbuh 5,01 persen.
Pertumbuhan ekonomi kuartal III-2017 mencapai 5,06 persen, naik tipis dibanding kuartal II-2017 yang sebesar 5,01 persen. Indonesia mencatatkan besaran Produk Domestik Bruto (PDB) mencapai Rp3.502,3 triliun di triwulan III- 2017.
Adapun pertumbuhan perekonomian Indonesia di kuartal ini disebabkan antara lain oleh harga komoditas migas dan non migas yang naik, seperti CPO dan batu bara. Lalu pertumbuhan ekonomi negara mitra dagang Indonesia yang naik, seperti China, Amerika Serikat (AS), dan Singapura.
Promo Terbaru di Bareksa
Grafik : Historikal Pertumbuhan PDB Indonesia (yoy)
Sumber : Bareksa.com
Dari sisi produksi, pertumbuhan didorong oleh semua lapangan usaha, dengan pertumbuhan tertinggi dicapai lapangan usaha jasa Lainnya sebesar 9,45 persen. Dari sisi pengeluaran pertumbuhan tertinggi dicapai oleh komponen ekspor barang dan jasa sebesar 17,27 persen.
Dari sisi produksi, pertumbuhan tertinggi dicapai lapangan usaha pengadaan listrik dan gas sebesar 5,32 persen, sedangkan dari sisi pengeluaran pada komponen ekspor barang dan jasa sebesar 9,07 persen.
Gambar : Infografis BPS
Sumber : BPS
Economist Group Research DBS Bank Gundy Cahyadi mengatakan pertumbuhan ekonomi secara year to date (ytd) saat ini sebesar 5,03 persen. Menarik untuk dicatat bahwa meskipun pertumbuhan investasi (Pembentukan modal tetap bruto) mencapai 7 persen secara ytd, pertumbuhan PDB berada di bawah ekspektasi 5,19 persen.
"Ya, ada sedikit kemunduran dalam pertumbuhan konsumsi pribadi. Namun, melihat rincian data, cukup jelas bahwa penumpukan persediaan agak lemah pada periode tersebut, dan ini adalah alasan utama yang menyebabkan jumlah pertumbuhan PDB keseluruhan sedikit mengecewakan," kata Gundy.
Tabel : Laju Pertumbuhan PDB Menurut Pengeluaran
Sumber : BPS
"Artinya ekonomi Indonesia perlu tumbuh minimal 5,3 persen secara yoy pada kuartal keempat di tahun ini sebelum dapat mencapai perkiraan tahunan pertumbuhan PDB 5,1 persen," kata Gundy. (hm)
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.384,88 | 0,21% | 4,05% | 7,72% | 8,08% | 19,46% | 38,34% |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.095,38 | 0,14% | 4,09% | 7,18% | 7,47% | 3,23% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.084,98 | 0,55% | 4,00% | 7,61% | 7,79% | - | - |
Capital Fixed Income Fund autodebet | 1.853,59 | 0,53% | 3,86% | 7,19% | 7,36% | 17,82% | 41,07% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.287,69 | 0,82% | 4,11% | 7,35% | 7,53% | 19,98% | 35,83% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.