Perkembangan KPR Mulai Menggeliat
Pertumbuhan KPR per September 2017 sebesar 10,6 persen
Pertumbuhan KPR per September 2017 sebesar 10,6 persen
Bareksa.com - Bank Indonesia (BI) menilai, kredit pemilikan rumah (KPR) sudah mulai menunjukkan perkembangan. Hal ini seiring dengan adanya relaksasi nilai pinjaman terhadap nilai properti (loan to value/LTV) dan promosi yang dilakukan oleh bank.
Berdasarkan data yang dirilis oleh BI, tercatat pertumbuhan kredit pemilikan rumah (KPR) dan kredit pemilikan apartemen (KPA) pada September 2017 sebesar 10,6 persen atau mencapai Rp393,8 triliun. Nilai tersebut meningkat dibandingkan bulan Agustus 2017 yang mencapai 10,4 persen.
Pertumbuhan juga terjadi pada kredit real estate yang mencapai 8,9 persen pada September 2017, naik dari posisi Agustus 2017 yang sebesar 8,5 persen (yoy).
Promo Terbaru di Bareksa
Namun demikian, pertumbuhan di KPR dan KPA serta real estate tidak sejalan dengan pertumbuhan kredit properti yang melambat menjadi 13,2 persen, dari Agustus 2017 yang 13,5 persen. Hal ini seiring dengan perlambatan pada kredit konstruksi.
Kepala Departemen Kebijakan Makro Prudensial BI Filianingsih Hendarta menjelaskan, berdasarkan data Agustus 2017, pertumbuhan KPR sudah meningkat ke angka 9,66 persen. Pertumbuhan ini lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan KPR dalam 2 tahun terakhir.
"Pertumbuhan KPR jauh lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan total kredit yang di 8,26 persen," paparnya di Jakarta, Rabu (1 November 2017).
Pertumbuhan KPR ini, lanjut dia terjadi di semua tipe. "Kredit untuk rumah tapak meningkat," ucapnya.
Adapun hal yang mendorong pertumbuhan kredit ini adalah relaksasi LTV yang dilakukan pada periode sebelumnya. Apalagi, BI juga akan merelaksasi lagi peraturan LTV untuk KPR.
"Tinggal tunggu saja aturan LTV spasial nanti," katanya.
Selain itu, adanya penurunan suku bunga juga mempengaruhi pertumbuhan KPR. Berdasarkan data uang beredar, suku bunga kredit bank sudah menurun 8 basis poin ke level 11,6 persen, mengikuti penurunan BI 7days reverse repo rate sebagai suku bunga acuan.
Executive Vice President Consumer Loan Business BCA Felicia M. Simon mengungkapkan, KPR di BCA juga bertumbuh signifikan. Berdasarkan data publikasi perusahaan, sampai kuartal III-2017, KPR BCA bertumbuh 26,8 persen ke angka Rp 78,8 triliun.
Felicia menjelaskan, antusiasme masyarakat untuk membeli KPR masih cukup tinggi sehingga perseroan optimistis pertumbuhan KPR bisa meningkat.
"Dari Kementerian PUPR juga mencatat backlog perumahan di Indonesia masih tinggi sehingga permintaan KPR harusnya masih tinggi," katanya.
Untuk bisa menjaring potensi tersebut, perseroan akan menawarkan beragam promo yang tergabung dalam pameran BCA Expo. Pameran ini digelar BCA di ICE BSD City dengan menggandeng anak usaha. Di dalam pameran tersebut, tersedia layanan one stop services dimana nasabah dapat menemukan berbagai diler mobil, motor dan properti dalam satu kesempatan yang sama.
Felicia menjelaskan, dengan adanya pagelaran BCA Expo, masyarakat dan nasabah grup BCA dapat menikmati banyak program menarik dari produk-produk andalan grup BCA. Tidak hanya program menarik Grup BCA saja, melainkan program menarik produk-produk dari Sinar Mas Land yaitu hunian idaman dari sejumlah proyek Sinar Mas Land dengan bunga spesial.
"Hal ini tentu menjadi nilai tambah bagi nasabah untuk bisa mencari properti di kota-kota lain,” ujarnya. (K09)
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.384,88 | 0,21% | 4,05% | 7,72% | 8,08% | 19,46% | 38,34% |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.095,38 | 0,14% | 4,09% | 7,18% | 7,47% | 3,23% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.084,98 | 0,55% | 4,00% | 7,61% | 7,79% | - | - |
Capital Fixed Income Fund autodebet | 1.853,59 | 0,53% | 3,86% | 7,19% | 7,36% | 17,82% | 41,07% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.287,69 | 0,82% | 4,11% | 7,35% | 7,53% | 19,98% | 35,83% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.