Elektronifikasi Tol, Saham JSMR Sempat Sentuh Level Tertinggi Sejak Juni 2015
Namun jelang penutupan perdagangan hari ini, saham JSMR mengalami tekanan jual
Namun jelang penutupan perdagangan hari ini, saham JSMR mengalami tekanan jual
Bareksa.com – Saham PT Jasa Marga (Persero) Tbk (JSMR) mengalami tekanan bertepatan dengan pemberlakuan pembayaran tol secara nontunai atau elektronifikasi pada hari ini (Selasa, 31 Oktober 2017). Hingga pukul 15:17 WIB, saham operator jalan tol ini berada pada level Rp6.375 atau turun 1,16 persen dari hari sebelumnya Rp6.450.
Meski begitu, saham JSMR sempat menyentuh Rp6.550 yang merupakan level tertingginya setelah 1 Juni 2015. Saat itu, harga saham JSMR menutup hari pada level Rp7.000.
Perdagangan saham JSMR hari ini berlangsung sebanyak 1.201 kali dengan volume 38.314 lot. Nilai transaksinya sudah mencapai Rp24,43 miliar.
Promo Terbaru di Bareksa
Dari catatan transaksi itu, saham JSMR banyak dibeli melalui broker UBS Sekuritas Indonesia dengan volume 12.548 saham pada harga rata-rata Rp6.394. Sementara, aksi jual saham JSMR dilakukan melalui Danareksa Sekuritas dengan volume 18.182 saham pada harga rata-rata Rp6.355.
Seperti diberitakan sebelumnya, Pemerintah terus berupaya untuk meningkatkan efisiensi dan kualitas layanan sistem pembayaran elektronik jalan tol di seluruh Indonesia. Sejak 31 Oktober 2017 pengguna jalan tol diwajibkan untuk menggunakan uang elektronik pada pembayaran tol. (Baca juga: Penetrasi Uang Elektronik Tembus 88 Persen)
Grafik: Pergerakan Intraday Saham JSMR Hingga Pukul 15:10 WIB, Selasa, 31 Oktober 2017
Sumber: Bareksa.com
Sepanjang tahun ini hingga 30 Oktober 2017, saham JSMR sudah tumbuh tinggi. Menutup tahun 2016 pada level Rp4.320, saham JSMR naik 49,3 persen ke Rp6.450.
Meski tumbuh tinggi, saham JSMR sempat terseok-seok pada perdagangan awal tahun. Hal itu juga terlihat dari level terendahnya Rp4.150 yang terjadi pada 23 Januari 2017. Sementara hingga saat ini, level tertinggi saham JSMR adalah Rp6.500 yang terjadi pada 27 Oktober 2017.
Adapun jika dibandingkan dengan harga perdana saat IPO yakni Rp1.700, maka harga saham JSMR sampai saat ini sudah tumbuh 279,41 persen. Sebagai informasi, Jasa Marga melepas saham ke publik dan menjadi emiten saham di bursa pada 12 November 2007.
Grafik: Pergerakan Saham JSMR Periode 1 Juni 2015 – 30 Oktober 2017
Sumber: Bareksa.com
Pada paparan publik belum lama ini, manajemen Jasa Marga menargetkan pendapatan mencapai Rp10,29 triliun atau naik 16 persen dari pendapatan pada akhir 2016 Rp8,83 triliun. Target itu di luar pendapatan konstruksi.
Hingga kuartal II 2017, total pendapatan Jasa Marga mencapai Rp4,53 triliun atau naik 7,5 persen dari periode sama tahun 2016 Rp4,21 triliun. Dari jumlah itu, pendapatan tol mencapai Rp3,98 triliun dan sisanya Rp543 miliar berasal dari bisnis lainnya.
Dan berdasarkan data 2016, Jasa Marga memilik hak konsesi pengelolaan jalan tol sepanjang 1.260 km dan telah mengoperasikan jalan tol sepanjang 600 km. Catatan itu membuat perseroan menguasai 61 persen pangsa pasar tol di Indonesia. (hm)
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.385,6 | 0,21% | 4,05% | 7,72% | 8,08% | 19,46% | 38,34% |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.095,56 | 0,14% | 4,09% | 7,18% | 7,47% | 3,23% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.085,51 | 0,55% | 4,00% | 7,61% | 7,79% | - | - |
Capital Fixed Income Fund autodebet | 1.854,58 | 0,53% | 3,86% | 7,19% | 7,36% | 17,82% | 41,07% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.288,82 | 0,82% | 4,11% | 7,35% | 7,53% | 19,98% | 35,83% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.