BeritaArrow iconKategoriArrow iconArtikel

Sektor Tambang Kembali Bawa Indeks ke 6.000 Gara-Gara Harga Komoditas Ini

30 Oktober 2017
Tags:
Sektor Tambang Kembali Bawa Indeks ke 6.000 Gara-Gara Harga Komoditas Ini
Pemandangan tempat kilang tangki penampungan minyak di Tanjung Sekong, Banten, Rabu (23/3). ANTARA FOTO/Rosa Panggabean

Indeks Dolar AS Kembali melemah seiring Jerome Powell menjadi kandidat kuat untuk memimpin Bank Sentral AS.

Bareksa.com – Sektor tambang kembali membawa indeks ke level 6.000 di awal pekan ini. Penguatan saham-saham emiten tambang dan energi seiring dengan harga minyak mentah dunia yang semakin menanjak dan melemahnya nilai tukar dolar AS.

Indeks tambang (mining index) di Bursa Efek Indonesia menguat 1,48 persen hingga pukul 09.40 WIB hari ini (30 Oktober 2017). Pada saat yang sama, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) juga naik 0,53 ke level 6.007.

Berdasarkan data perdagangan di New York Mercantile Exchange, hingga pukul 07.40 WIB hari ini, harga minyak West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Desember 2017 menguat 0,15 poin atau 0,28 persen menuju US$54,05 per barel. Sementara itu, harga minyak Brent untuk pengiriman Desember 2017 naik 0,15 poin atau 0,25 persen menjadi US$60,59 per barel di London ICE Futures Exchange.

Promo Terbaru di Bareksa

Seiring dengan peningkatan harga komoditas tersebut, beberapa saham perusahaan yang bergerak di sektor komoditas melesat di perdagangan pagi ini dan menjadi penopang laju indeks dan membawa kapitalisasi pasar yang lebih besar. Saham-saham tersebut antara lain produsen gas PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS), produsen batu bara PT Indo Tambang Raya Megah Tbk (ITMG), penyedia jasa migas PT Elnusa Tbk (ELSA) dan produsen batu bara PT Bumi Resources Tbk (BUMI).

Tabel: Peningkatan Harga Saham Emiten Tambang 30 Oktober 2017 (09.40 WIB)

Illustration

Sumber : Bareksa.com

Peningkatan harga minyak kabar bahwa para produsen akan mengurangi produksi. Organization of the Petroleum Export Countries (OPEC) dan produsen utama lainnya termasuk Rusia telah berjanji mengurangi produksi 1,8 juta barel per hari untuk menguras kelebihan pasokan global hingga Maret 2018 dan mungkin memperpanjang kesepakatan hingga akhir 2018. Pertemuan mengenai kebijakan ini akan diadakan pada 30 November mendatang.

Sementara itu, dolar AS melemah menyusul laporan Bloomberg bahwa Presiden Amerika Serikat Donald Trump condong ke arah Gubernur The Federal Reserve Jerome Powell sebagai pilihannya untuk memimpin Bank Sentral AS.

Tercatat indeks dolar AS pada waktu yang sama mengalami perlemahan 0,04 poin atau 0,04 persen menjadi 94,867. Melemahnya dolar AS membuat komoditas dalam mata uang dolar, termasuk minyak lebih murah bagi pemegang mata uang lainnya. (hm)

Pilihan Investasi di Bareksa

Klik produk untuk lihat lebih detail.

Produk EksklusifHarga/Unit1 Bulan6 BulanYTD1 Tahun3 Tahun5 Tahun

Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A

1.385,6

Up0,21%
Up4,05%
Up7,72%
Up8,08%
Up19,46%
Up38,34%

Trimegah Dana Obligasi Nusantara

1.095,56

Up0,14%
Up4,09%
Up7,18%
Up7,47%
Up3,23%
-

STAR Stable Amanah Sukuk

autodebet

1.085,51

Up0,55%
Up4,00%
Up7,61%
Up7,79%
--

Capital Fixed Income Fund

autodebet

1.854,58

Up0,53%
Up3,86%
Up7,19%
Up7,36%
Up17,82%
Up41,07%

Insight Renewable Energy Fund

2.288,82

Up0,82%
Up4,11%
Up7,35%
Up7,53%
Up19,98%
Up35,83%
Tags:

Video Pilihan

Lihat Semua

Artikel Lainnya

Lihat Semua