Penetrasi Uang Elektronik di Jalan Tol Tembus 85 Persen
Implementasi elektronifikasi di jalan tol tetap bisa berjalan sesuai jadwal 31 Oktober 2017
Implementasi elektronifikasi di jalan tol tetap bisa berjalan sesuai jadwal 31 Oktober 2017
Bareksa.com - Bank Indonesia (BI) mencatat, penetrasi uang elektronik di jalan tol hingga 17 Oktober 2017 mencapai 85 persen. Sedangkan untuk kawasan Jabodetabek, penetrasi uang elektronik di jalan tol mencapai 90 persen.
Direktur Eksekutif Kebijakan dan Pengawasan Sistem Pembayaran BI Eny V. Panggabean, menjelaskan apabila melihat penetrasi uang elektronik di berbagai wilayah di Indonesia, penetrasi di kawasan Jabodetabek yang meningkat signifikan.
Namun untuk kawasan Jawa dan luar Jawa, penetrasinya masing-masing baru mencapai 75 persen dan 73 persen. ”Yang di luar Jawa, penetrasinya benar-benar harus kami tingkatkan,” katanya di Jakarta, Kamis, 19 Oktober 2017.
Promo Terbaru di Bareksa
Kendati demikian, pihaknya tetap berharap, implementasi elektronifikasi di jalan tol tetap bisa berjalan sesuai jadwal, yakni pada 31 Oktober 2017. Guna mencapai hal tersebut, BI terus berkoordinasi dengan berbagai pihak, termasuk Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) dan Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) serta pihak lainnya.
“Hal yang kami lakukan agar elektronifikasi jalan tol terlaksana adalah dengan terus melakukan kampanye, edukasi dan sosialisasi,” ucap dia. (Baca : Promosi Uang Elektronik Gratis, BBNI Rogoh Rp 3 Miliar Bagikan 300 Ribu TapCash)
Persiapan Infrastruktur
Lebih lanjut, dari segi kesiapan, Eny mengungkapkan, BI bersama pihak terkait sudah mempersiapkan infrastruktur berupa mesin reader yang apabila mengalami permasalahan bisa langsung diselesaikan melalui kontak ke customer service. Infrastruktur lain yang dipersiapkan adalah alat-alat top up yang disiapkan di ruas-ruas rest area.
Bahkan, BI juga memberlakukan program diskon kartu e-money (uang elektronik) selama periode 16-31 Oktober 2017. Program ini untuk memenuhi kebutuhan kartu e-money dalam menghadapi elektronifikasi jalan tol.
“Pengawasan pun kami lakukan dengan melibatkan pihak BUJT untuk mencegah timbulnya permasalahan ketika transaksi di jalan tol,” papar dia.
Sebelumnnya, perbankan mengaku sudah mempersiapkan diri untuk menghadapi elektronifikasi di jalan tol. Perbankan terus meningkatkan layanan agar bisa menarik masyarakat menggunakan kartu yang diterbitkan bank.
Direktur PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI) sekaligus Ketua Umum Asosiasi Sistem Pembayaran Indonesia (ASPI) Anggoro Eko Cahyo mengungkapkan, Tap Cash milik BNI saat ini memiliki pangsa pasar sekitar 30 persen.
Sementara PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) dengan kartu e-Money masih memimpin pangsa pasar pada transaksi uang elektronik di jalan tol.
"Buat kami tidak menjadi masalah mengenai perbedaan pangsa pasar, yang penting masyarakat lebih mudah menggunakan uang elektronik di jalan tol," jelas dia. (Lihat : Tingkatkan Pangsa Pasar Kartu e-Toll, Bank Penerbit Uang Elektronik Siapkan Ini)
Titik Isi Ulang
Dadang Setiabudi, SVP Teknologi Informasi BNI melanjutkan, untuk menghadapi elektronifikasi pada 31 Oktober 2017, perseroan mempersiapkan 2 juta kartu Tapcash. Perseroan pun menambah titik-titik isi ulang Tap Cash melalui berbagai channel seperti ATM, SMS Banking dan mobile banking. "Kami juga bekerjasama dengan jaringan retail AlfaMart Group dan Family Mart Group untuk isi ulang dengan uang tunai," kata dia.
Di sisi lain, Mantan Direktur PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI), Randi Anto, mengungkapkan pihaknya belum menghitung pangsa pasar final Brizzi di jalan tol, karena saat ini masih terus berjalan. Namun demikian, hal yang terpenting saat ini adalah saling mendukung agar program berjalan dengan sukses.
"Yang terpenting untuk bersaing adalah dengan meningkatkan layanan dan terus meningkatkan inovasi, termasuk melalui digital banking,"ucap dia.
Sedangkan untuk menghadapi elektronifikasi di jalan tol, Corporate Secretary Bank BRI Hari Siaga Amijarso mengatakan, BRI sudah menyiapkan 1,5 juta kartu Brizzi. Kartu tersebut saat ini sudah bisa digunakan di 26 ruas tol yang terdiri dari 283 gerbang tol (1.984 gardu) di seluruh Indonesia.
“Dengan adanya kebijakan elektronifikasi jalan tol, maka kebutuhan uang elektronik akan meningkat. Dalam menghadapi permintaan yang tinggi tersebut Bank BRI telah menyiapkan stok kartu Brizzi sebanyak 1,5 juta kartu yang siap diedarkan di tengah masyarakat,” ujar Hari Siaga. (Baca : Biaya Kartu Uang Elektronik Gratis, Saldo Tetap Bayar)
Permudah Akses Masyarakat
BRI juga mempermudah masyarakat mendapatkan Brizzi dengan menyediakannya di unit kerja BRI dan merchant ritel seperti Alfamart dan Alfamidi. Sedangkan untuk isi ulang bisa dilakukan di unit kerja BRI, 4.180 ATM BRI, merchant ritel, melalui aplikasi BRI Mobile dan agen BRILink.
“Untuk memudahkan nasabah melakukan isi ulang Brizzi, kami sedang mengupayakan penyediaan EDC top-up di Gallery ATM BRI maupun di Banking Hall BRI agar mempersingkat proses melakukan top-up,” ungkap dia.
Lebih lanjut, Senior Vice President Transactional Banking Retail Sales PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI), Thomas Wahyudi mengungkapkan, pihaknya akan menyiapkan 2,5 juta kartu untuk menghadapi elektronifikasi jalan tol pada 31 Oktober 2017.
Sementara hingga Agustus 2017, transaksi e-money Bank Mandiri mencapai Rp 3,4 triliun dengan volume transaksi 300 juta transaksi. (K09) (Lihat : Implementasi Pembayaran Tol Tanpa Henti, BI dan BPJT Siapkan Teknologi non Kartu)
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.385,6 | 0,21% | 4,12% | 7,77% | 8,02% | 19,27% | 38,33% |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.095,56 | 0,20% | 4,14% | 7,20% | 7,44% | 2,99% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.085,51 | 0,57% | 4,03% | 7,67% | 7,80% | - | - |
Capital Fixed Income Fund autodebet | 1.854,58 | 0,53% | 3,86% | 7,19% | 7,36% | 17,82% | 41,07% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.288,82 | 0,82% | 4,11% | 7,35% | 7,53% | 19,98% | 35,83% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.