VIVA Refinancing Utang US$252 Juta
Pembiayaan kembali utang US$252 juta membuat VIVA bisa menghemat dana lebih dari Rp1,5 triliun
Pembiayaan kembali utang US$252 juta membuat VIVA bisa menghemat dana lebih dari Rp1,5 triliun
Bareksa.com - PT Visi Media Asia Tbk (VIVA) telah membiayai kembali (refinancing) utangnya senilai US$252 juta. Perseroan memperoleh pinjaman sindikasi baru dari delapan institusi finansial yang digunakan untuk mempercepat pembayaran utangnya terdahulu.
Presiden Direktur Visi Media Asia (VIVA Group), Anindya N. Bakrie, menjelaskan perseroan memperoleh pinjaman tersebut dengan bunga rata-rata sebesar 12 persen dan tenor selama lima tahun. Refinancing pinjaman tersebut membuat biaya pinjaman (cost of funding) perseroan lebih rendah dibandingkan dengan fasilitas pinjaman sebelumnya.
“Pinjaman baru tersebut memberikan manfaat sangat besar bagi kami berupa penurunan beban bunga yang harus ditanggung oleh perseroan dari semula 20 persen menjadi rata-rata 12 persen per tahun," terangnya dalam keterangan resmi, Jumat, 20 Oktober 2017.
Promo Terbaru di Bareksa
Anindya menuturkan beban bunga yang dapat dihemat VIVA selama lima tahun mendatang mencapai lebih dari Rp1,5 Triliun.
Efisiensi yang diperoleh melalui fasilitas baru ini, akan dapat digunakan untuk mengembangkan usaha perseroan yang saat ini sudah tumbuh dengan baik ke tahap pertumbuhan yang lebih tinggi lagi. (Bayar : Pangsa Penonton Direbut VIVA pada Juni, Saham SCMA Melemah 7,5 Persen)
Pendapatan VIVA sepanjang semeter I 2017 tercatat sebesar Rp1,33 triliun, naik 9 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu Rp1,21 triliun. Pertumbuhan pendapatan perseroan merupakan yang tertinggi di antara group media di Indonesia.
Laba bersih VIVA melonjak 117 persen menjadi Rp216 miliar dibandingkan semester I tahun lalu Rp111 miliar.
Tidak berbeda anak usaha VIVA, PT Intermedia Capital Tbk (MDIA) juga mencatatkan pertumbuhan pendapatan 20 persen menjadi Rp1,03 triliun dari perolehan tahun lalu Rp858 miliar.
Selama bulan September 2017, stasiun TV FTA grup VIVA yaitu ANTV dan tvOne berhasil mencatatkan audience shares 19,6 di mana ANTV menjadi TV entertainment #1 sedangkan tvOne menjadi stasiun tv berita dan olah raga #1 di Indonesia.
Saat ini Perseroan tengah menjalani proses penerbitan obligasi dalam negeri maupun luar negeri. Perseroan sedang membahas proses itu denga calon bookrunner.
"Tujuan penerbitan obligasi adalah untuk dapat menurunkan tingkat pinjaman dan beban bunga pinjaman," katanya. (Lihat : Berkah Ramadan, Emiten TV Kantongi Pendapatan Ekstra)
Untuk melanjutkan keberhasilannya sebagai pemimpin TV FTA, di tahun 2017, perseroan telah menyusun rencana strategis dengan menetapkan digital roadmap masa depan. Perseroan mensinergikan stasiun TV FTA yaitu ANTV dan tvOne dengan media digital portal viva.co.id.
Kemudiannya diperkenalkannya applikasi Viva Mobile dan aplikasi tvOne connect, program-program off air serta memanfaatkan secara maksimal kekuatan media sosial sehingga dapat meningkatkan keterlibatan (engagement) pemirsa dalam menikmati konten-konten di layar kaca.
Sebagai gambaran, saat ini viva.co.id telah menarik lebih dari 16 juta unique visitors per bulan, 113 juta page views per bulan. Sementara, applikasi Viva Mobile memperoleh lebih dari 20 million screen views per bulan dan aplikasi tvOne connect telah membukukan 16 juta video minutes per bulan.
”Perseroan telah memulai rencana strategis dengan menetapkan digital roadmap yang handal guna menopang pertumbuhan masa depan, dengan memanfaatkan berbagai konten dan fasilitas dari ANTV sebagai TV entertaiment nomor 1 dan tvOne sebagai TV Berita dan Olahraga nomor 1 di Indonesia,” imbuh Anin.(Baca : Erick Thohir Keluar Dari VIVA, Bagaimana Sahamnya?)
Fasilitas baru ini melengkapi keberhasilan kinerja keuangan VIVA hingga semester 1 2017. VIVA mempertahankan kemampuannya untuk membukukan pertumbuhan pendapatan tertinggi di industri media di Indonesia. Fasilitas baru ini juga memberikan fleksibilitas keuangan bagi perseroan untuk memperkuat struktur permodalan, investasi pengembangan bisnis Digital dan/atau pengembangan TV FTA. (AM)
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.384,88 | 0,21% | 4,05% | 7,72% | 8,08% | 19,46% | 38,34% |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.095,38 | 0,14% | 4,09% | 7,18% | 7,47% | 3,23% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.084,98 | 0,55% | 4,00% | 7,61% | 7,79% | - | - |
Capital Fixed Income Fund autodebet | 1.853,59 | 0,53% | 3,86% | 7,19% | 7,36% | 17,82% | 41,07% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.287,69 | 0,82% | 4,11% | 7,35% | 7,53% | 19,98% | 35,83% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.