Harga Minyak Global Meroket, Ini Korelasinya Terhadap Saham ELSA dan MEDC
Harga minyak mentah masih terus naik setelah surplus minyak mentah global mulai menyusut
Harga minyak mentah masih terus naik setelah surplus minyak mentah global mulai menyusut
Bareksa.com - Saham-saham yang bergerak di bidang minyak dan gas (migas) terpantau naik pada perdagangan hari ini, Rabu, 20 September 2017. Penurunan itu seiring surplus minyak mentah global mulai menyusut.
Hingga pukul 15:43 hari ini, harga saham PT Elnusa Tbk (ELSA) melonjak 7,5 persen menjadi Rp 314 per saham. Pada saat yang sama, harga saham PT Medco Energi Tbk (MEDC) juga tercatat naik 5,9 persen menjadi Rp 895 per saham.
Harga minyak mentah masih terus rally, setelah Badan Energi Internasional (IEA) mengatakan bahwa surplus minyak mentah global mulai menyusut, meskipun data AS menunjukkan peningkatan besar dalam persediaan domestiknya karena Badai Harvey.
Promo Terbaru di Bareksa
Harga bensin AS turun meski terjadi rekor penarikan dalam cadangan bahan bakar minyak. Para analis memperkirakan pasokan akan meningkat saat kilang-kilang kembali beroperasi setelah Harvey menutup hampir seperempat kapasitas AS. (Baca juga : Transaksi Capai Rp 80,9 Miliar, Saham Elnusa Naik 6,5 Persen. Siapa Borong ELSA?)
Permintaan diperkirakan akan merosot akibat dampak Badai Irma di negara bagian Florida dan Georgia yang memiliki konsumsi tinggi. Berdasarkan data Badan Informasi Energi AS (EIA) menunjukkan kenaikan 5,9 juta barel minyak mentah pekan lalu, di atas ekspektasi.
Laporan bulanan IEA yang berbasis di Paris mencatat bahwa ketergantungan pada Gulf Coast membuatnya rentan terhadap kejadian seperti Badai Harvey.
Mengutip Reuters, Amerika Serikat harus memperkuat keamanan energinya untuk mengatasi badai, dengan langkah-langkah seperti menambahkan produk minyak ke persediaan yang dipegang pemerintah.
Minyak mentah AS, West Texas Intermediate (WTI) naik 16,48 persen menjadi US$ 49,78 per barel jika dibandingkan perdagangan 21 Juni 2017 di level US$ 42,58 -- harga terendah tahun 2017-- di New York Mercantile Exchange. (Baca : Tiga Saham Anak Usaha BUMN ini Kompak Longsor, Satu Saham Naik Sepanjang 2017)
Grafik: Harga Minyak Mentah West Texas Intermediate (WTI) Selama 1 Tahun
Sumber: Bloomberg.com
Sementara harga minyak mentah Brent ditutup di US$ 55,89 per barel, melonjak 23,6 persen dari sebelumnya US$ 44,82 per barel.
Grafik: Harga Minyak Mentah Brent Selama 1 Tahun
Sumber: Bloomberg.com
Pergerakan Saham ELSA dan MEDC
Pada tahun ini, hanya saham ELSA yang naik seiring pergerakan harga minyak dunia. Padahal biasanya saham MEDC juga memiliki korelasi yang cukup erat. (Lihat : Pasca ELSA Menguat Tajam, Waspadai Aksi Ambil Untung Saham Elnusa)
Seperti terlihat di dalam grafik, pergerakan saham ELSA (biru) dan MEDC (merah) selalu seiring dengan harga minyak dunia (kuning). Contohnya, saat minyak anjlok saham MEDC dan ELSA pun mengalami kejadian serupa. (Baca : Anomali Saham ELSA di Tengah Penurunan Saham Sektor Tambang)
Grafik: Pergerakan Harga Saham ELSA dan MEDC Year To Date (YTD)
Sumber: Bareksa.com
Namun pada perdagangan periode ini, hanya pergerakan saham ELSA (hijau) bergerak seiring naik-turunnya pergerakan harga minyak dunia. (Lihat : BI Rate Turun, Saham Sektor Tambang Meroket. Apakah Ada Kaitannya?)
Harga saham ELSA turun 36,57 persen menjadi pada 21 Juni 2017, sementara saat harga minyak telah naik, harga saham ELSA telah naik 6 persen.
Sementara saham MEDC (abu-abu) tidak bergerak seiring turun-naiknya harga minyak dunia, karena terdorong rencana perusahaan yang melakukan pemecahan nilai nominal saham dengan perbandingan 4:1.
Adanya rencana tersebut mendorong harga saham MEDC yang tetap naik 69,63 persen meskipun pada saat itu minyak dunia sedang anjlok dan menyentuh level terendah sepanjang tahun 2017 di US$ 44,82 per barel. (Baca : Dibuka dengan Harga Stock Split 1 : 4, Saham MEDC Langsung Meroket 6,3 Persen)
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.384,88 | 0,21% | 4,05% | 7,72% | 8,08% | 19,46% | 38,34% |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.095,38 | 0,14% | 4,09% | 7,18% | 7,47% | 3,23% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.084,98 | 0,55% | 4,00% | 7,61% | 7,79% | - | - |
Capital Fixed Income Fund autodebet | 1.853,59 | 0,53% | 3,86% | 7,19% | 7,36% | 17,82% | 41,07% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.287,69 | 0,82% | 4,11% | 7,35% | 7,53% | 19,98% | 35,83% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.