Berita Hari Ini : PPRO Terbitkan MTN Rp200 M, PTBA Investasi Listrik US$600 Juta
PLN memastikan, tidak ada pemangkasan jatah dari proyek untuk PLN maupun perusahaan listrik swasta atau IPP 35.000 MW
PLN memastikan, tidak ada pemangkasan jatah dari proyek untuk PLN maupun perusahaan listrik swasta atau IPP 35.000 MW
Bareksa.com - Berikut adalah intisari perkembangan penting di pasar modal dan aksi korporasi, yang disarikan dari laporan keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia dan berita media hari ini, Jumat, 20 Oktober 2017;
PT PP Properti Tbk (PPRO)
PPRO menawarkan kupon hingga 10,15 persen atas penerbitan medium term notes (MTN) VIII senilai Rp200 miiliar. MTN tersebut bertenor tiga tahun. Ini artinya, MTN VIII PPRO tersebut akan jatuh tempo pada 20 Oktober 2020.
Promo Terbaru di Bareksa
Jumlah pokok yang ditawarkan PPRO mencapai Rp200 miliar itu ditawarkan dengan satuan perdagangan emisi Rp1 miliar. Adapun agen emisi atas penerbitan emiten ini adalah PT Bank Mandiri Tbk (BMRI)
PT Bukit Asam Tbk (PTBA)
Korporasi tambang milik negara PTBA, berencana melakukan investasi senilai US$600 juta untuk pembangunan 3 pembangkit listrik.
Direktur Keuangan Bukit Asam, Orias Petrus Moedak mengatakan pembangkit listrik itu antara lain Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Mulut Tambang Banko Tengah Sumsel 8, PLTU Mulut Tambang Peranap dan PLTU Mulut Tambang Sumsel 6.
PT Perusahaan Listrik Negara (PLN)
PLN memastikan, tidak ada pemangkasan jatah dari proyek untuk PLN maupun perusahaan listrik swasta atau independent power producer (IPP) swasta untuk program pelistrikan 35.000 megawatt (MW).
Hanya saja ada beberapa proyek yang jadwal pembangunannya akan disesuaikan dengan kondisi permintaan listrik atau pertumbuhan ekonomi. Megaproyek 35.000 MW tadinya direncanakan selesai tahun 2019 dengan asumsi pertumbuhan ekonomi bisa 7 persen.
Harga Minyak Sawit
Harga minyak sawit mentah atau crude palm oil (CPO) melemah lantaran adanya spekulasi penurunan permintaan.
Mengutip Bloomberg, harga CPO kontrak pengiriman Januari 2018 di Malaysia Derivative Exchange ditutup melemah 0,7 persen ke level RM2.723 per metrik ton dibanding sehari sebelumnya. Sepanjang tahun ini, CPO jatuh 12 persen.
Minyak kelapa sawit berada di bawah tekanan karena musim permintaan secara besar-besaran akan berakhir seiring musim dingin di beberapa negara, kata Gnanasekar Thiagarajan, kepala strategi perdagangan dan lindung nilai di Kaleesuwari Intercontinental.
PT Nippon Indosari Corpindo Tbk (ROTI)
ROTI baru saja mencapai kesepakatan dengan Caffebene, perusahaan waralaba kopi dari Korea. Lewat kesepakatan ini, ROTI mendapatkan hak khusus untuk memasok beragam kue dan pastry dengan merek Caffebene by Sari Roti.
ROTI akan memasok produk ke 576 gerai Caffebene yang berlokasi di Korea Selatan. Kerja sama ini akan dimulai pada Desember 2017.
PT Garuda Indonesia Tbk (GGIA)
Maskapai nasional GGIA melalui lini usaha kargo udara kembali memperluas jaringan layanan kargo nasional dengan meresmikan tiga pusat layanan kargo (cargo service center) di Sidoarjo, Yogyakarta, dan Bekasi.
Penambahan gerai pusat layanan kargo tersebut merupakan bagian dari upaya perusahaan mendukung arus lalu lintas kargo udara nasional, khususnya Pulau Jawa sebagai salah satu sentra perekonomian dan industri nasional.
Ciputra Group
Ciputra Group melalui anak usahanya PT Ciputra Residence akan membangun Central Business District (CBD) di CitraRaya Tangerang seluas 4,5 hektare (ha) dengan investasi Rp1,7 triliun.
Kawasan CBD tersebut akan dibangun dalam tiga tahap. Fase pertama akan dibangun mall dalam jangka waktu dua tahun. Tahap kedua adalah perluasan mal dan pembangunan hotel, dan tahap ketiga akan dibangun apartemen.
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.384,88 | 0,21% | 4,05% | 7,72% | 8,08% | 19,46% | 38,34% |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.095,38 | 0,14% | 4,09% | 7,18% | 7,47% | 3,23% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.084,98 | 0,55% | 4,00% | 7,61% | 7,79% | - | - |
Capital Fixed Income Fund autodebet | 1.853,59 | 0,53% | 3,86% | 7,19% | 7,36% | 17,82% | 41,07% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.287,69 | 0,82% | 4,11% | 7,35% | 7,53% | 19,98% | 35,83% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.