Penetrasi Uang Elektronik di Jalan Tol Capai 72 Persen
Target berikutnya adalah menyediakan layanan non tunai untuk seluruh ruas tol baru yang akan dioperasikan
Target berikutnya adalah menyediakan layanan non tunai untuk seluruh ruas tol baru yang akan dioperasikan
Bareksa.com - Penetrasi penggunaan uang elektronik di jalan tol hingga 4 Oktober 2017 mencapai 72 persen, meningkat dibandingkan posisi Desember 2016 yang baru 23 persen. Pemerintah beserta pihak terkait lainnya terus mempersiapkan diri agar bisa mencapai penetrasi uang elektronik di jalan tol 100 persen pada 31 Oktober 2017.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution mengungkapkan, pencanangan elektronifikasi jalan tol atau 100 persen pembayaran non tunai pada 31 Oktober 2017 membutuhkan komitmen banyak pihak. Dari sisi bank, perlu adanya ketersediaan kartu uang elektronik. Sedangkan dari sisi Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) perlu ada komitmen untuk mempercepat integrasi penerbit baru uang elektronik.
"Selain bank dan BUJT, Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Bank Indonesia (BI) juga memperkuat koordinasi untuk meningkatkan efisiensi dan kualitas layanan sistem pembayaran elektronik jalan tol di seluruh Indonesia," jelas dia di Jakarta belum lama ini. (Baca : Kisruh Fee Top Up e-Money, Alasan BI, Protes YLKI, hingga Pelaporan ke Ombudsman)
Promo Terbaru di Bareksa
Darmin melanjutkan setelah menetapkan target implementasi sistem pembayaran elektronifikasi jalan tol, target berikutnya adalah menyediakan layanan non tunai untuk seluruh ruas tol baru yang akan dioperasikan.
Selanjutnya, akan dilakukan pula integrasi antara seluruh ruas tol serta transaksi non tunai di jalan tol menggunakan teknologi berbasis nirsentuh (transaksi pembayaran uang tol yang dilakukan tanpa bersentuhan secara fisik dengan peralatan transaksi tol) yang rencananya akan diimplementasikan di akhir 2018.
"Beberapa ruas jalan tol sudah memberlakukan elektronifikasi sebelum 31 Oktober 2017 sesuai dengan Peraturan Menteri PUPR tentang Transaksi Tol Nontunai di Jalan Tol yang mewajibkan pada akhir September sudah ada 60 persen gerbang tol yang menerapkan transaksi elektronik," ungkap dia. (Lihat : Top Up E-Money Dikenai Biaya? Pendapatan Komisi 4 Bank Ini Ternyata Cukup Besar)
Pembayaran Tol Tanpa Henti
Darmin mengatakan, pentingnya elektronifikasi jalan tol di Indonesia karena pemerintah ingin menerapkan Multi Lane Free Flow (MLFF), yaitu proses pembayaran tol tanpa henti. Dengan adanya MLFF, transaksi pembayaran diharapkan menjadi lebih efisien dan lancar.
"Tahapan menuju pengembangan MLFF harus didahului dengan terwujudnya perilaku pengguna jalan tol yang sudah terbiasa dengan pembayaran nontunai, antara lain dengan penggunaan uang elektronik dan melalui sosialisasi bersama secara intensif di tingkat nasional," tutur dia.
Selain itu, diperlukan pula infrastruktur pembayaran nontunai yang sudah terintegrasi antar ruas jalan tol dan saling interkoneksi (saling terhubung) dan interoperable (saling dapat beroperasi) antar penerbit uang elektronik. Untuk mewujudkan rencana tersebut, BI dan Kementerian PUPR telah menyusun strategi bersama untuk mengembangkan elektronifikasi jalan tol melalui empat tahapan. (Baca : BI Gandeng 7 Bank Implementasikan Elekronifikasi Pembayaran Jalan Tol 100 Persen)
Tahapan pertama, elektronifikasi seluruh jalan tol akan dilakukan pada Oktober 2017. Kedua, tahap integrasi sistem ruas jalan tol. Ketiga, tahap integrasi ruas jalan tol serta pembentukan Konsorsium Electronic Toll Collection (ETC). Keempat, penerapan MLFF di seluruh gerbang tol. Strategi ini telah diturunkan dalam bentuk action plan.
Gubernur BI Agus D.W Martowardojo mengungkapkan,interface
Lebih lanjut, dari sisi kesiapan kartu, Agus mengungkapkan sudah ada 1,5 juta kartu yang terdistribusi. Sementara kebutuhan kartu mencapai 3 juta kartu. (Lihat : WAWANCARA Onny Widjanarko-BI: NPG Akan Mendorong Efisiensi Transaksi Pembayaran)
Lima Penerbit Kartu
Ketua Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Herry Tz mengungkapkan, sampai saat ini sudah ada lima penerbit uang elektronik yang kartunya bisa digunakan di jalan tol. Adapun kelima penerbit itu adalah Bank Mandiri, BNI, BRI, BTN dan BCA. "Kami mengimbau kepada bank untuk memenuhi jumlah kartu," ucap dia.
Direktur PT.Bank Central Asia Tbk (BBCA), Suwignyo Budiman mengungkapkan, pihaknya sudah siap untuk bisa mengimplementasikan elektronifikasi jalan tol. "Kami sudah mempersiapkan tambahan 1 juta kartu, kalau masih kurang kami tambah,"ucap dia.
Sementara itu, Direktur PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI), Rico Usthavia Frans, mengungkapkan, pihaknya sudah menambah 2-2,5 juta kartu untuk mempersiapkan elektronifikasi jalan tol. Sedangkan jumlah kartu yang beredar saat ini mencapai 10 juta kartu. (Baca : BI Tetapkan Biaya Top Up e-Money Rp 1.500, YLKI Minta Konsumen Diberi Insentif)
Selain menambah kartu, perseroan juga berkoordinasi dengan BPJT terkait persiapan teknis lainnya. "Kami berharap dalam masa transisi ini masyarakat bisa teredukasi menggunakan uang elektronik," kata dia.(K09)
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.384,88 | 0,21% | 4,05% | 7,72% | 8,08% | 19,46% | 38,34% |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.095,38 | 0,14% | 4,09% | 7,18% | 7,47% | 3,23% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.084,98 | 0,55% | 4,00% | 7,61% | 7,79% | - | - |
Capital Fixed Income Fund autodebet | 1.853,59 | 0,53% | 3,86% | 7,19% | 7,36% | 17,82% | 41,07% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.287,69 | 0,82% | 4,11% | 7,35% | 7,53% | 19,98% | 35,83% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.