BeritaArrow iconKategoriArrow iconArtikel

Wacana Kenaikan Cukai Rokok Selalu Tekan Harga Saham GGRM, Kenapa?

31 Agustus 2017
Tags:
Wacana Kenaikan Cukai Rokok Selalu Tekan Harga Saham GGRM, Kenapa?
Sejumlah pengendara sepeda motor melintas di depan pabrik rokok PT. Gudang Garam Tbk (GGRM) di Kediri, Jawa Timur. ANTARA FOTO/Prasetia Fauzani

Bahkan turunnya harga saham GGRM menjadi salah satu pendorong terbesar turunnya IHSG hari ini

Bareksa.com – Saham-saham perusahaan berbasis rokok terkoreksi hingga penutupan perdagangan hari ini, khususnya saham PT Gudang Garam Tbk (GGRM) yang selalu tertekan paling dalam terimbas wacana kenaikan tarif cukai rokok pada September mendatang yang disampaikan pemerintah. Dalam sisa waktu kurang beberapa hari lagi ini, pemerintah akan melakukan sosialisasi kepada para pelaku industri, mulai dari pengusaha hingga petani tembakau.

Sentimen ini menekan harga saham GGRM anjlok 3,7 persen menjadi Rp 68.850 per saham pada perdagangan hari ini, Rabu, 30 Agustus 2017.

dari sebelumnya Rp 71.500. Bahkan turunnya harga saham GGRM menjadi salah satu pendorong terbesar turunnya Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) hari ini yang ditutup memerah 0,3 persen ke level 5.872,506.

Promo Terbaru di Bareksa

Selain GGRM, harga saham produsen rokok lainnya yang turun hari ini adalah PT HM Sampoerna Tbk (HMSP) sebesar 1,6 persen menjadi Rp 3.620 dari sebelumnya Rp 3.680 per saham.

Grafik Pergerakan Intraday Saham GGRM dan HMSP, 30 Agustus 2017

Illustration

Illustration

Sumber: Bareksa.com

Terlepas dari tujuan pemerintah dalam menaikkan cukai rokok, peningkatan tarif ini membuat investor menjauhi saham-saham industri rokok. Sebab, cukai merupakan komponen biaya terbesar bagi industri rokok. Untuk Gudang Garam cukai rokok berkontribusi lebih dari 70 persen terhadap total biaya yang dikeluarkan oleh korporasi besar itu.

Grafik: Presentase Cukai Atas Beban Penjualan dan Pendapatan GGRM

Illustration

Sumber: Laporan keuangan perusahaan diolah Bareksa

Saham Gudang Garam LebihSensitif Terhadap Pemberitaan Kenaikan Cukai Rokok

Berdasarkan data Bareksa, saham-saham perusahaan rokok hampir selalu mengalami koreksi ketika pemerintah berencana menaikan tarif cukai rokok. Pada 15 Juni 2016 misalnya, saham-saham perusahaan rokok kompak terkoreksi setelah adanya wacana kenaikan tarif cukai rokok yang disampaikan pemerintah. Tarif cukai akan kembali dinaikkan meski pemerintah sudah menaikan tarif cukai sebesar 15 persen.

Pada periode ini saham-saham yang memiliki kapitalisasi besar anjlok dalam, seperti saham GGRM turun 6,3 persen dan saham HMSP turun 3,6 persen

Grafik Koreksi Saham-Saham Rokok pada 15-16 Juni 2015

Illustration

Sumber: Bareksa

Lalu pada 9 Februari, saham-saham perusahaan rokok kembali terkoreksi setelah pemerintah mengumumkan kenaikan tarif cukai sebesar 10 persen dan diberlakukan mulai bulan Juli 2015.

Di antara saham-saham yang terkoreksi, saham Gudang Garam mengalami koreksi terbesar dengan penurunan harga 2,5 persen dalam 2 hari perdagangan. Pada periode tersebut turunnya harga saham GGRM dikarenakan terdorong sentimen produk yang mendominasi penjualan perseroan terkena cukai terbesar. Porsi produk golongan sigaret kretek mesin (SKM) mendominasi produk rokok GGRM sedangkan, kenaikan tarif cukai tertinggi dialami oleh golongan ini.

Akibat kebijakan pemerintah menaikkan cukai ini juga berdampak hingga beberapa bulan terhadap harga GGRM yang tertekan 28,9 persen hingga mencapai terendah Rp 40.500 pada 28 September 2015, dibandingkan Rp 56.975 per 2 Februari 2015.

Grafik Pergerakan Saham PT Gudang Garam Tbk (GGRM) periode 9 Februari-28 September 2015

Illustration

Sumber: Bareksa.com

Tidak hanya saat itu saja, saham Gudang Garam beberapa kali juga mengalami koreksi yang signifikan ketika pemerintah menaikkan tarif cukai rokok. Koreksi besar saham Gudang Garam sebelumnya juga dialami pada periode 6 Oktober 2010-17 Februari 2011. Saham GGRM terkoreksi hingga 35,98 persen. Sebagai informasi, tarif cukai pada saat itu hanya Rp 15 per batangnya.

Pilihan Investasi di Bareksa

Klik produk untuk lihat lebih detail.

Produk EksklusifHarga/Unit1 Bulan6 BulanYTD1 Tahun3 Tahun5 Tahun

Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A

1.384,88

Up0,21%
Up4,05%
Up7,72%
Up8,08%
Up19,46%
Up38,34%

Trimegah Dana Obligasi Nusantara

1.095,38

Up0,14%
Up4,09%
Up7,18%
Up7,47%
Up3,23%
-

STAR Stable Amanah Sukuk

autodebet

1.084,98

Up0,55%
Up4,00%
Up7,61%
Up7,79%
--

Capital Fixed Income Fund

autodebet

1.853,59

Up0,53%
Up3,86%
Up7,19%
Up7,36%
Up17,82%
Up41,07%

Insight Renewable Energy Fund

2.287,69

Up0,82%
Up4,11%
Up7,35%
Up7,53%
Up19,98%
Up35,83%
Tags:

Video Pilihan

Lihat Semua

Artikel Lainnya

Lihat Semua