Saham BUMI Longsor 28,6 Persen dalam Sebulan Terakhir, Apa Penyebabnya?
BUMI menyatakan untuk memperpanjang waktu penawaran nota penukaran (exchange offer memorandum/EOM)
BUMI menyatakan untuk memperpanjang waktu penawaran nota penukaran (exchange offer memorandum/EOM)
Bareksa.com – Harga Saham PT Bumi Resources Tbk (BUMI), unit usaha Grup Bakrie di bisnis tambang batu bara, dalam sebulan terakhir bergerak melemah hingga anjlok 28,6 persen jelang menutup bulan Agustus. Di satu sisi, sektor pertambangan bergerak positif sejalan dengan pertumbuhan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).
Hal ini tentu menjadi kabar yang kurang baik bagi para investor BUMI mengingat pergerakan sahamnya cenderung anomali di mana bergerak turun sangat signifikan di saat indeks sektoral maupun IHSG secara umum cenderung berada di zona hijau.
Grafik : Perbandingan Pergerakan IHSG, Indeks Sektoral, dan Saham BUMI
Promo Terbaru di Bareksa
Sumber : Bareksa.com
Menurut pantauan Bareksa, mengutip laporan terbaru manajemen di situs IDX, BUMI menyatakan untuk memperpanjang waktu penawaran nota penukaran (exchange offer memorandum/EOM) untuk para kreditur separatis guna ditukarkan dengan instrumen restrukturisasi.
"Perpanjangan waktu akan dilakukan hingga 11 September 2017 pukul 4.00 PM waktu London," jelas Direktur BUMI Dileep Srivastava, Kamis, 24 Agustus 2017.
Empat kreditur yang harus menukarkan tagihan utangnya itu di antaranya, Country Forest Limited (CFL) sebesar US$ 1,9 miliar. Lalu, China Development Bank Corporation (CDB) dengan nilai US$ 600 juta, dan Enercoal Resources Pte. Ltd dengan nilai US$ 375 juta.
Sejauh ini, nota yang ditukarkan dari CFL baru setara 95 persen dari outstanding tagihan. Sementara, dari CDB dan Enercoal masing-masing sebesar 94 persen dan 98 persen.
Sebelumnya, penyampaian notice of election harus sudah diajukan paling lambat pada 26 Juli 2017 waktu London.
Dalam agenda bersih-bersih utang itu, BUMI sebelumnya telah melakukan penyelesaian proses rights issue. Emiten tambang batubara ini merilis saham baru dan obligasi wajib konversi (OWK) sebesar US$ 2,6 miliar atau Rp 35,07 triliun.
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.384,88 | 0,21% | 4,05% | 7,72% | 8,08% | 19,46% | 38,34% |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.095,38 | 0,14% | 4,09% | 7,18% | 7,47% | 3,23% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.084,98 | 0,55% | 4,00% | 7,61% | 7,79% | - | - |
Capital Fixed Income Fund autodebet | 1.853,59 | 0,53% | 3,86% | 7,19% | 7,36% | 17,82% | 41,07% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.287,69 | 0,82% | 4,11% | 7,35% | 7,53% | 19,98% | 35,83% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.