Bareksa.com - Berikut ini adalah intisari perkembangan penting di pasar modal dan aksi korporasi, yang disarikan dari media dan laporan keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia.

PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF)

Direktur Indofood Sukses Makmur Werianty Setiawan mengatakan, perseroan telah menyerap capex sebesar Rp 2,1 triliun (konsolidasi) hingga semester I-2017. Sebagian besar dana atau setara dengan Rp 1 triliun dimanfaatkan anak usaha perseroan, yaitu PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP).

Perseroan juga memanfaatkan belanja modal tersebut untuk membiayai ekspansi dari sisi makanan, dan agribisnis. “Apabila penyerapannya baik tentu secara total capex kami dapat terserap kisaran 60-70 persen pada akhir 2017,” tutur dia.

PT Indosat Tbk (ISAT)

ISAT membukukan laba Rp784,2 miliar atau naik 83,2 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya Rp428,07 miliar. Pertumbuhan pendapatan yang didukung dengan implementasi program peningkatan efisiensi operasional perusahaan mendorong kinerja ISAT di paruh pertama tahun 2017.

ISAT mencatatkan pertumbuhan pendapatan konsolidasian sebesar 8,4 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Pendapatan konsolidasian tumbuh menjadi Rp15,1 triliun, didukung oleh pertumbuhan pendapatan selular 8,5 persen menjadi Rp12,6 triliun.

Pendapatan dari layanan data selular juga tumbuh pesat sebesar 39,4 persen menjadi Rp6,8 triliun. Pendapatan data memberi kontribusi sebesar 54,1 persen terhadap pendapatan selular.

PT Jasa Marga (Persero) Tbk (JSMR)

JSMR juga meminati ruas tol yang bakal dilepas PT Waskita Karya (Persero) Tbk (WSKT). Agus Setiawan, Sekretaris Perusahaan JSMR mengatakan, pihaknya akan fokus pada ruas tol Trans Jawa ketika ambil bagian dalam proses jual beli tersebut.

Manajemen Jasa Marga beralasan, ruas Trans Jawa masih menjadi yang paling tinggi dari segi traffic. Trans Jawa merupakan koridor yang strategis sekaligus menjadi urat nadi pertumbuhan ekonomi.

PT AKR Corporindo tbk (AKRA)

Salah satu petinggi AKRA melepas sebagian besar kepemilikan sahamnya di emiten distributor BBM tersebut. Adalah Bambang Soetiono Soedijanto, Direktur AKRA yang melepas 1,14 juta saham AKRA di level harga rata-rata Rp 6.967 per saham.

Artinya, total dana yang didapatkan Bambang setelah transaksi ini mencapai Rp 7,98 miliar. "Tujuan atas transaksi ini adalah untuk keperluan pribadi," ujar Bambang dalam keterangan resminya, Kamis 10 Agustus 2017.

PT Catur Sentosa Adiprana Tbk (CSAP)

CSAP membukukan pendapatan Rp 4,49 triliun di paruh pertama tahun ini atau naik 13,19 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu, yakni Rp 3,97 triliun. Hasil ini membuat laba bersih perusahaan tersebut naik 10,9 persen dari Rp 36,11 miliar menjadi Rp 40,05 miliar.

Melihat hasil tersebut, manajemen perusahaan Catur Sentosa Adiprana optimistis bisa meraup penjualan Rp 9 triliun atau meningkat 12,92 persen. Sedangkan laba bersih ditargetkan Rp 90 miliar atau naik 24,46 persen dari laba tahun lalu yang sebesar Rp 72,31 miliar.

Supaya target tercapai, perusahaan ini bakal terus ekspansi. Salah satunya membuka gerai anyar Mitra 10 yang saat ini berjumlah 26 toko. Menurut manajemen perusahaam tahun ini akan dibuka dua gerai baru lagi, sehingga ada 28 gerai Mitra 10 di akhir tahun ini.