BeritaArrow iconKategoriArrow iconArtikel

Defisit Anggaran Bisa Melebar 2,92 Persen, Ini Analisis Lengkapnya

13 Juli 2017
Tags:
Defisit Anggaran Bisa Melebar 2,92 Persen, Ini Analisis Lengkapnya
Menteri Keuangan Sri Mulyani menyampaikan pencapaian realisasi dan evaluasi program pengampunan pajak periode pertama di Kementerian Keuangan, Jakarta. ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari

Penerimaan pajak hingga Juni 2017 baru 40 persen dari target

Bareksa.com – Dalam rapat Badan Anggaran (Banggar) Dewan Perwakilan Rakyat dan pemerintah pada Kamis 6 Juli 2017 pekan lalu, pemerintah melebarkan defisit anggaran menjadi 2,92 persen dalam rancangan anggaran pendapatan belanja negara perubahan (RAPBN-P) 2017. Defisit itu setara dengan Rp 397 triliun. Sebelumnya, pemerintah memasang target defisit sebesar 2,41 persen atau setara dengan Rp 330 triliun dalam APBN 2017.

Analis Bareksa melihat bahwa hal ini disebabkan oleh dua faktor utama. Pertama, target pendapatan negara turun Rp 36 triliun dari Rp 1.750 triliun menjadi Rp 1.714 triliun. Hal tersebut disebabkan oleh direvisinya target penerimaan pajak yang diestimasikan turun Rp 48 triliun menjadi Rp 1.451 triliun dari sebelumnya Rp 1.499 triliun.

Pie Chart : Komposisi Sumber Pendapatan RAPBN-P 2017

Promo Terbaru di Bareksa

Illustration

Sumber : Kementerian Keuangan, diolah Bareksa

Di sisi lain, pemerintah menaikkan target Penghasilan Negara Bukan Pajak (PNBP) sebesar Rp10 triliun menjadi Rp260 triliun. Begitupun dengan Hibah yang juga dinaikkan estimasinya lebih dari 100 persen atau naik Rp1,7 triliun dari Rp1,4 triliun menjadi Rp3,1 triliun.

Kedua, pelebaran defisit juga disebabkan oleh naiknya pagu belanja negara sebanyak Rp 31 triliun menjadi Rp 2.111 triliun dari sebelumnya Rp 2.080 triliun. Belanja pemerintah pusat disinyalir menjadi dasar keputusan naiknya anggaran belanja negara mengingat belanja pemerintah pusat direvisi membengkak Rp 36 triliun menjadi Rp 1.352 triliun.

Grafik : Perbandingan Target dan Realisasi Pajak (Rp triliun)

Illustration

*Hingga Juni 2017
Sumber : Bps, diolah Bareksa

Realisasi penerimaan pajak selama semester I tahun ini baru sekitar 40 persen dari target yang ditetapkan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2017 sebesar Rp 1.307,7 triliun.

Direktur Potensi, Kepatuhan dan Penerimaan Pajak, Ditjen Pajak, Yon Arsal mengatakan dari Januari hingga Juni 2017, penerimaan pajak telah melebihi angka Rp 500 triliun. Namun menurutnya angka tersebut masih bersifat sementara karena masih menghitung pajak pertambahan nilai (PPN) selama Ramadan dan Lebaran.

Menurut perhitungan Bareksa, dengan target pajak sebesar Rp 1.451 triliun dan dengan persentase sebanyak 40 persen, maka bisa diasumsikan bahwa hingga Juni 2017 telah berhasil direalisasikan pajak sebesar Rp 580 triliun.

Meski begitu jika Ditjen Pajak beserta Kementerian Keuangan tidak mampu mengejar sisa target pajak di semester II 2017, yang masih sekitar 60persen, maka Bareksa melihat potensi terjadinya defisit cukup lebar bahkan berpeluang melampaui angka 3 persen. Kondisi itu jika nantinya target pajak masih sulit tercapai, padahal sudah dipangkas dari target awal yang sebesar Rp 1.499 triliun.

Pilihan Investasi di Bareksa

Klik produk untuk lihat lebih detail.

Produk EksklusifHarga/Unit1 Bulan6 BulanYTD1 Tahun3 Tahun5 Tahun

Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A

1.385,6

Up0,21%
Up4,12%
Up7,77%
Up8,02%
Up19,27%
Up38,33%

Trimegah Dana Obligasi Nusantara

1.095,56

Up0,20%
Up4,14%
Up7,20%
Up7,44%
Up2,99%
-

STAR Stable Amanah Sukuk

autodebet

1.085,51

Up0,57%
Up4,03%
Up7,67%
Up7,80%
--

Capital Fixed Income Fund

autodebet

1.854,58

Up0,55%
Up3,90%
Up7,24%
Up7,38%
Up17,49%
Up40,84%

Insight Renewable Energy Fund

2.288,82

Up0,81%
Up4,14%
Up7,41%
Up7,53%
Up19,89%
Up35,81%
Tags:

Video Pilihan

Lihat Semua

Artikel Lainnya

Lihat Semua