BeritaArrow iconKategoriArrow iconArtikel

Saham BWPT Laku Rp576 Per Saham, Mahalkah?

19 April 2017
Tags:
Saham BWPT Laku Rp576 Per Saham, Mahalkah?
Seorang warga memperlihatkan biji kelapa sawit yang telah disortir di Desa Rantau Sakti, Rokan Hulu, Riau (ANTARA FOTO/Wahyu Putro A)

Transaksi Rp6,7 triliun di pasar negosiasi hari ini sejalan dengan pelepasan 37% saham BWPT dari Rajawali ke Felda

Bareksa.com – Pada perdagangan hari ini 18 April 2017, terdapat transaksi menarik pada saham PT Eagle High Plantation Tbk (BWPT). Saham BWPT ramai di pasar negosiasi dengan adanya transaksi tutup sendiri (crossing) senilai Rp6,7 triliun di harga premium dibandingkan dengan harga pasar reguler.

Pembelian dilakukan oleh pihak asing di harga Rp576 per lembar. Maybank Kim Eng Securities (ZP) tercatat sebagai pihak pembeli sebanyak 116,6 juta lot atau setara dengan 37 persen total saham beredar BWPT. Dan yang bertindak sebagai pihak penjual ialah Credit Suisse Sekuritas Indonesia (CS) dengan jumlah lot yang sama.

Transaksi tersebut sejalan dengan rencana Grup Rajawali yang dimiliki oleh taipan Peter Sondakh untuk melepas kepemilikan emiten sawit itu kepada pihak Malaysia, yakni Grup Felda, dengan harga penawaran awal Rp765 per saham. (Baca juga: Crossing Rp6,7 Triliun di Pasar Nego, Felda Closing Transaksi BWPT?)

Promo Terbaru di Bareksa

Meskipun sudah lebih rendah dibandingkan dengan harga penawaran awal, harga Rp576 per lembar ini sangat premium jika dibandingkan harga saham BWPT hari ini yang hanya berada di level Rp372 per saham di pasar reguler. Apakah secara valuasi angka tesebut pun dianggap mahal?

Untuk mengetahui mahal atau murahnya, Bareksa menghitung menggunakan metode valuasi price to earning ratio (PER) atau harga saham dibandingkan dengan laba bersih per saham. Dari perhitungan itu, harga saham BWPT Rp378 per saham mencerminkan nilai PER sebesar -30,6 kali. Nilai PER yang negatif menunjukkan bahwa perusahaan tidak bisa memberikan keuntungan berupa dividen kepada pemegang sahamnya.

Hal ini berbanding terbalik dengan PER rata-rata perusahaan dari sektor perkebunan, yakni sekitar 11,18 kali. Saham BWPT, satu satunya yang memiliki PER negatif, jika dibandingkan saham-saham kelapa sawit lainnya. Bandingannya termasuk PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI) yang memiliki PER sebesar 13,13 kali, PT London Sumatera Indonesia Tbk 16,09 kali.

Grafik: PER Perusahaan Industri Sawit

Illustration

Sumber: Bareksa.com

PER BWPT tersebut menggambarkan bila kondisi seseorang membeli saham BWPT di harga sekarang Rp378, maka investor tersebut hanya bisa memperoleh return dari keuntungan transaksi jual-beli saham (gain). Namun, tidak bisa memperoleh return dari EPS yang negatif sehingga tidak bisa mengharapkan untuk memperoleh dividen.

PER negatif tersebut didapat karena sepanjang 2016, BWPT membukukan kerugian tahun berjalan Rp391 miliar atau membengkak 116 persen dibandingkan dengan rugi tahun 2015 senilai Rp181,4 miliar. Padahal pendapatan BWPT hanya menurun 5 persen menjadi Rp2,54 triliun. (hm)

Pilihan Investasi di Bareksa

Klik produk untuk lihat lebih detail.

Produk EksklusifHarga/Unit1 Bulan6 BulanYTD1 Tahun3 Tahun5 Tahun

Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A

1.382,65

Up0,56%
Up4,26%
Up7,54%
Up8,69%
Up19,21%
-

Trimegah Dana Obligasi Nusantara

1.093,4

Up0,43%
Up4,43%
Up6,99%
Up7,44%
Up2,54%
-

STAR Stable Amanah Sukuk

autodebet

1.079,4

Up0,60%
Up3,98%
Up7,06%
Up7,74%
--

Capital Fixed Income Fund

1.844,45

Up0,53%
Up3,89%
Up6,66%
Up7,38%
Up17,02%
Up40,39%

Insight Renewable Energy Fund

2.270,42

Up0,81%
Up3,88%
Up6,54%
Up7,20%
Up20,19%
Up35,64%
Tags:

Video Pilihan

Lihat Semua

Artikel Lainnya

Lihat Semua