Bagikan Dividen Rp4,9 Triliun, Saham BCA Diborong Asing
Harga saham BBCA hari ini ditutup naik 1,76 persen menjadi Rp17.325, level tertinggi sepanjang sejarah
Harga saham BBCA hari ini ditutup naik 1,76 persen menjadi Rp17.325, level tertinggi sepanjang sejarah
Bareksa.com - PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) melalui Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) memutuskan untuk membagikan dividen sebesar Rp4,9 triliun atau sebesar Rp200 per saham. Seiring dengan keputusan tersebut, harga saham BBCA naik pada perdagangan hari ini (6 April 2017) dan menjadi incaran investor asing.
Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja menjelaskan, pembayaran dividen tersebut merupakan 23,7 persen dari perolehan laba bersih tahun 2016 yang sebesar Rp20,6 triliun. Jumlah dividen tersebut sudah termasuk dividen interim sebesar Rp70 per saham yang telah dibayarkan oleh perseroan pada 22 Desember 2016.
“RUPST juga telah memberikan persetujuan kepada direksi (dengan persetujuan dewan komisaris) untuk menetapkan dan membayar dividen interim tahun buku 2017 kepada pemegang saham yang akan dilaksanakan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku,” ujar dia di Jakarta, Kamis (6 April 2017).
Promo Terbaru di Bareksa
Harga saham BBCA hari ini ditutup naik 1,76 persen menjadi Rp17.325, level tertinggi sepanjang sejarah. Nilai perdagangan saham BBCA mencapai Rp404 miliar, menjuarai daftar transaksi Bursa Efek Indonesia hari ini. Investor asing pun mencatat beli bersih (net buy) saham BBCA sebesar Rp213 miliar.
Peningkatan harga saham BBCA hari ini pun menjadi pendorong untuk Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melanjutkan reli hingga ditutup naik 0,06 persen ke 5.680, rekor tertinggi sepanjang masa. Sebagai catatan, kapitalisasi pasar BBCA yang mencapai Rp422,87 triliun termasuk tiga besar di Bursa Efek Indonesia.
Grafik: Pergerakan Saham BBCA Intraday
Sumber: Bareksa.com
Jahja mengungkapkan, RUPST juga menyetujui laporan keuangan tahun 2016. Adapun kinerja pada tahun 2016 adalah perolehan laba bersih sebesar Rp20,6 triliun pada akhir 2016, naik 14,4 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yang mencapai Rp18 triliun.
Susunan Manajemen
Dalam RUPST kali ini, tidak terdapat perubahan susunan manajemen perseroan. Adapun susunan dewan komisaris adalah Djohan Emir Setijoso sebagai presiden komisaris, Tonny Kusnadi sebagai komisaris, Cyrillus Harinowo sebagai komisaris independen, Raden Pardede sebagai komisaris independen dan Sumantri Slamet sebagai komisaris independen.
Sedangkan di susunan direksi adalah Jahja Setiaatmadja sebagai presiden direktur, Armand Wahyudi Hartono sebagai wakil presiden direktur, Suwignyo Budiman sebagai direktur, Subur Tan sebagai direktur, Henry Koenaifi sebagai direktur, Erwan Yuris Ang sebagai direktur independen, Rudy Susanto sebagai direktur, Inawaty Handoyo sebagai direktur, Lianawaty Suwono sebagai direktur dan Santoso sebagai direktur. (K09)
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.382,65 | 0,56% | 4,26% | 7,54% | 8,69% | 19,21% | - |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.093,4 | 0,43% | 4,43% | 6,99% | 7,44% | 2,54% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.079,4 | 0,60% | 3,98% | 7,06% | 7,74% | - | - |
Capital Fixed Income Fund | 1.844,45 | 0,53% | 3,89% | 6,66% | 7,38% | 17,02% | 40,39% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.270,42 | 0,81% | 3,88% | 6,54% | 7,20% | 20,19% | 35,64% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.