Pasokan Kurang, Permintaan Produk Semen Indonesia Meningkat
Untuk itu, status pabrik semen Rembang penting untuk memenuhi pasokan dan menumbuhkan perekonomian
Untuk itu, status pabrik semen Rembang penting untuk memenuhi pasokan dan menumbuhkan perekonomian
Bareksa.com – Catatan penjualan semen PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SMGR) di sepanjang tahun lalu membuktikan adanya permintaan yang tinggi saat kondisi industri masih over supply. Hal itu bisa terlihat dari volume penjualan perseroan mencapai 29,1 juta ton atau naik tipis 1,39 persen dari posisi akhir 2015 sebanyak 28,7 juta ton. Namun volume produksi perseroan hanya sebesar 28,3 juta ton.
Direktur Utama Semen Indonesia Rizkan Chandra mengungkapkan, pihaknya memang mengalami shortage pada tahun lalu. Sehingga, permintaan semen harus dipenuhi dari pabrikan lain. “Artinya, permintaan produk kami tinggi, sementara pasokan kurang,” tutur Rizkan, Rabu, 22 Maret 2017.
Meski begitu Rizkan tidak memungkiri adanya persaingan ketat dalam industri semen tanah air. Untuk itu, Semen Indonesia pun akan mengimbangi penjualan dalam negeri dengan menyasar pasar internasional.
Promo Terbaru di Bareksa
“Go international bisa dilakukan dengan cara akuisisi atau melakukan ekspor. Tapi kami tetap perhatikan penjualan di dalam negeri,” tambah Rizkan.
Atas dasar itu, Rizkan menilai, keberadaan pabrik semen Rembang akan membantu perseroan untuk memenuhi permintaan. Apalagi, lanjut dia, semen Rembang juga akan membantu perekonomian Indonesia, khususnya wilayah Rembang dan sekitarnya.
Sebagai catatan, volume penjualan Semen Indonesia mulai melaju pada Februari 2017. Jumlahnya mencapai 1,993 juta ton atau naik 9,7 persen dari periode Februari 2016 sebesar 1,816 juta ton.
Catatan itu pun lebih baik dari posisi Januari 2017. Di bulan pertama tahun ini, volume penjualan semen Semen Indonesia mengalami penurunan 0,3 persen dari 2,189 juta ton menjadi 2,183 juta ton.
Sementara itu, penjualan ekspor perseroan tumbuh lebih kencang. Kenaikannya mencapai 246,9 persen dari 40.283 ton menjadi 139.728 ton.
Dengan begitu, total volume penjualan semen Semen Indonesia dalam dua bulan pertama tahun ini mencapai 4,177 juta ton atau naik 4,3 persen dari periode sama tahun lalu yang sebesar 4,006 juta ton. Mengacu data Asosiasi Semen Indonesia (ASI), volume penjualan semen Semen Indonesia berporsi 41,97 persen pasar nasional.
Secara industri, total penjualan semen hingga Februari mencapai 9,951 juta ton atau naik tipis 0,2 persen dari periode sama tahun lalu 9,926 juta ton.
Tabel: Volume Penjualan Semen PT Semen Indonesia per Februari 2017 (ton)
Sumber: website perseroan
Tunggu Izin KLHS
Terkait polemik keberadaan pabrik semen di Rembang, Rizkan menegaskan, sampai saat ini pihaknya belum melakukan penambangan di wilayah tersebut. Apalagi, sampai saat ini pihaknya belum menerima izin Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS).
“Kami perusahaan terbuka dan menaati semua aturan yang berlaku,” tegas Rizkan.
Rizkan menyebut, status pabrik Rembang saat ini masih dalam tahap uji coba. Bahkan, lanjutnya, bahan-bahan pembuatan semen di pabrik Rembang bukan berasal dari wilayah itu, melainkan mengambil dari wilayah pabrik Tuban, Jawa Timur.
Sekadar mengingatkan, nilai investasi pembangunan pabrik Rembang mencapai Rp4,97 triliun. Pabrik tersebut berkapasitas 3 juta ton per tahun. Jika sudah beroperasi, maka total kapasitas pabrik milik Semen Indonesia bisa mencapai 37 juta ton tahun ini. (hm)
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.384,88 | 0,21% | 4,05% | 7,72% | 8,08% | 19,46% | 38,34% |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.095,38 | 0,14% | 4,09% | 7,18% | 7,47% | 3,23% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.084,98 | 0,55% | 4,00% | 7,61% | 7,79% | - | - |
Capital Fixed Income Fund autodebet | 1.853,59 | 0,53% | 3,86% | 7,19% | 7,36% | 17,82% | 41,07% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.287,69 | 0,82% | 4,11% | 7,35% | 7,53% | 19,98% | 35,83% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.