BeritaArrow iconBerita Ekonomi TerkiniArrow iconArtikel

7-Eleven Dikabarkan Mau Dibeli Charoen, Saham MDRN Meroket 34,5%

Bareksa20 Maret 2017
Tags:
7-Eleven Dikabarkan Mau Dibeli Charoen, Saham MDRN Meroket 34,5%
Program Mudik 7-Eleven (Company Website)

Jual-beli oleh YP menyumbang 35% transaksi saham MDRN hari ini

Bareksa.com – Sempat diperdagangkan di level terendah pasar reguler Bursa Efek Indonesia, saham PT Modern Internasional Tbk (MDRN) bangkit pada perdagangan hari ini (20 Maret 2017). Beredarnya kabar terkait investor asing yang ingin mengakuisisi sejumlah gerai 7-Eleven dari perseroan pun mendorong harga saham emiten ini.

Setelah sempat menyentuh Rp50 per lembar pada 16 Maret, saham MDRN hari ini ditransaksikan di harga Rp74 per lembar atau menguat 34,5 persen dibandingkan harga penutupan kemarin. Perusahaan dengan bisnis utama ditopang oleh bisnis 7-Eleven ini pun bergerak di batas maksimal persentase harian dan mengalami auto rejection pada perdagangan hari ini.

Di tengah menurunnya bisnis 7-Eleven baik ditandai dengan ditutupnya beberapa gerai serta pengumuman yang terpampang di beberapa store bahwa objek tersebut belum membayar pajak, beredar kabar dari negeri tetangga. Grup Charoen Pokphand, korporasi asal Thailand, dikabarkan tertarik membeli hak lisensi 7-Eleven di Indonesia. Grup Charoen akan mengambilalih 7-Eleven melalui anak usahanya CP All. (Baca Juga : Saham MDRN Ambrol 34,9%, Akibat 25 Gerai 7-Eleven Tutup?)

Promo Terbaru di Bareksa

Hingga pukul 14.00 WIB hari ini, Mirae Asset Sekuritas Indonesia (YP) tercatat menjadi broker pembeli sekaligus penjual terbesar. YP berhasil membukukan pembelian sebanyak 795.400 lot di harga rata-rata Rp67,12 senilai Rp5,33 miliar dan menjual sebanyak 817.000 lot di harga rata-rata Rp68,02 senilai Rp5,55 miliar. Sehingga, total jual dan beli YP senilai Rp10,88 miliar atau 35 persen terhadap total transaksi saham MDRN yang sebesar Rp31,1 miliar hingga pukul 14.00 WIB.

Grafik : Pergerakan Intraday MDRN

Illustration

Sumber : Bareksa.com

Menurut pantauan Bareksa, belum ada keterangan resmi dari pihak manajemen baik di website perseroan maupun situs resmi Bursa Efek Indonesia (BEI). Seperti dikutip dari media, Wakil Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) Tutum Rahanta menyatakan, setiap kemungkinan dalam bisnis bisa saja terjadi. Untuk itu, pihaknya lebih memilih menunggu kepastian manajemen MDRN memberikan informasi. "Segala sesuatu bisa saja, ada kemungkinan," ujar Tutum.

Sebagai informasi, CP All Plc. didirikan pada tahun 1988 untuk mengoperasikan bisnis convenience store 7-Eleven. Toko pertama 7-Eleven milik CP All diluncurkan pada 7 November, 1988 di Soi Patpong, dan saat ini ada 7.300 cabang di seluruh Thailand (per Agustus 2014). Thailand berada di peringkat tiga dengan pertumbuhan toko 7-Eleven paling cepat setelah Jepang dan Amerika Serikat.

Di sisi lain, manajemen MDRN pada tahun lalu sudah menutup sekitar 25 gerai yang kinerjanya dinilai kurang memuaskan. (hm)

Pilihan Investasi di Bareksa

Klik produk untuk lihat lebih detail.

Produk EksklusifHarga/Unit1 Bulan6 BulanYTD1 Tahun3 Tahun5 Tahun

Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A

1.382,65

Up0,56%
Up4,26%
Up7,54%
Up8,69%
Up19,21%
-

Trimegah Dana Obligasi Nusantara

1.093,4

Up0,43%
Up4,43%
Up6,99%
Up7,44%
Up2,54%
-

STAR Stable Amanah Sukuk

autodebet

1.079,4

Up0,60%
Up3,98%
Up7,06%
Up7,74%
--

Capital Fixed Income Fund

1.844,45

Up0,53%
Up3,89%
Up6,66%
Up7,38%
Up17,02%
Up40,39%

Insight Renewable Energy Fund

2.270,42

Up0,81%
Up3,88%
Up6,54%
Up7,20%
Up20,19%
Up35,64%

Video Pilihan

Lihat Semua

Artikel Lainnya

Lihat Semua