Saham FPNI Naik 217% Sepekan, Sesuaikah Dengan Kinerjanya?
Pada perdagangan hari ini saham FPNI sempat mengalami auto rejection
Pada perdagangan hari ini saham FPNI sempat mengalami auto rejection
Bareksa.com- Hingga jeda siang hari ini 16 Maret 2017, harga saham PT Lotte Chemical Titan Tbk (FPNI) melonjak hingga mencapai batas tertinggi persentase harian yang diperbolehkan. Kinerja keuangan menjadi salah satu sentimen yang mendorong emiten petrokimia ini.
Saham FPNI naik 24,62 persen menjadi Rp486 pada jeda siang ini, dibandingkan level penutupan sebelumnya Rp390. Bahkan, order harga saham FPNI sempat mengalami penolakan otomatis (auto rejection) dengan jumlah antrian beli 72.000 lot sedangkan antrian jual 0 lot.
Grafik: Pergerakan Harga Saham FPNI secara Intraday
Promo Terbaru di Bareksa
Sumber: Bareksa.com
Dan jika ditarik sejak 7 Maret 2017, harga saham ini telah lompat 217 persen dari level Rp153 per saham. Kenaikan yang signifikan membuat otoritas Bursa Efek Indonesia (BEI) sempat melakukan suspensi atas saham petrokimia ini pada 14 Maret lalu selama satu hari.
Dari sisi transaksi sejak tanggal 7 Maret hingga pagi ini, Mirae Aset Securities (YP) tercatat sebagai pembeli terbesar saham FPNI sebanyak 54.000 lot pada harga rata-rata Rp300,4 per saham senilai Rp1,7 miliar. Nilai transaksi yang dilakukan oleh YP setara 5 persen jika dibandingkan seluruh transaksi saham FPNI yang mencapai Rp36,8 miliar.
Lantas bagaimana kinerja perusahaan yang terafiliasi dengan Konglomerasi Lotte asal Korea ini?
Merujuk laporan keuangan terakhir, pada kuartal III-2016 adalah periode pertama perseroan mencatat laba, setelah tiga tahun sebelumnya mengalami kerugian.
Pada kuartal III-2016 perusahaan berhasil mengantongi laba sebesar US$1,5 juta dari sebelumnya merugi US$ 6,4 juta. Padahal pendapatan perusahaan menurun 2 persen menjadi US$328,8 juta dari sebelumnya US$333,8 juta.
Grafik: Laba dan Pendaoatan FPNI Kuartal III 2012-2016
Sumber: Bareksa.com
Perusahaan berhasil menekan beban kotor pada kuartal ini hingga 4 persen menjadi US$320 juta dari sebelumnya US$331 juta. Pos pembelian barang jadi ditekan hingga 60 persen jadi US$11,7 juta dari sebelumnya US$30 juta.
Selain dari laba kotor, perusahaan juga mendapat keuntungan dari kurs sebesar US$492.000 dari sebelumnya merugi US$395.000.
Dari sisi rasio utang, perseroan juga menunjukkan perbaikan. Per akhir September 2016, perusahaan memiliki rasio utang terhadap ekuitas (debt to equity ratio/DER) sebesar 1,08 kali. Angka ini turun dari periode yang sama tahun sebelumnya yang sebesar 1,6 kali.
Grafik: Rasio Utang (DER) FPNI Kuartal III 2012-2016
Sumber: Bareksa.com
Mengecilnya rasio utang terdorong utang jangka pendek dari pihak ketiga yang turun 38,5 persen menjadi US$59 juta per September 2016 dari US$96 juta pada setahun sebelumya.
Sementara itu, berita terakhir dari perseroan adalah rencana perseroan untuk mulai pembangunan pabrik nafta senilai US$4 miliar di Cilegon, Banten, tahun depan.
Fasilitas itu akan memproduksi ethylene, propylene, polypropylene, polyethylene, polymer, olefin dan aromatics – material yang digunakan untuk membuat plastik, serat sintetis, cat dan bahan farmasi. (hm)
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.382,65 | 0,56% | 4,26% | 7,54% | 8,69% | 19,21% | - |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.093,4 | 0,43% | 4,43% | 6,99% | 7,44% | 2,54% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.079,4 | 0,60% | 3,98% | 7,06% | 7,74% | - | - |
Capital Fixed Income Fund | 1.844,45 | 0,53% | 3,89% | 6,66% | 7,38% | 17,02% | 40,39% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.270,42 | 0,81% | 3,88% | 6,54% | 7,20% | 20,19% | 35,64% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.