Terkait Merger, CTRP dan CTRS Delisting 19 Januari 2017
Saat ini, BEI menghentikan perdagangan CTRP dan CTRS hingga 18 Januari 2017
Saat ini, BEI menghentikan perdagangan CTRP dan CTRS hingga 18 Januari 2017
Bareksa.com – Rencana penggabungan alias merger tiga perusahaan Grup Ciputra bakal segera terealisasi. Bahkan, Bursa Efek Indonesia (BEI) sudah menetapkan jadwal penghapusan saham (delisting) dua dari tiga perusahaan tersebut.
Melalui surat tertanda Kepala Divisi Penilaian Perusahaan BEI Kristian S. Manullang dan Kepala Divisi Operasional Perdagangan BEI Eko Siswanto, bursa menetapkan 19 januari 2017 menjadi tanggal efektif pelaksanaan delisting efek PT Ciputra Surya Tbk (CTRS) dan PT Ciputra Property Tbk (CTRP). Keduanya merupakan perusahaan yang melebur ke PT Ciputra Development Tbk (CTRA).
Tanggal 19 Januari 2017 juga merupakan waktu pelaksanaan untuk konversi saham CTRP dan CTRS menjadi CTRA. Para pemegang saham akan mendapat rasio penggabungan sebesar 2,13 kali untuk CTRS dan 0,54 kali untuk CTRP untuk mendapat saham CTRS. Merger ini pun mengakibatkan dilusi pemegang saham CTRA sebesar 17 persen.
Promo Terbaru di Bareksa
Nah, sejalan dengan proses merger hingga akhirnya delisting, BEI juga melakukan penghentian sementara atau suspensi saham CTRS dan CTRP di seluruh pasar mulai sesi I perdagangan hari ini (Jumat, 13 Januari 2017) hingga Rabu, 18 Januari 2017.
Sekadar mengingatkan, mari kita simak lagi bagaimana pergerakan tiga saham Grup Ciputra di sepanjang 2016 dan periode awal tahun 2017 hingga 12 Januari 2017, sekaligus membandingkan saham mana yang memberi return terbaik.
Grafik: Perbandingan Return Saham CTRA, CTRP, dan CTRS di Sepanjang 2016
Sumber: Bareksa.com
Menengok grafik perbandingan return , jelas terlihat perusahaan yang menerima hasil merger yakni CTRA justru memberi return negatif ketimbang CTRP dan CTRS. Di sepanjang 2016, return CTRA minus 6,32 persen, sementara CTRP memberi cuan 80,88 persen dan CTRS 24,55 persen.
Saham CTRA pada awal tahun 2016 berada pada level Rp1.425 dan ditutup Rp1.335 pada akhir tahun 2016. Sepanjang satu tahun kemarin, saham CTRA berada pada level tertinggi Rp1.705 dengan level terendah Rp1.200.
Sementara saham CTRP terus bergerak naik dari posisi awal tahun 2016 Rp387 menjadi Rp700 pada akhir tahun 2016. Saham ini mencatat level tertinggi Rp795 yang terjadi pada 10 November 2016. Adapun saham CTRS ditutup pada Rp2.740 di akhir tahun 2016 setelah dibuka Rp2.200 pada awal tahun 2016. Saham CTRS mencatat level tertinggi Rp3.180 pada 10 November 2016 dengan level terendah Rp1.800 pada 1 Maret 2016.
Pergerakan saham yang signifikan dari dua anak usaha Grup Ciputra yang akan digabungkan tersebut tentu saja terkait dengan harga dalam aksi korporasi ini. Menurut prospektus yang dikeluarkan perusahaan 22 Desember lalu, rasio konversi saham CTRS sebesar 2,13 kali sedangkan saham CTRP sebesar 0,55 kali dari saham CTRA. Berarti 100 lembar saham CTRS dapat ditukar dengan 213 lembar saham CTRA. Begitu juga setiap 100 lembar saham CTRP dapat ditukar menjadi 54 lembar saham CTRA. (Baca juga: Menakar Peluang Keuntungan Dari Merger Grup Ciputra)
2017
Sejak perdagangan dibuka pada 3 Januari 2017, saham CTRA, CTRP, dan CTRS bergerak secara bervariasi. Misalnya saja CTRA yang sempat naik ke level Rp1.335 dari Rp1.300 di 3 Januari 2017, justru terus turun dan mencapai level Rp1.270 pada 12 Januari 2017.
Berbeda dengan CTRP yang grafiknya terus meningkat dalam periode 3-10 Januari 2017 dari Rp685 ke Rp700, sebelum akhirnya kembali turun ke Rp690 pada 12 Januari 2017. Sementara saham CTRS bergerak naik turun dari Rp2.170 pada 3 Januari 2017, lalu turun sehari berikutnya ke Rp2.680, sebelum akhirnya naik ke Rp2.720 pada 5 Januari 2017.
Setelah itu, saham CTRS kembali turun ke Rp2.650 sampai akhirnya ditutup Rp2.710 pada 12 Januari 2017. (hm)
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.384,88 | 0,21% | 4,05% | 7,72% | 8,08% | 19,46% | 38,34% |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.095,38 | 0,14% | 4,09% | 7,18% | 7,47% | 3,23% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.084,98 | 0,55% | 4,00% | 7,61% | 7,79% | - | - |
Capital Fixed Income Fund autodebet | 1.853,59 | 0,53% | 3,86% | 7,19% | 7,36% | 17,82% | 41,07% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.287,69 | 0,82% | 4,11% | 7,35% | 7,53% | 19,98% | 35,83% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.