BeritaArrow iconKategoriArrow iconArtikel

Cukai Rokok Naik 10%, Emiten Rokok Mana Yang Jadi Rekomendasi?

04 Oktober 2016
Tags:
Cukai Rokok Naik 10%, Emiten Rokok Mana Yang Jadi Rekomendasi?
Sejumlah buruh menyelesaikan lintingan rokok di pabrik rokok Desa Munjung Agung, Tegal, Jawa Tengah. Kementerian Perindustrian merencanakan menolak kenaikan cukai rokok sebesar 23 persen pada 2016, karena berdampak akan memberatkan sektor industri dan bisa menimbulkan gejolak dan pemutusan hubungan kerja (PHK). ANTARA FOTO/Oky Lukmansyah

Valuasi HMSP relatif lebih mahal dari GGRM

Bareksa.com – Peningkatan cukai rokok tahun 2017 yang tidak sebesar tahun ini diperkirakan memberi angin segar bagi emiten rokok. Dua emiten rokok terbesar yang terdaftar di bursa yaitu PT Gudang Garam Tbk (GGRM) dan PT HM Sampoerna (HMSP) pun dinilai analis memiliki prospek yang baik.

Di antara keduanya, mana yang memiliki prospek lebih tinggi? Berikut ulasan Bareksa.

Rata-rata kenaikan cukai rokok tahun depan sebesar 9,8 persen, terhitung lebih rendah dibandingkan kenaikan cukai tahun ini yang sebesar 12,4 persen. Naiknya cukai akan berpengaruh terhadap harga jual rokok kepada konsumen yang setiap tahunnya harus disesuaikan oleh perusahaan rokok.

Promo Terbaru di Bareksa

Peningkatan tarif rokok tahun 2017 yang paling tinggi berada di kelompok sigaret putih mesin (SPM) golongan II dengan kenaikan 13,7 persen. Sementara itu, tarif cukai untuk sigaret kretek tangan (SKT) golongan IIIB tidak mengalami kenaikan seperti tahun sebelumnya karena berhubungan dengan tenaga kerja.

Tabel: Kenaikan Cukai Rokok 2016 - 2017

Illustration

Sumber: Kemenkeu, Bareksa.com

Mandiri Sekuritas dalam laporan risetnya yang dikirimkan kepada nasabah menyebutkan GGRM lebih baik dibandingkan HMSP. Pasalnya, GGRM diekspektasikan memiliki pertumbuhan laba per saham yang lebih tinggi tahun depan dengan valuasi yang atraktif. Namun, perlu diperhatikan dalam jangka pendek ada risiko tekanan harga karena kinerja semester kedua yang diperkirakan lemah. Untuk itu, Mansek merekomendasikan 'beli' untuk GGRM dan 'netral' untuk HMSP

CIMB Niaga menyarankan untuk menambah saham GGRM meski menurunkan target harga menjadi Rp81.000 per saham. Industri rokok diyakini sebagai proksi yang tepat bagi pasar Indonesia di tengah naiknya pendapatan yang siap dibelanjakan (disposable income). CIMB memperkirakan GGRM berpotensi diperdagangkan pada valuasi yang lebih tinggi seiring dengan lewatnya persoalan kenaikan cukai.

Sementara itu, Citi menyebutkan kenaikan cukai yang lebih rendah dari ekspektasi ini menguntungkan bagi HMSP dan GGRM. Namun, HMSP diprediksi lebih memiliki kemampuan untuk meneruskan kenaikan cukai melalui peningkatan harga jual rokok kepada konsumen dibandingkan GGRM. Citi menyebutkan HMSP hanya perlu menaikkan sekitar 5,5 persen harga jualnya untuk dapat menutupi kenaikan cukai yang mana secara historis, kenaikan harga jual tahunan secara rata-rata melebihi angka tersebut.

Valuasi Saham

Berdasarkan data historis valuasi saham dengan menggunakan PER atau price to earnings ratio -- membandingkan harga saham dengan laba bersih per saham yang mampu diraih perusahaan selama satu tahun -- menunjukkan valuasi GGRM lebih murah relatif terhadap HMSP. Semakin tinggi nilai PER, maka semakin mahal harga saham, demikian sebaliknya.

Saat ini, GGRM diperdagangkan pada PER 19 kali sedangkan HMSP sebesar 33 kali. Nilai ini menunjukkan valuasi HMSP lebih premium dibandingkan GGRM. Selama lima tahun ke belakang, GGRM memiliki rata-rata PER 20 kali atau harga saat ini relatif lebih murah dibanding historisnya. Sementara itu, rata-rata PER HMSP selama lima tahun sebesar 29 kali sehingga harga saham saat ini relatif lebih mahal.

Grafik: PER* Saham HMSP dan GGRM Per Kuartal

Illustration

*Menggunakan PER trailing twelve month

Sumber: Bloomberg

Pilihan Investasi di Bareksa

Klik produk untuk lihat lebih detail.

Produk EksklusifHarga/Unit1 Bulan6 BulanYTD1 Tahun3 Tahun5 Tahun

Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A

1.384,88

Up0,21%
Up4,05%
Up7,72%
Up8,08%
Up19,46%
Up38,34%

Trimegah Dana Obligasi Nusantara

1.095,38

Up0,14%
Up4,09%
Up7,18%
Up7,47%
Up3,23%
-

STAR Stable Amanah Sukuk

autodebet

1.084,98

Up0,55%
Up4,00%
Up7,61%
Up7,79%
--

Capital Fixed Income Fund

autodebet

1.853,59

Up0,53%
Up3,86%
Up7,19%
Up7,36%
Up17,82%
Up41,07%

Insight Renewable Energy Fund

2.287,69

Up0,82%
Up4,11%
Up7,35%
Up7,53%
Up19,98%
Up35,83%
Tags:

Video Pilihan

Lihat Semua

Artikel Lainnya

Lihat Semua