BeritaArrow iconBerita Ekonomi TerkiniArrow iconArtikel

Setelah Anjlok Pasca Lebaran, Saham MCOR Lompat 34%. Murahkah Harganya?

Bareksa21 Juli 2016
Tags:
Setelah Anjlok Pasca Lebaran, Saham MCOR Lompat 34%. Murahkah Harganya?
Dua karyawan mengamati pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (22/4). Perdagangan IHSG pada akhir pekan ditutup naik 11,65 poin atau 0,24 persen menjadi 4.914,73. ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan

Sejak libur lebaran usai, saham MCOR sudah anjlok 72%

Bareksa.com- Pada penutupan perdagangan Rabu, 20 Juli 2016, harga saham PT Bank Windu Kentjana International Tbk (MCOR) ditutup naik 34,2 persen menjadi Rp153 dari penutupan sebelumnya Rp114. Kenaikan signifikan pada harga saham bank ini menjadikan transaksi mengalami penolakan otomatis atau auto rejection karena ada tawaran harga lebih tinggi dari batas atas persentase kenaikan harian.

Grafik: Pergerakan Harga Saham Secara Intraday

Illustration

Promo Terbaru di Bareksa

Sumber: Bareksa.com

Kenaikan harga saham pada perdagangan hari ini terjadi setelah harga saham Bank Windu amblas 72 persen pasca libur lebaran. Pada 1 Juli 2016, atau perdagangan terakhir sebelum libur lebaran, saham MCOR ditutup masih di level Rp202.

Lantas apakah harga saham MCOR telah cukup murah? Analis Bareksa mencoba menghitung valuasinya menggunakan metode PE Band. Dalam grafik PE Band, garis hijau merupakan rata-rata rasio price to earning (PER), sementara garis kuning menunjukan standar deviasi pertama dari rata-rata PE Band dan garis merah merupakan standar deviasi kedua.

Jika PER menyentuh garis kuning bawah (lower band) menunjukan harga saham relatif murah, apalagi jika menyentuh garis merah (lower band 2) begitupun sebaliknya.

Pada grafik, saat ini pergerakan PER MCOR hanya mencapai 10,96 kali, atau lebih rendah dari garis merah bawah 21,53 kali. Hal ini menunjukan bahwa harga saham MCOR saat ini terbilang sangat murah.

Grafik: Pergerakan PE Band MCOR Selama 1 Tahun

Illustration

Sumber: Bareksa.com

Sementara itu, dari sisi kinerja keuangan, perseroan pada tahun ini menunjukkan sinyal perbaikan laba. Berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, pada tiga bulan pertama tahun ini laba Bank Windu mengalami kenaikan hingga 57 persen. Hal itu disebabkan pendapatan perusahaan yang naik sebesar 17 persen menjadi Rp90 miliar dibandingkan kinerja periode yang sama tahun sebelumnya yang hanya Rp77 miliar.

Sementara itu, terdapat pemulihan dari penurunan nilai aset produktif menjadi Rp1,03 miliar. Padahal, pada periode sebelumnya perseroan mengalami kerugian sebesar Rp1,2 miliar.

Grafik: Pergerakan Laba MCOR Kuartal I 2011-2016 (Rp Miliar)

Illustration

Sumber: Bareksa.com

Padahal, selama tiga tahun berturut-turut MCOR selalu mengalami penurunan laba pada kuartal pertama dibandingkan kinerja kuartalan tahun sebelumnya. Pada kuartal pertama tahun 2011 perusahaan berhasil mengantongi laba sebesar Rp26,7 miliar lalu turun di tahun berikutnya menjadi Rp22 miliar. Bahkan pada periode sama 2015, emiten perbankan ini hanya berhasil mengantongi Rp10 miliar.

Pilihan Investasi di Bareksa

Klik produk untuk lihat lebih detail.

Produk EksklusifHarga/Unit1 Bulan6 BulanYTD1 Tahun3 Tahun5 Tahun

Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A

1.382,65

Up0,56%
Up4,26%
Up7,54%
Up8,69%
Up19,21%
-

Trimegah Dana Obligasi Nusantara

1.093,4

Up0,43%
Up4,43%
Up6,99%
Up7,44%
Up2,54%
-

STAR Stable Amanah Sukuk

autodebet

1.079,4

Up0,60%
Up3,98%
Up7,06%
Up7,74%
--

Capital Fixed Income Fund

1.844,45

Up0,53%
Up3,89%
Up6,66%
Up7,38%
Up17,02%
Up40,39%

Insight Renewable Energy Fund

2.270,42

Up0,81%
Up3,88%
Up6,54%
Up7,20%
Up20,19%
Up35,64%

Video Pilihan

Lihat Semua

Artikel Lainnya

Lihat Semua