BeritaArrow iconKategoriArrow iconArtikel

Saham Newmont Milik BRMS Telah Digadaikan Ke Credit Suisse Sejak 2010

04 Mei 2016
Tags:
Saham Newmont Milik BRMS Telah Digadaikan Ke Credit Suisse Sejak 2010
Tambang Newmont di Nusa Tenggara Barat - (ANTARA)

Nilai utang kepada Credit Suisse telah membengkak lebih dari dua kali lipat menjadi $485 juta dari awalnya $231 juta

Bareksa.com -- Isu pelepasan saham tambang mineral PT Newmont Nusa Tenggara (NNT) dari entitas afiliasi Grup Bakrie kembali merebak. Bahkan, PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC) dikabarkan telah melakukan transaksi pembelian saham produsen tambang mineral tersebut dari PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS) kemarin. (Baca Juga: Saham BRMS & MEDC Melonjak, Benarkah Medco Telah Membeli Newmont Hari Ini?)

Meskipun belum dapat menjelaskan nilai dan skema transaksi pelepasan saham Newmont tersebut, pihak BRMS mengakui ada sejumlah pihak yang berminat terhadap perusahaan pemilik tambang tembaga terbesar kedua nasional tersebut. "Saat ini beberapa institusi pihak ketiga telah menunjukkan keinginannya untuk membeli shares di NNT. Mengenai jumlah share tepatnya yang akan dibeli, skema pembayaran dan nilai atau harga transaksinya masih difinalisasikan," ujar Investor Relations BRMS Herwin Wahyu Hidayat dalam pesan singkat kepada Bareksa.

Berdasarkan laporan keuangan per September 2015, entitas Grup Bakrie itu tercatat mempunyai saham NNT melalui PT Multi Daerah Bersaing (MDB) dengan kepemilikan efektif sekitar 18 persen. BRMS menguasai 75 persen kepemilikan saham MDB, sedangkan sisanya dimiliki oleh Pemda Nusa Tenggara Barat. MDB pada 2009 membeli 24 persen saham NNT dengan total US$884,6 juta.

Promo Terbaru di Bareksa

Meskipun demikian, setelah ditelusuri oleh Bareksa, ternyata saham NNT yang dimiliki Bakrie tidak bisa begitu saja dijual. Ini terjadi karena BRMS telah menjaminkan saham NNT untuk memperoleh fasilitas kredit dari Credit Suisse pada tahun 2010.

Tercatat pada 23 Maret 2010, setahun setelah BRMS membeli NNT, perusahaan milik Bakrie Grup tersebut mendapatkan pinjaman jangka panjang sebesar $200 juta dari Credit Suisse, dengan internal rate of return sebesar 15 persen, dan batas jatuh tempo hanya dua tahun.

Dalam laporan keuangan tertulis bahwa perusahaan tidak boleh menjual aset yang disyaratkan (saham NNT) sampai pinjaman tersebut dilunasi. Bunyi laporan keuangan BRMS kuartal III-2015 terkait aset tersebut seperti berikut ini.

"MDB tidak diperbolehkan membuat atau melakukan penjaminan atas aset-asetnya, tidak diperbolehkan menjual aset yang disyaratkan dimana terdapat kemungkinan diakuisisi oleh afiliasi MDB dalam transaksi terutama untuk membiayai pembelian aset dan tidak diperbolehkan menjual saham NNT, membuat perjanjian pinjaman keuangan, mengubah sifat usaha, memberikan pinjaman (kecuali pinjaman antar pihak berelasi), membayar dividen atau menerbitkan saham kepada siapapun."

Padahal, hingga per September 2015, BRMS masih belum melunasi utang tersebut sehingga saham NNT menurut ketentuan itu tidak bisa dipindahtangankan. Bahkan, nilai utang jangka panjang tersebut telah membengkak lebih dari dua kali lipat menjadi $485 juta per September 2015 dari awalnya $231 juta pada tahun 2010.

Perusahaan tercatat hanya pernah membayar cicilan utang sebanyak satu kali, pada tahun 2011 sebesar $32,7 juta. Karena pokok yang masih besar tersebut, beban bunga perusahaan menjadi terus membengkak, dan menurut data per September 2015 telah mencapai US$111 juta.

Grafik: Utang Jangka Panjang dan Beban Bunga BRMS Kepada Credit Suisse

Illustration

Sumber: Bareksa.com

Pilihan Investasi di Bareksa

Klik produk untuk lihat lebih detail.

Produk EksklusifHarga/Unit1 Bulan6 BulanYTD1 Tahun3 Tahun5 Tahun

Trimegah Dana Tetap Syariah

1.337,76

Up0,50%
Up3,71%
Up0,04%
Up4,77%
Up18,50%
-

Capital Fixed Income Fund

1.793,05

Up0,58%
Up3,35%
Up0,04%
Up6,97%
Up16,56%
Up39,91%

I-Hajj Syariah Fund

4.872,25

Up0,61%
Up3,20%
Up0,04%
Up6,18%
Up22,01%
Up40,68%

STAR Stable Amanah Sukuk

Produk baru

1.047,87

Up0,54%
Up3,63%
Up0,04%
---

Reksa Dana Syariah Syailendra OVO Bareksa Tunai Likuid

1.147,05

Up0,31%
Up2,62%
Up0,03%
Up4,98%
Up14,26%
-
Tags:

Video Pilihan

Lihat Semua

Artikel Lainnya

Lihat Semua