Bareksa.com- Harga saham PT Bumi Resources Tbk (BUMI) di pasar reguler hingga penutupan perdagangan sesi pertama hari ini, Senin 23 Mei 2016 masih tidak bergerak dari Rp50, batas terendah yang boleh diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia. Namun, terdapat transaksi saham BUMI di pasar negosiasi dengan harga Rp748 per saham, atau 16 kali lipat harga di pasar reguler.

Di saat yang sama, nilai transaksi saham BUMI di pasar negosiasi tersebut mencapai Rp22 miliar, angka yang cukup besar dibandingkan dengan rata-rata transaksi harian saham BUMI sejak awal tahun yang hanya senilai Rp500 juta sehari. Nilai transaksi tersebut setara 90 persen dari seluruh transaksi di pasar negosiasi BUMI yang mencapai Rp25 miliar. Padahal, di pasar reguler, nilai transaksi saham Bumi Resources hanya tercatat Rp 4,9 juta dengan volume 974 lot dan harga mentok di Rp50.

Broker yang melakukan transaksi dengan nilai fantastis untuk saham tambang Grup Bakrie ini adalah MNC Securities (EP), yang melakukan transaksi tutup sendiri (crossing) saham BUMI sebanyak 270 ribu lot senilai Rp22,2 miliar. Pada hari ini, tidak ada broker lain yang melakukan transaksi jual dan beli sendiri atas saham BUMI selain EP.

Sepanjang tahun ini telah ada dua transaksi sebelumnya yang dilakukan di atas harga pasar reguler saham BUMI. Tercatat pada Kamis, 19 Mei 2016, transaksi crossing juga terjadi dengan broker dan jumlah saham yang sama. EP melakukan transaksi tutup sendiri di pasar negosiasi pada saham BUMI dengan jumlah saham yang sama yaitu sebanyak 270 ribu lot saham, senilai Rp22,2 miliar pada harga rata-rata Rp748 per saham.

Selain itu EP juga pernah melakukan transaksi tutup sendiri terhadap saham BUMI pada tanggal 17 Maret 2016, pada harga rata-rata Rp2.060, sebanyak 18 ribu lot, senilai Rp218 juta. Pada waktu yang bersamaan, broker Pratama Capital dengan kode perdagangan PK juga melakukan crossing saham Bumi Resources tersebut pada harga yang tercatat Rp 2.418, sebanyak 18 ribu lot senilai Rp4,4 miliar.