BeritaArrow iconBerita Ekonomi TerkiniArrow iconArtikel

Murahnya Saham TAXI Topang Kenaikan Harga Hampir 2 Kali Lipat Dalam Sebulan

Bareksa11 Maret 2016
Tags:
Murahnya Saham TAXI Topang Kenaikan Harga Hampir 2 Kali Lipat  Dalam Sebulan
Salah satu armada milik Express Transindo Utama (Company)

Valuasi TAXI dengan analisa PE band menunjukan harga saham saat ini relatif lebih murah

Bareksa.com- Pergerakan harga saham PT Express Transindo Utama Tbk, telah menlojak 57 persen sejak satu bulan terakhir. Murahnya valuasi saham TAXI, kemungkinan menjadi faktor pendorong kenaikan harga saham menurut analisis Bareksa.

Hingga penutupan kemarin saham TAXI kembali bertengger pada harga Rp142 per saham dibanding tanggal 10 Februari 2016 lalu yaitu Rp91 per saham.

Grafik: Pergerakan Harga Saham TAXI Selama 1 Bulan

Promo Terbaru di Bareksa

Illustration

Sumber: Bareksa.com

Sebelumnya saham TAXI telah menyusut 95 persen dari level tertinggi di akhir tahun 2013 yaitu Rp1.830 per saham menjadi hanya Rp91 per saham. Jika melihat rata-rata valuasinya setahun terakhir, harga saham TAXI relatif lebih murah.

Hal ini ditunjukan melalui grafik PE band, yang menunjukan rata-rata pergerakan rasio price to earning (PER) dari saham tersebut. Dalam grafik PE Band, garis hijau merupakan rata-rata, sementara garis kuning adalah penyimpangan pertama dari rata-ratanya sementara garis merah merupakan titik penyimpangan kedua.

Suatu saham dikatakan relatif murah jika menyentuh garis kuning bawah (lower band) dan garis merah bawah (lower band 2). Begitupun sebaliknya.

Valuasi TAXI saat ini masih di bawah garis kuning bawah yang menunjukan harga saham relatif lebih murah.

Grafik: PE Band TAXI

Illustration

Sumber: Bareksa.com

Lonjakan harga saham TAXI juga disertai peningkatan nilai transaksi TAXI hingga lima kali lipat. Dalam satu bulan terakhir rata-rata niliai transaksi TAXI mencapai Rp10,25 miliar per hari, padahal sebelumnya rata-rata transaksi saham milik grup Rajawali ini hanya Rp2,5 miliar per hari.

Sejumlah broker terpantau menjadi pembeli sekaligus penjual terbesar pada satu bulan terakhir, seperti Daewoo Securities (YP) yang membeli 2,3 juta lot saham TAXI senilai Rp29,3 miliar, pada harga rata-rata Rp129,8 per saham, tapi YP menjual kembali sahamnya pada harga rata-rata Rp128,7 per saham, sebanyak 2,4 juta lembar, senilai Rp29,9 miliar.

Tidak hanya YP, empat broker lainnya juga tercatat sebagai pembeli sekaligus penjual terbesar saham TAXI, yaitu Launtandhana Securindo (YJ), Indo Premier Securities (PD), Mandiri Sekuritas (CC) dan Phillip Securities (KK).

Grafik: Broker Pembeli Sekaligus Penjual Terbesar Saham TAXI Selama 1 Bulan

Illustration

Sumber: Data Bursa

Sementara dari segi internal, perusahaan telah meluncurkan aplikasi myTrip pada akhir Februari lalu untuk memperbaiki kondisi persaingan yang tahun lalu sempat tertekan akibat menjamurnya aplikasi ojek online seperti Go-Jek dan Grab Bike. (Baca juga: Bersaing Dengan "Ojek Online", Laba TAXI Anjlok 90%?)

Saat ini baru 4.000 armada TAXI telah terhubung dengan aplikasi My Trip. Akhir tahun 2016, perusahaan menargetkan 20.000 armada dapat memakai aplikasi tersebut.

“Dengan sistem yang baru ini, perusahaan akan meningkatkan layanan armada agar lebih memudahkan pelanggan untuk mendapatkan taksi dengan harga yang kompetitif,” ungkap David, beberapa waktu lalu saat ditemui di kantornya di Jakarta.

Untuk menarik penggunanya, TAXI juga menyiapkan adalah Free Ride (gratis naik taksi) dan Road Point yaitu hadiah poin yang diberikan kepada setiap penumpang untuk setiap pemesanan taksi. Pelanggan bisa menukarkan Road Point tersebut dengan voucher berhadiah menarik.

Selain untuk penumpang, keuntungan juga akan diberikan kepada mitra-mitra myTRIP, yakni pengemudi. Ada pula reward yang kami berikan kepada pengemudi yang bisa mereferensikan penumpang untuk mengunduh aplikasi myTRIP,

Sebelumnya fenomena transportasi "ojek" online telah mempengaruhi kinerja keuangan perusahaan. Banyak pengemudi taksi yang beralih profesi menjadi pengemudi ojek yang mengandalkan aplikasi online.

Akibatnya tagihan kredit mobil operasional terhambat. Dalam laporan keuangan per September 2015, piutang pihak ketiga yang berasal dari pengemudi melonjak 82 persen menjadi Rp299 miliar dibanding periode yang sama tahun sebelumnya. Bahkan jika dibandingkan laporan per September 2015 angka ini melesat tiga kali lipat. (Baca juga: Direktur TAXI "Express" Akui Banyak Sopir Alih Profesi Jadi Pengojek Online ) (np)

Pilihan Investasi di Bareksa

Klik produk untuk lihat lebih detail.

Produk EksklusifHarga/Unit1 Bulan6 BulanYTD1 Tahun3 Tahun5 Tahun

Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A

1.384,88

Up0,21%
Up4,05%
Up7,72%
Up8,08%
Up19,46%
Up38,34%

Trimegah Dana Obligasi Nusantara

1.095,38

Up0,14%
Up4,09%
Up7,18%
Up7,47%
Up3,23%
-

STAR Stable Amanah Sukuk

autodebet

1.084,98

Up0,55%
Up4,00%
Up7,61%
Up7,79%
--

Capital Fixed Income Fund

autodebet

1.853,59

Up0,53%
Up3,86%
Up7,19%
Up7,36%
Up17,82%
Up41,07%

Insight Renewable Energy Fund

2.287,69

Up0,82%
Up4,11%
Up7,35%
Up7,53%
Up19,98%
Up35,83%

Video Pilihan

Lihat Semua

Artikel Lainnya

Lihat Semua