Pemerintah Turunkan PPh Final, Siapa Emiten Paling Diuntungkan?
PWON menjadi emiten yang paling sedikit mendapatkan keuntungan.
PWON menjadi emiten yang paling sedikit mendapatkan keuntungan.
Bareksa.com - Pemerintah berencana akan menurunkan pajak penghasilan (PPh) final untuk properti. Hal ini diungkapkan oleh staff ahli Menteri Koordinator Perekonomian Wahyu Utomo.
Wahyu mengatakan, penurunan tarif PPh tersebut pada prinsipnya sudah mendapatkan dukungan dari Kementerian Keuangan. Penurunan pajak itu diharapkan bisa membuat biaya menjadi lebih murah.
Menurut Wahyu, paling tidak investor harus mengeluarkan 10,8 persen dari total nilai transaksi untuk mendaftarkan propertinya. Padahal di negara lain hanya dibutuhkan sebesar 5 persen.
Promo Terbaru di Bareksa
Pemerintah juga mengkaji adanya penurunan Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan Bangunan (BPHTB) yang saat ini sebesar 5 persen dari nilai properti.
"Kami sedang berkoordinasi dengan daerah kalau bisa diturunkan lagi. Kalau pengalaman negara-negara lain itu sangat kecil, sekitar 1-3 persen," katanya dikutip Bisnis Indonesia.
Analis Mandiri Sekuritas Liliana S Bambang dalam riset yang dibagikan kepada nasabah, Rabu 23 Maret 2016 memperkirakan bila penurunan pungutan ini benar terjadi maka emiten properti akan diuntungkan. Emiten yang paling diuntungkan adalah PT Modern Land Tbk (MDLN).
Grafik Pengaruh PPh Final Kepada Emiten Properti
Sumber: Mandiri Sekuritas, diolah Bareksa
MDLN paling diuntungkan karena memiliki penjualan paling banyak dibanding emiten lainnya. PT Pakuwon Jati Tbk (PWON) menjadi emiten properti yang paling sedikit mendapatkan manfaat dari kebijakan ini.
Alasannya, PWON merupakan emiten properti yang memiliki recurring income terbesar dibanding emiten properti lainnya. Recurring income PWON datang dari gedung perkantoran dan juga pusat perbelanjaan dan akan terkena pajak PPh final 10 persen.
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.384,88 | 0,21% | 4,05% | 7,72% | 8,08% | 19,46% | 38,34% |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.095,38 | 0,14% | 4,09% | 7,18% | 7,47% | 3,23% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.084,98 | 0,55% | 4,00% | 7,61% | 7,79% | - | - |
Capital Fixed Income Fund autodebet | 1.853,59 | 0,53% | 3,86% | 7,19% | 7,36% | 17,82% | 41,07% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.287,69 | 0,82% | 4,11% | 7,35% | 7,53% | 19,98% | 35,83% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.