BeritaArrow iconBerita Ekonomi TerkiniArrow iconArtikel

Rusia Ikuti Rencana Perancis Kenakan Pajak Sawit; Negatif untuk Indonesia?

Bareksa09 Februari 2016
Tags:
Rusia Ikuti Rencana Perancis Kenakan Pajak Sawit; Negatif untuk Indonesia?
Dua pekerja mengumpulkan tandan buah sawit di Pelalawan, Riau, Selasa (22/9). Badan Pengelola Dana Perkebunan (BPDP) kelapa sawit akan melakukan penanaman kembali atau replanting untuk 15 ribu hektare lahan pada 2015 dan menargetkan 100 ribu hektare pada tahun 2016. ANTARA FOTO/Regina Safri

Rencana kenaikan pajak dikhawatirkan dapat menyebar ke Uni Eropa

Bareksa.com – Setelah Perancis berencana menerapkan kenaikan pajak atas kelapa sawit (crude palm oil/CPO) serta produk turunannya, kini giliran Rusia mempertimbangkan untuk mengenakan pajak atas minyak sawit. (Baca juga: Perancis Berencana Naikkan Pajak Kelapa Sawit 800%, Bagaimana Pengaruhnya?)

Seperti dikutip Telegraph.com, Menteri Keuangan Rusia berencana mengenakan pajak atas makanan yang tidak sehat atau junk food dengan pertimbangan sebagai tambahan penerimaan negara setelah keuangan negaranya terancam akibat jatuhnya harga minyak mentah dunia.

Pengenaan pajak atas makanan yang tidak sehat ini termasuk di dalamnya minyak kelapa sawit dan minuman bersoda. Menurut Vedomostic business seperti dikutip laporan riset CIMB pada 7 Februari 2016, pajak minyak kelapa sawit di Rusia dapat mencapai US$ 200 per ton dan diperkirakan akan mulai berlaku pada 1 Juli 2016.

Promo Terbaru di Bareksa

Ivy Ng, analis perkebunan dari CIMB, menilai rencana pengenaan pajak baik dari Rusia maupun Perancis akan menjadi kabar negatif bagi industri kelapa sawit karena akan mengurangi daya saing. Indonesia dan Malaysia sendiri sebagai negara pengekspor sawit terbesar telah memprotes rencana tersebut.

Meski permintaan kelapa sawit dari Perancis dan Rusia hanya berkontribusi 1,5 persen dari total produksi pada 2014 sebesar 60 juta ton atau relatif tidak signifikan, tapi sentimen negatif dikhawatirkan dapat menyebar ke negara lain, khususnya Uni Eropa yang menyumbang 12 persen dari total produksi minyak kelapa sawit.

Grafik: Pergerakan Harga CPO (RM per ton)

Illustration

Sumber: Bareksa.com

Di tengah kabar yang kurang menyenangkan tersebut, harga kontrak futures minyak kelapa sawit yang diperdagangkan di bursa derivatif Malaysia malah melonjak ke rekor tertingginya selama setahun terakhir. Per 4 Februari lalu, harga kontrak CPO telah melonjak 17,9 persen year-on-year ke level RM2.531 per ton. Stok minyak sawit yang menyusut diakibatkan oleh El Nino ditengarai mengerek harga CPO..

Grafik: Return Emiten Produsen Minyak Kelapa Sawit 30 Desember 2015 - 5 Februari 2016

Illustration

Sumber: Bareksa.com

Sementara itu, harga saham produsen minyak kelapa sawit seperti PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI), PT Eagle High Plantations Tbk (BWPT), PT PP London Sumatra Indonesia Tbk (LSIP) dan PT Salim Ivomas Pratama Tbk (SIMP) telah membukukan imbal hasil positif secara year-to-date. LSIP dan BWPT menempati pencapaian return tertinggi dengan kenaikan masing-masing 10,61 persen dan 18,84 persen.

Pilihan Investasi di Bareksa

Klik produk untuk lihat lebih detail.

Produk EksklusifHarga/Unit1 Bulan6 BulanYTD1 Tahun3 Tahun5 Tahun

Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A

1.382,92

Up0,45%
Up4,28%
Up7,56%
Up8,65%
Up19,15%
-

Trimegah Dana Obligasi Nusantara

1.093,59

Up0,42%
Up4,45%
Up7,00%
Up7,43%
Up2,51%
-

STAR Stable Amanah Sukuk

autodebet

1.080,08

Up0,60%
Up4,04%
Up7,13%
Up7,77%
--

Capital Fixed Income Fund

1.845,41

Up0,53%
Up3,95%
Up6,71%
Up7,40%
Up16,95%
Up40,32%

Insight Renewable Energy Fund

2.272,15

Up0,82%
Up3,96%
Up6,62%
Up7,24%
Up20,21%
Up35,65%

Video Pilihan

Lihat Semua

Artikel Lainnya

Lihat Semua