Kurangi Utang, EXCL Kembali Jual Menara
Sebelumnya XL telah menjual menaranya ke PT Solusi Tunas Pratama sebanyak 3.500 menara.
Sebelumnya XL telah menjual menaranya ke PT Solusi Tunas Pratama sebanyak 3.500 menara.
Bareksa.com - PT XL Axiata Tbk (EXCL) kembali mengumumkan akan menjual sebagian menara telekomunikasi miliknya. Proses penjualan ini akan dilakukan melalui proses tender terbuka pada Januari 2016.
Perseroan akan menggunakan dana hasil penjualan ini untuk membayar sebagian utang milik perseroan. Keputusan penjualan ini dilakukan setelah direksi mendapatkan persetujuan dari dewan komisaris sebagaimana diumumkan direksi di keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa 6 Januari 2016.
Proses penjualan ini merupakan penjualan kedua yang dilakukan XL. Pada penjualan pertama, XL telah melego 3.500 menaranya kepada PT Solusi Tunas Pratama. Dengan penjualan ini perseroan mendapatkan dana segar sebesar Rp5,6 triliun.
Promo Terbaru di Bareksa
Dengan penjualan ini pun, XL saat ini masih memiliki 6.000 menara tersisa. Sebanyak 4.500 merupakan milik XL, sedangkan sisanya milik PT Axis Telekomunikasi Indonesia yang diakuisisi senilai $856 juta.
Sebelumnya pada September 2015, XL mengumumkan percepatan pelunasan atas pinjaman dari Bank UOB sebesar US$ 100 juta. Percepatan ini untuk mengurangi risiko terhadap pergerakan nilai tukar mata uang asing.
Pasalnya, utang tersebut merupakan bagian dari pinjaman eksternal dalam Dolar AS yang tidak memiliki lindung nilai (hedging) pada neraca keuangan XL. Presiden Direktur XL Dian Siswarini menjelaskan kondisi global sangat berpengaruh pada keuangan perseroan.
“Kondisi perekonomian global yang kurang menguntungkan telah berpengaruh pada neraca keuangan kami, antara lain karena adanya pinjaman dalam Dolar yang tidak di-hedge dan menyebabkan antara lain kerugian kurs pada setiap kuartal," katanya dalam keterbukaan informasi."Untuk itulah kami memutuskan menempuh langkah percepatan pelunasan atas pinjaman-pinjaman dalam mata uang asing agar neraca perseroan menjadi lebih baik ke depan.” .
Dari pengembalian pinjaman ini, pinjaman XL dalam Dolar AS yang tidak di-hedge turun dari 38 persen menjadi 32 persen dari total pinjaman eksternal dolar. Setelah pelunasan itu, sisa pinjaman XL dari UOB kini tinggal US$100 juta dari sebelumnya $200 juta per Juni 2015.
Pinjaman XL paling besar berasal dari DBS Bank Singapore senilai US$300 juta. Selain itu pinjaman tertinggi kedua berasal dari Standard Chartered Bank sebesar $150 juta dan Royal Bank of Scotland (Singapura) sebesar $100 juta. Pinjaman dari Bank of Tokyo Mitsubishi UFJ senilai US$278 juta per Juni 2015 telah turun menjadi $88 juta pada September 2015.
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.382,65 | 0,56% | 4,26% | 7,54% | 8,69% | 19,21% | - |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.093,4 | 0,43% | 4,43% | 6,99% | 7,44% | 2,54% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.079,4 | 0,60% | 3,98% | 7,06% | 7,74% | - | - |
Capital Fixed Income Fund | 1.844,45 | 0,53% | 3,89% | 6,66% | 7,38% | 17,02% | 40,39% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.270,42 | 0,81% | 3,88% | 6,54% | 7,20% | 20,19% | 35,64% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.