MARKET FLASH: WIKA Dapat Utang China Rp3,75 T; Bursa Panggil Manajemen SIAP
Penurunan harga BBM belum dipastikan angkanya; SSMS melepas dua anak usaha
Penurunan harga BBM belum dipastikan angkanya; SSMS melepas dua anak usaha
Bareksa.com - Berikut sejumlah berita terkait korporasi dan pasar modal yang dirangkum dari surat kabar nasional:
PT Sawit Sumbermas Sarana Tbk (SSMS)
Setelah mengakuisisi dua perusahaan sawit, SSMS melepas dua entitas anak usaha dengan total perolehan dana sebesar Rp289,53 miliar. Seperti tertulis dalam keterbukaan informasi, perseroan melakukan transaksi pengalihan saham PT Sawit Mandiri Lestari (SML) dan PT Ahmad Saleh Perkasa (ASP).
Promo Terbaru di Bareksa
Pengalihan 100 persen kepemilikan atas PT SML dan PT ASP dilakukan kepada PT Agro Jaya Gemilang dan PT Metro Jaya Lestari. Sifat transaksi tidak material dan non afiliasi. Latar belakang dari transaksi ini karena perizinan lahan yang tidak kunjung selesai. Tidak ada dampak kegiatan operasional akibat transaksi tersebut karena lahan di SML dan ASP belum ditanami.
PT Bukaka Teknik Utama Tbk. (BUKK)
Perusahaan terafiliasi Wakil Presiden Muhammad Jusuf Kalla, BUKK mulai merambah bisnis pembangkit listrik tenaga air dengan menyerap penerbitan saham baru PT Kerinci Merangin Hidro (KMH) melalui PT Bukaka Mega Investama (BMI). Berdasarkan prospektus ringkas yang dirilis perseroan di PT Bursa Efek Indonesia, BMI, anak usaha BUKK akan menyerap saham baru yang diterbitkan oleh KMH senilai Rp499,5 miliar.
Transaksi tersebut bersifat material karena bernilai Rp499,5 miliar atau 43,54 persen dari ekuitas perseroan. Per 31 Desember 2014, total ekuitas Bukaka Teknik Utama mencapai Rp1,14 triliun. Transaksi dilakukan secara bertahap, dengan investasi pertama mencapai Rp49,5 miliar atau 4,31 persen dari ekuitas perseroan.
Harga BBM
Pemerintah belum memberi kejelasan angka pasti penurunan harga bahan bakar minyak per 5 Januari, menyusul polemik pungutan dana ketahanan energi. Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) I.G.N. Wiratmaja Puja mengatakan, rencana penurunan harga bahan bakar minyak (BBM) dan pungutan dana ketahanan energi masih terus dibahas.
Sebelumnya, Pemerintah mengumumkan menurunkan harga solar bersubsidi dan Premium. Harga solar turun dari Rp6.700 per liter menjadi Rp5.950 per liter. Harga keekonomian solar sebenarnya Rp5.650 per liter, tetapi pemerintah mengutip Rp300 per liter untuk dana ketahanan energi. Sementara harga keekonomian Premium Rp6.950 per liter turun dari Rp7.400 per liter. Pemerintah berencana memberlakukan kutipan DKE Rp200 per liter sehingga harga jual Premium menjadi 7.150 per liter.
PT Wijaya Karya Tbk (WIKA)
WIKA mengantongi pinjaman dari Tiongkok untuk menggeber proyek high speed railway (HSR) Jakarta - Bandung senilai Rp 3,75 triliun. Pinjaman ini akan dikeluarkan dalam tiga tahap, masing-masing senilai Rp 1,25 triliun dan akan diresmikan pada kuartal I tahun ini.
Bintang Perbowo, Direktur Utama WIKA, mengatakan dana pinjaman tersebut akan digunakan untuk menyuntik anak usaha patungan WIKA, PT Kereta Api Cepat Indonesia China (KCIC). Pinjaman tersebut berasal dari China Development Bank. Dari total investasi US$ 5,5 miliar, China Development Bank memberi porsi pinjaman sebesar 75 persen dan sisanya dari ekuitas konsorsium. Pinjaman ini bertenor 40 tahun dengan bunga tetap 2 persen dan grace period 10 tahun.
PT Sekawan Intipratama Tbk (SIAP)
Bursa Efek Indonesia (BEI) akan memanggil akuntan yang mengaudit laporan keuangan SIAP periode 2014. Pemanggilan akan dilakukan bulan ini. Bursa menilai laporan keuangan SIAP direvisi sehingga cara pencatatan berubah. Akibatnya terjadi penurunan aset yang cukup besar.
Dalam laporan keuangan revisi tersebut, aset SIAP tercatat Rp 307,31 miliar pada akhir 2014, merosot 93,82 persen dari penyajian laporan keuangan sebelumnya. Dalam laporan awal, aset SIAP mencapai Rp 4,97 triliun. SIAP beralasan perubahan pencatatan laporan keuangan sehubungan akuisisi RITS Ventures Limited sebagai akuisisi terbalik dan mengikuti Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) 22.
PT Bank Artos Indonesia
Bank Artos menetapkan harga Penawaran Umum Perdana atau initial public offering (IPO) Rp 132 per saham. Dengan begitu, perusahaan ini bisa mengantongi dana IPO sebesar Rp 31,84 miliar. Bank Artos akan melepas sebanyak-banyaknya 241,25 juta saham baru atau sekitar 20 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh dengan nominal per saham Rp 100. Penetapan harga IPO berada di batas tengah target awal Bank Artos.
Sebelumnya, bank yang berpusat di Bandung ini menargetkan harga IPO di rentang Rp 120 - 150 per saham. Berdasarkan prospektus singkat yang diterbitkan Bank Artos, masa penawaran saham IPO akan dilakukan pada 4 - 6 Januari 2016 dan pencatatan di Bursa Efek Indonesia (BEI) akan dilakukan pada 12 Januari. PT Erdikha Elit Sekuritas dan PT Binaarta Parama bertindak sebagai penjamin pelaksana emisi IPO.
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah | 1.379,53 | 1,02% | 5,18% | 7,30% | 8,82% | 19,45% | - |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.089,71 | 0,44% | 5,40% | 6,62% | 7,08% | 2,64% | - |
Capital Fixed Income Fund | 1.837,78 | 0,53% | 3,93% | 6,27% | 7,42% | 17,19% | 40,03% |
STAR Stable Amanah Sukuk | 1.075,16 | 0,66% | 3,97% | 6,64% | - | - | - |
Insight Renewable Energy Fund | 2.257,46 | 0,72% | 3,68% | 5,94% | 6,95% | 19,66% | 35,50% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.