Penjualan Alat Berat Meningkat, Saham UNTR Naik Lagi
Penjualan Komatsu pada November 2015 meningkat 86 persen month on month
Penjualan Komatsu pada November 2015 meningkat 86 persen month on month
Bareksa.com – Penjualan alat berat PT United Tractor Tbk (UNTR) menunjukkan peningkatan signifikan pada November 2015. Data penjualan alat berat Komatsu pada November 2015 meningkat 86 persen month-on-month menjadi 132 unit. Namun, bila dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu penjualan alat berat masih bertumbuh negatif 22 persen.
Seiring dengan berjalannya proyek pemerintah, sektor konstruksi menyumbang porsi paling besar sekitar 62 persen. Sektor tambang menyumbang 23 persen dan sisanya disumbang oleh pertanian dan kehutanan. Penjualan alat berat Komatsu diproyeksikan masih rendah dipicu tertekannya harga komoditas.
Grafik : Penjualan Alat Berat Bulanan Komatsu (Unit)
Promo Terbaru di Bareksa
Sumber : Mandiri Sekuritas
Sementara itu, anak usaha UNTR di bidang produksi batu bara, yaitu PT Pamapersada Nusantara (Pama) membukukan pertumbuhan produksi 11,6 persen month-on-month. Namun, bila dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu, produksi batu bara November 2015 merosot menjadi 100 juta ton dari 104 juta ton.
Mandiri Sekuritas menyoroti potensi penurunan produksi dan marjin batu bara yang bisa berdampak pada laba UNTR karena sekitar 60 persen laba kotor UNTR diperoleh dari Pama.
Grafik : Produksi Batu Bara (juta ton)
Sumber : Mandiri Sekuritas
Pada keterbukaan informasi 14 Desember 2015 lalu, UNTR membangun perusahaan pembangkit listrik dengan membentuk PT Unitra Persada Energia untuk mendiversifikasi bisnisnya. Adanya informasi ini sempat mengerek harga saham UNTR naik 10 persen pada 15 Desember 2015. (Baca juga : UNTR Bangun Perusahaan Pembangkit istrik, Valuasi Saham Murah?).
Melanjutkan pembangunan perusahaan pembangkit listrik, rilis keterbukaan informasi pada 23 Desember 2015 menyebutkan UNTR bersama dengan Sumitomo Corporation dan Kansai Electric Power Co sepakat untuk mengembangkan pembangkit tenaga listrik batu bara di Tanjung Jati, Jepara, Jawa Tengah sebesar 2.000 MW. Unit yang dikerjakan, yaitu 5 dan 6 merupakan lanjutan dari unit 1 - 4 yang telah selesai. UNTR juga mengantongi kesepakatan dengan PT PLN untuk memasok listrik selama 25 tahun.
Grafik : Pergerakan Harga Saham UNTR Intraday
Harga saham UNTR hari ini (Senin, 28 Desember 2015) naik 3 persen pada penutupan sesi pertama menjadi Rp15.750 dari sebelumnya Rp 15.300 pada penutupan Rabu pekan lalu (24/12). Namun, Mandiri Sekuritas dalam laporan risetnya merekomendasikan 'Sell' dengan target harga Rp 13.250.
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.384,88 | 0,21% | 4,05% | 7,72% | 8,08% | 19,46% | 38,34% |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.095,38 | 0,14% | 4,09% | 7,18% | 7,47% | 3,23% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.084,98 | 0,55% | 4,00% | 7,61% | 7,79% | - | - |
Capital Fixed Income Fund autodebet | 1.853,59 | 0,53% | 3,86% | 7,19% | 7,36% | 17,82% | 41,07% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.287,69 | 0,82% | 4,11% | 7,35% | 7,53% | 19,98% | 35,83% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.