Penjualan Alat Berat Melonjak Namun Harga Saham UNTR Anjlok, Kenapa?
Pada perdagangan kemarin harga saham UNTR ditutup anjlok 3,17 persen berakhir di level Rp29.000 per saham
Pada perdagangan kemarin harga saham UNTR ditutup anjlok 3,17 persen berakhir di level Rp29.000 per saham
Bareksa.com - Pada perdagangan Rabu, 28 November 2018, harga Saham PT United Tractors Tbk (UNTR) ditutup anjlok 3,17 persen berakhir di level Rp29.000 per saham.
Saham UNTR bergerak sangat atraktif pada perdagangan kemarin dikarenakan menempati peringkat ketiga saham dengan nilai transaksi perdagangan terbesar di Bursa Efek Indonesia (BEI) yang mencapai Rp452,45 miliar.
Berdasarkan aktivitas broker summary, tiga broker teratas yang paling banyak menjual (top seller) sahamUNTR antara lain JP Morgan Sekuritas (BK) senilai Rp136,42 miliar, kemudian Deutsche Sekuritas (DB) Rp65,06 miliar, dan Macquarie Sekuritas (RX) Rp43,21 miliar.
Promo Terbaru di Bareksa
Nilai penjualan ketiga broker tersebut masing-masing berkontribusi terhadap nilai transaksi saham UNTR secara keseluruhan yaitu 30,15 persen, 14,38 persen, dan 9,55 persen.
Sebagai informasi, penurunan harga saham UNTR merupakan ketiga hari beruntun, di mana dalam kurun waktu tersebut harga saham anak usaha Grup Astra ini telah terpangkas 8,95 persen.
Penjualan Alat Berat UNTR Meningkat 36,72 Persen
Secara fundamental, kinerja operasional UNTR sebenarnya masih cukup solid di mana sepanjang periode Januari hingga Oktober 2018, UNTR mampu menjual alat berat 4.181 unit atau naik 36,72 persen dibandingkan penjualan alat berat di periode yang sama tahun lalu 3.058 unit.
Penjualan dari sektor tambang berkontribusi 53 persen dari total penjualan. Selanjutnya penjualan dari sektor konstruksi menyumbang 21 persen, disusul dari sektor perkebunan 16 persen dan kehutanan sebesar 12 persen. Penjualan alat berat merek Komatsu melonjak di tengah permintaan yang meningkat dari industri pertambangan.
Corporate Secretary UNTR Sara K Loebis mengatakan volume penjualan Komatsu khusus di bulan Oktober 2018 mencapai 500 unit. Sara optimistis, penjualan alat berat hingga akhir tahun akan mencapai target yang sudah ditentukan.
Sara memproyeksikan penjualan alat berat hingga akhir tahun ini dapat mendekati 4.600 unit. Namun, ia belum dapat menyampaikan target penjualan alat berat pada tahun depan.
“Angkanya belum dapat kami sampaikan, tapi yang pasti meningkat dari realisasi penjualan tahun ini,” ujarnya, Selasa (27/11) seperti dilansir dari Kontan.
Analisis Teknikal Saham UNTR
Sumber: Bareksa
Menurut analisis Bareksa, secara teknikal candle saham UNTR pada perdagangan kemarin membentuk bearish candle dengan short upper shadow yang menggambarkan saham ini bergerak negatif hingga berakhir pada level terendahnya.
Volume perdagangan terlihat mengalami lonjakan sangat signifikan, sekaligus yang terbesar dalam setahun terakhir menandakan adanya sinyal distribusi jual yang besar dari para pelaku pasar.
Kemudian investor asing juga banyak melepas saham ini dengan membukukan penjualan bersih (net sell) senilai Rp121,46 miliar, atau saham dengan net sell terbesar kedua di BEI pada perdagangan kemarin.
Apabila diperhatikan, harga saham UNTR kemarin telah menyentuh level terendahnya dalam setahun terakhir.
Indikator relative strength index (RSI) saham UNTR juga terlihat masih bergerak turun tajam dan sudah mendekati area jenuh jual, mengindikasikan sinyal penurunan yang cukup kuat.
(AM)
DISCLAIMER
Semua data return dan kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini tidak dapat digunakan sebagai jaminan dasar perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data-data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui saham mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami kinerja keuangan saham tersebut.
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.382,65 | 0,58% | 4,31% | 7,57% | 8,73% | 19,20% | - |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.093,4 | 0,44% | 4,48% | 7,05% | 7,51% | 2,61% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.079,4 | 0,60% | 3,97% | 7,04% | 7,74% | - | - |
Capital Fixed Income Fund | 1.844,13 | 0,53% | 3,89% | 6,64% | 7,38% | 16,99% | 40,43% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.270,42 | 0,81% | 3,87% | 6,51% | 7,19% | 20,23% | 35,64% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.