BeritaArrow iconKategoriArrow iconArtikel

Riset Properti Colliers Proyeksi Tingkat Huni Gedung Kantor Merosot Hingga 2018

28 November 2015
Tags:
Riset Properti Colliers Proyeksi Tingkat Huni Gedung Kantor Merosot Hingga 2018
Suasana jajaran perkantoran dan gedung bertingkat (ANTARA Foto/M Agung Rajasa/ed/mes)

Pasokan ruang perkantoran masih tinggi namun permintaan terbatas akibat melemahnya pertumbuhan ekonomi.

Bareksa.com - Naiknya suplai kantor ditengah melemahnya ekonomi Indonesia membuat pertumbuhan tingkat hunian tingkat gedung perkantoran pada kuartal ketiga 2015 terus mengalami penurunan.

Tingkat keterisian gedung perkantoran di area Central Business District pada kuartal ketiga 2015 turun satu persen dari 93,7 persen menjadi 92,7 persen.

Jika dibandingkan dengan periode sama tahun lalu penurunan telah mencapai 2,7 persen dari 95,4 persen. Sedangkan diluar area CBD penurunan tingkat okupansi gedung perkantoran tidak selebar di area CBD.

Promo Terbaru di Bareksa

Sementara tingkat keterisian di kuartal ketiga area non CBD hanya turun 0,5 persen menjadi 91,2 persen. Sedangkan jika dibandingkan tahun lalu penurunannya mencapai 0,8 persen.

Associate Director Research Colliers International Indonesia, Ferry Salanto, mengungkapkan penurunan, khususnya di perkantoran area CBD, terjadi karena rendahnya performa gedung-gedung yang baru beroperasi.

"Jika dibandingkan dalam data, gedung dengan grade A jatuh lebih dalam daripada kelas lainnya," katanya saat dihubungi Bareksa.com.

Tingkat Keterisian Perkantoran

Illustration

Hal ini juga didukung oleh melemahnya perekonomian dunia dan Indonesia. Kondisi seperti ini membuat sebagian penyewa ingin mengurangi biaya operasional.

Para penyewa akan menghadapi kendala apakah bertahan di gedung tersebut atau melakukan relokasi dan pindah ke gedung yang gradenya lebih rendah.

Illustration

Colliers, menurut Ferry, memperkirakan tingkat okupansi gedung perkantoran akan terus melemah hingga tahun 2018. Pasalnya akan semakin banyak pasokan di pasar perkantoran namun tingkat pertumbuhan GDP akan semakin rendah.

"Dalam periode 2015-2018 akan ada pasokan baru gedung perkantoran hingag 540 ribu meter persegi," ujarnya.

Pada saat bersamaan pertumbuhan GDP akan berada di angka 5,6-5,8 persen. Dengan penghitungan demikian hanya diperlikan supply 280 ribu meter persegi sampai 2018.

"Dengan adanya supply yang besar kita memperkirakan tingkat hunian akan semakin turun hingga 80 persen di tahun 2018," katanya. (np)

Pilihan Investasi di Bareksa

Klik produk untuk lihat lebih detail.

Produk EksklusifHarga/Unit1 Bulan6 BulanYTD1 Tahun3 Tahun5 Tahun

Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A

1.382,65

Up0,56%
Up4,26%
Up7,54%
Up8,69%
Up19,21%
-

Trimegah Dana Obligasi Nusantara

1.093,4

Up0,43%
Up4,43%
Up6,99%
Up7,44%
Up2,54%
-

STAR Stable Amanah Sukuk

autodebet

1.079,4

Up0,60%
Up3,98%
Up7,06%
Up7,74%
--

Capital Fixed Income Fund

1.844,45

Up0,53%
Up3,89%
Up6,66%
Up7,38%
Up17,02%
Up40,39%

Insight Renewable Energy Fund

2.270,42

Up0,81%
Up3,88%
Up6,54%
Up7,20%
Up20,19%
Up35,64%
Tags:

Video Pilihan

Lihat Semua

Artikel Lainnya

Lihat Semua