BeritaArrow iconKategoriArrow iconArtikel

Harga Saham SRIL Terkerek Kebijakan Ekonomi Tahap VII

07 Desember 2015
Tags:
Harga Saham SRIL Terkerek Kebijakan Ekonomi Tahap VII
Buruh memproduksi tekstil di Pabrik Sritex, Sukoarjo (ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A)

Industri padat karya dapat insentif pajak

Bareksa.com - Pemerintah melalui kebijakan ekonomi tahap VII akan memberi insentif perpajakan bagi perusahaan yang mempekerjakan banyak tenaga kerja atau dikenal dengan istilah padat karya. Industri ini akan diberi keringanan pajak penghasilan Pasal 21.

Mengutip siaran pers Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Keringanan pajak oleh pemerintah ini diberikan dalam rangka mengantisipasi lonjakan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) akibat perlambatan ekonomi global maupun nasional.

Terkait dengan hal tersebut, harga saham PT Sri Rejeki Isman Tbk (SRIL) bergerak naikk. Pada Jumat 4 Desember 2015 -- saat paket kebijakan diumumkan -- harga saham SRIL ditutup naik menjadi Rp370 per saham atau naik 3 persen dari penutupan hari sebelumnya. Peningkatan juga berlanjut hingga hari ini (Senin, 7 Desember 2015). Pada penutupan perdagangan, harga saham SRIL sudah berada di level Rp385 per saham atau naik 4,05 persen.

Promo Terbaru di Bareksa

Selain SRIL, perusahaan tekstil sejenis yang mengalami penguatan adalah PT Eratex Djaja Tbk (ERTX). Hari ini harga saham ERTX menguat 12,58 persen menjadi Rp850 per saham. Tapi sayangnya jumlah saham beredar di pasar (Free Float) ERTX hanya 11 persen, lebih sedikit dibanding SRIL yang mencapai 43 persen.

SRIL yang merupakan perusahaan tekstil, tergolong dalam perusahaan padat karya. Berdasarkan laporan tahunan 2014 perseroan mempekerjakan 17.821 karyawan. Hal tersebut memenuhi persyaratan Kementerian Keuangan, yang menetapkan batas minimal bagi perusahaan yang boleh mendapat keringanan PPh 21 adalah memiliki paling sedikit 5.000 tenaga kerja.

Selain sentimen positif dari kebijkan pemerintah, SRIL juga mendapat angin segar dari penguatan nilai tukar dolar. Perusahaan yang berbasis di Solo ini diketahui banyak melakukan penjualan ekspor, di mana periode Januari-September memberi kontribusi sebesar 47 persen dari total penjualan.

Grafik: Penjualan SRIL & ERTX Januari-September 2015

Illustration
sumber: Laporan keuangan, diolah Bareksa

Periode sembilan bulan 2015, total penjualan SRIL sebesar $472 juta naik 13 persen dari tahun sebelumnya. Sementara penjualan ekspor sebesar $223 juta, naik 24 persen dari periode yang sama tahun sebelumnya. Sebagai informasi, Berdasarkan data Bloomberg, secara year-to-date kurs dolar sudah mengalami penguatan 11,6 persen terhadap rupiah.

Pilihan Investasi di Bareksa

Klik produk untuk lihat lebih detail.

Produk EksklusifHarga/Unit1 Bulan6 BulanYTD1 Tahun3 Tahun5 Tahun

Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A

1.384,88

Up0,21%
Up4,05%
Up7,72%
Up8,08%
Up19,46%
Up38,34%

Trimegah Dana Obligasi Nusantara

1.095,38

Up0,14%
Up4,09%
Up7,18%
Up7,47%
Up3,23%
-

STAR Stable Amanah Sukuk

autodebet

1.084,98

Up0,55%
Up4,00%
Up7,61%
Up7,79%
--

Capital Fixed Income Fund

autodebet

1.853,59

Up0,53%
Up3,86%
Up7,19%
Up7,36%
Up17,82%
Up41,07%

Insight Renewable Energy Fund

2.287,69

Up0,82%
Up4,11%
Up7,35%
Up7,53%
Up19,98%
Up35,83%
Tags:

Video Pilihan

Lihat Semua

Artikel Lainnya

Lihat Semua