BeritaArrow iconKategoriArrow iconArtikel

Harga Saham Produsen Semen Melonjak, Terdongrak Kenaikan Hasil Penjualan 12%

17 November 2015
Tags:
Harga Saham Produsen Semen Melonjak, Terdongrak Kenaikan Hasil Penjualan 12%
Pekerja melakukan aktivitas bongkar muat semen di Pelabuhan Sunda Kelapa, Jakarta, Jumat (20/3). Direktur Utama PT Semen Indonesia Tbk Suparni mengatakan penjualan semen di awal tahun 2015 mengalami penurunan dikarenakan buruknya cuaca serta belum adanya belanja infrastruktur pemerintah. ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja

Sejumlah saham produsen semen ini juga memiliki valuasi yang relatif murah

Bareksa.com - Pemerintah terindikasi terus menggenjot dan mempercepat pembangunan infrastruktur menjelang akhir 2015 ini. Kondisi itu bisa dilihat dari penjualan semen pada Oktober yang naik sebesar 12,3 persen secara month on month (MoM) atau 10,7 persen secara year on year (YoY). Pertumbuhan tersebut ditopang oleh kenaikan signifikan pada penjualan semen curah sebesar 25 persen secara YoY.

Sentimen positif tersebut membuat harga saham produsen semen meningkat. Sampai dengan jam 15.00 WIB pada perdagangan hari ini (17/11), harga saham PT Semen Indonesia Tbk (SMGR) tercatat naik 3 persen menjadi Rp11.125, PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP) naik 6,1 persen ke Rp20.800, dan Semen Baturaja Tbk (SMCB) naik 2 persen menjadi Rp324.

Namun, secara year to date (YTD) harga saham-saham ini masih menunjukkan hasil yang kurang menggembirakan. Untuk saham SMGR masih turun 33,33 persen menjadi Rp10.800 pada penutupan kemarin (16/11) dari sebelumnya Rp16.200 pada awal tahun ini.

Promo Terbaru di Bareksa

Sementara, INTP menjadi Rp19.600 atau turun sebesar 20,97 persen dari sebelumnya Rp24.800 pada awal 2015. SMBR juga masih minus 16,97 persen di level Rp318 dari sebelumnya Rp383.

Penurunan harga saham ini akibat penurunan harga semen yang diproduksi oleh BUMN semen sebesar Rp60.000 per ton atau Rp3.000 per sak pada 16 Januari 2015.

Pergerakan Return Saham Produsen Semen Secara YTD

Illustration

Sumber: Bareksa.com

Lalu apakah harga saham produsen semen tersebut telah cukup murah? Analis Bareksa mencoba menganalisis valuasinya menggunakan metode PE Band. Dalam grafik PE Band, garis hijau merupakan rata-rata rasio price to earning (PER), sementara garis kuning menunjukan standar deviasi pertama dari rata-rata PE Band dan garis merah merupakan standar deviasi kedua.

Jika PER menyentuh garis kuning bawah (lower band) menunjukkan harga saham relatif murah, apalagi jika menyentuh garis merah (lower band 2) begitupun sebaliknya.

Pada grafik, saat ini pergerakan PER SMGR hanya mencapai 11,51 kali lebih rendah dari garis kuning bawah 12,52kali. Hal ini menunjukan bahwa harga saham SMGR relatif murah.

PE Band Saham SMGR Secara YTD

Illustration

Sumber: Bareksa.com

Sementara, saat ini pergerakan PER INTP hanya mencapai 13,69 kali lebih rendah dari garis hijau 14,81 kali. Hal ini menunjukan bahwa harga saham INTP juga masih relatif murah.

PE Band Saham INTP Secara YTD

Illustration

Sumber: Bareksa.com

Saham SMBR saat ini pergerakan PER-nya hanya mencapai 9,53 kali lebih rendah dari garis hijau 9,96 kali. Hal ini menunjukan bahwa harga saham SMBR pun masih relatif murah.

PE Band Saham SMBR Secara YTD

Illustration

Sumber: Bareksa.com

Pilihan Investasi di Bareksa

Klik produk untuk lihat lebih detail.

Produk EksklusifHarga/Unit1 Bulan6 BulanYTD1 Tahun3 Tahun5 Tahun

Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A

1.384,88

Up0,21%
Up4,05%
Up7,72%
Up8,08%
Up19,46%
Up38,34%

Trimegah Dana Obligasi Nusantara

1.095,38

Up0,14%
Up4,09%
Up7,18%
Up7,47%
Up3,23%
-

STAR Stable Amanah Sukuk

autodebet

1.084,98

Up0,55%
Up4,00%
Up7,61%
Up7,79%
--

Capital Fixed Income Fund

autodebet

1.853,59

Up0,53%
Up3,86%
Up7,19%
Up7,36%
Up17,82%
Up41,07%

Insight Renewable Energy Fund

2.287,69

Up0,82%
Up4,11%
Up7,35%
Up7,53%
Up19,98%
Up35,83%
Tags:

Video Pilihan

Lihat Semua

Artikel Lainnya

Lihat Semua