Fenomena ASSA dan TAXI. Model Bisnis Mana yang Paling Menguntungkan?
Pendapatan ASSA semester III bertumbuh 20%, laba naik 9%, tidak terpengaruh maraknya transportasi online
Pendapatan ASSA semester III bertumbuh 20%, laba naik 9%, tidak terpengaruh maraknya transportasi online
Bareksa.com - Bisnis jasa transportasi, terutama jasa taksi belakangan menghadapi persaingan berat dengan munculnya aplikasi transportasi online. Seiring dengan peningkatan pamor transportasi online sejak awal 2015, kinerja keuangan perusahaan taksi mengalami penurunan. (Baca juga: Laba BIRD dan TAXI Tergerus Ojek dan Taksi Online?)
Tapi datangnya persaingan dari aplikasi online tampaknya tidak berpengaruh bagi perusahaan sewa-menyewa kendaraan, seperti PT Adi Sarana Armada Tbk (ASSA). Perusahaan ini memiliki lini bisnis yang lebih beragam di antaranya sewa mobil penumpang, jasa logistik, penjualan kendaraan bekas, sampai jasa sewa pengemudi.
Yang menarik, ASSA pada 2014 mampu meningkatkan pendapatan segmen jasa sewa pengemudi sampai 50 persen. Padahal pada saat yang sama, jumlah pengemudi sedang mengalami penurunan menjadi 2.578 orang dari sebelumnya 2.733 orang.
Promo Terbaru di Bareksa
Grafik: Jumlah Pengemudi & Pendapatan Jasa Sewa Pengemudi
sumber: ASSA, diolah Bareksa
Berdasarkan informasi di laporan tahunan 2014, peningkatan pendapatan tersebut dapat tercapai karena peningkatan Upah Minimum Regional (UMR) dan kebutuhan pengemudi seiring dengan peningkatan jumlah kendaraan yang disewakan. Jumlah kendaraan ASSA pada 2014 meningkat 14 persen menjadi 14,8 ribu unit dari tahun sebelumnya 12,9 ribu unit.
Sementara itu, pada semester III 2015 pendapatan total ASSA masih mampu bertumbuh 20 persen, di mana seluruh segmen usaha mengalami peningkatan, termasuk jasa sewa pengemudi yang naik 13 persen. Hal ini menunjukan bahwa model bisnis ASSA masih bergairah.
Grafik: Sumber Pendapatan ASSA Semester III
sumber: ASSA, diolah Bareksa
Tapi, pencapaian tersebut terlihat kontras dengan yang terjadi pada perusahaan jasa taksi PT Express Transindo Utama Tbk (TAXI). Pada semester III 2015, TAXI mencatat pertumbuhan pendapatan 13 persen menjadi Rp721 miliar. Tapi laba perusahaan ambrol 90 persen karena naiknya beban operasional dan turunnya pendapatan bunga. (Baca juga: Bersaing Dengan "Ojek Online", Laba TAXI Anjlok 90%?)
Selain beratnya persaingan dengan transportasi online, TAXI juga masih menghadapi masalah kurangnya jumlah pengemudi dibanding dengan jumlah armada yang tersedia.
Sampai saat ini TAXI masih berupaya untuk menambah jumlah pengemudi dengan menawarkan program kemitraan berjenjang (ProKB). Program yang dijalankan sejak awal 2015 ini diklaim telah menggaet lebih dari 2.000 supir baru. Hal tersebut dilakukan untuk mengejar banyaknya jumlah armada yang dimiliki perseroan. (Baca juga: TAXI Express Gencar Rekrut Pengemudi. Kekurangan Supir?)
Sapai akhir 2014, tercatat TAXI memiliki lebih dari 10.000 armada. Sementara berdasarkan laporan presentasi perusahaan yang dipublikasikan pada 9 Mei 2015, jumlah pengemudi utama TAXI masih berkisar berkisar 9.000 orang.
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.385,6 | 0,21% | 4,05% | 7,72% | 8,08% | 19,46% | 38,34% |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.095,56 | 0,14% | 4,09% | 7,18% | 7,47% | 3,23% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.085,51 | 0,55% | 4,00% | 7,61% | 7,79% | - | - |
Capital Fixed Income Fund autodebet | 1.854,58 | 0,53% | 3,86% | 7,19% | 7,36% | 17,82% | 41,07% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.288,82 | 0,82% | 4,11% | 7,35% | 7,53% | 19,98% | 35,83% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.